Sambut KTT G20, ITDC Group Tingkatkan Kualitas Utilitas Kawasan The Nusa Dua
LITERASIPOST.COM, NUSA DUA | PT ITDC Nusantara Utilitas (ITDC Utilitas) siap menjaga dan memastikan pengelolaan utilitas yang berkualitas sesuai Standar Level Agreement (SLA) di Kawasan The Nusa Dua, Bali, menjelang event pertemuan puncak KTT G20 pada November mendatang.
ITDC Utilitas merupakan anak usaha dari PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau ITDC, BUMN pengembang dan pengelola kawasan pariwisata di Indonesia yang bertanggung jawab memastikan layanan utilitas sebagai penunjang operasional kawasan The Nusa Dua dapat berjalan dengan baik. Tanggung jawab ini meliputi penjagaan kualitas air irigasi dan limbah di kawasan agar tetap bersih dan tidak terjadi pencemaran air maupun lingkungan selama penyelenggaraan event G20.
Dalam mengelola utilitas di kawasan pariwisata The Nusa Dua yang meliputi listrik, air bersih, air limbah, dan air irigasi, ITDC Utilitas mengadopsi prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan yang diturunkan dari induk perusahaannya. Salah satunya adalah penyediaan pengelolaan air limbah dan air irigasi terintegrasi yang berpusat di Lagoon.
“Tugas kami adalah menjamin dan memastikan tidak terjadi penurunan kualitas lingkungan akibat air limbah dalam sistem operasional kawasan The Nusa Dua,” kata Direktur Utama ITDC Utilitas, A. A. Istri Ratna Dewi.
Salah satu fasilitas penting penunjang operasional kawasan The Nusa Dua yang dikelola oleh ITDC Utilitas adalah Rumah Pompa (Lift Pump Station). Fasilitas ini beroperasi sejak tahun 1970-an dan memiliki fungsi yang sangat penting dalam kelancaran distribusi air limbah di Kawasan The Nusa Dua menuju Lagoon sebagai sentra pengolahan air limbah ITDC. Lagoon ITDC memiliki pemandangan alam hijau dan danau buatan yang menjadi habitat berbagai spesies burung.
Lagoon ITDC memiliki luas lahan 20 Ha dan luas basah 13,5 Ha serta dijalankan menggunakan Teknologi Waste Stabilization Ponds dengan kapasitas maksimal 10.000 m³ per hari. Dalam kegiatan operasionalnya, ITDC Utilitas menerapkan standar minimal kualitas olahan air limbah yang mengacu pada Peraturan Gubernur Bali No. 16 tahun 2016 perihal Baku Mutu Lingkungan Hidup dan Kriteria Baku Kerusakan Lingkungan Hidup.
Sebelum masa pandemi saat okupansi rata-rata kawasan sebesar 75%, Lagoon mengolah air limbah hingga 6.000 m³/hari yang berasal dari semua air limbah yang dihasilkan tenant kawasan. Setelah semua air limbah tersebut diolah di Lagoon, lebih dari 90% air olahan tersebut telah dimanfaatkan untuk penyiraman area taman dalam kawasan.
“Dengan integrasi sistem pengolahan air limbah dan air irigasi ini, saya tegaskan tidak ada residu dari limbah cair yang terbuang ke lingkungan, sehingga konsep zero waste dan sustainable development yang merupakan value dari ITDC sebagai pengembang destinasi dapat terwujud,” imbuh Ratna.
Direktur Utama ITDC, Ari Respati menambahkan Kawasan The Nusa Dua adalah pilot project pengembangan kawasan terintegrasi yang sukses menerapkan konsep sustainable and green tourism dan diharapkan menjadi inspirasi bagi pengembangan kota dan kawasan lainnya.
“Prinsip berkelanjutan ini akan kami terapkan bukan hanya di kawasan yang menjadi milik ITDC seperti The Mandalika dan Tana Mori, namun juga kawasan lainnya yang pada masa depan dipercayakan atau dikerjasamakan untuk dikembangkan maupun dikelola oleh ITDC. Melalui ITDC Utilitas, kami memiliki ekspertis bukan hanya untuk merancang dan membangun layanan utilitas, tapi juga mengawal penerapannya sampai kepada tahap operasional,” jelasnya.
Dalam mengembangkan konsep destinasi pariwisata, ITDC Group bersinergi dengan partner maupun vendor dengan visi yang sama dalam menerapkan sustainable tourism development, dimana kolaborasi merupakan kunci untuk mendapatkan hasil optimal dengan keterbatasan sumber daya yang ada.
“Dengan kerja keras yang telah ITDC Group lakukan ini, kami optimistis penyelenggaraan KTT G20 pada November mendatang akan berjalan lancar dan sukses,” tutup Ratna. (igp/r)