November 25, 2024
BALI

Selamatkan Terumbu Karang dari Ancaman Pengerukan, Komunitas Peselancar Bentangkan Banner di Tengah Laut

LITERASIPOST.COM, DENPASAR | Aktivitas sebagai wujud penolakan Terminal LNG di kawasan mangrove terus dilakukan. Kali ini datang dari komunitas peselancar yang turut mengisi acara Baby Reef Boardrider seri 4 di Pantai Mertasari Intaran Sanur yang berlangsung pada 9-10 Juli 2022.

Banner berukuran 4×4 meter yang bertuliskan “Tolak Pembangunan Terminal LNG di Kawasan Mangrove” dibentangkan di tengah laut tepat di tapak proyek pengerukan untuk alur kapal pembangunan Terminal LNG di kawasan mangrove. 

BACA JUGA :  Dukung Pemilu 2024, PLN Siapkan Listrik Tanpa Kedip

Ode Sukmadiputra, Event Director Denpasar Series menerangkan hal ini adalah bentuk protes terhadap rencana pembangunan terminal LNG di kawasan Mangrove yang akan melakukan pengerukan di perairan Sanur atau Selat Badung dengan volume 3 juta 300 meter kubik yang pastinya akan menimbulkan dampak buruk bagi perairan Sanur.

Pihaknya menjelaskan selama ini perairan Sanur acapkali digunakan untuk acara kreatif oleh komunitas surfing atau peselancar. “Apabila pembangunan Terminal LNG di kawasan mangrove yang juga dibarengi dengan pengerukan untuk alur kapal tersebut terjadi, maka akan dipastikan lingkungan perairan kami akan rusak, ” tegasnya.

BACA JUGA :  IISMA Bawa Sharon "Terbang" ke Kanada

Hal senada dikatakan I Gusti Bagus Antara selaku Kordinator Denpasar Series yang juga ikut dalam aksi ini. Menurutnya, acara ini juga didedikasikan untuk melestarikan dan menyelamatkan terumbu karang sebagai ekosistem laut yang memiliki fungsi penting dalam menjaga kualitas lingkungan.

Ia menegaskan pengerukan (Dredging) yang akan dilakukan dalam pembangunan Terminal LNG di kawasan mangrove pasti akan berdampak buruk terhadap keberadaan terumbu karang. Terlebih, yang akan terkena pengerukan menurut riset KEKAL Bali, Frontier Bali dan WALHI Bali berjumlah sekitar 5 hektar.

BACA JUGA :  Rotary Club of Bali Denpasar Adakan Mangrove Clean Up dan Serahkan Bantuan Perahu Sampah

“Kami tentu sangat menolak, sebab pengerukan tersebut akan merusak terumbu karang dan berpengaruh secara signifikan terhadap nasib kami yang selama ini beraktivitas di pesisir, ” tegasnya.

Untuk diketahui, sebagian besar masyarakat Intaran Sanur menggantungkan kehidupannya di pesisir. “Jadi lingkungan laut serta pesisir harus senantiasa kita jaga, salah satunya dari proyek yang merusak lingkungan seperti pembangunan Terminal LNG di kawasan mangrove,” pungkasnya. (igp/r) 

Related Posts