Semeton Pasek Gelgel dan Kelompok Pengajian Dukung AMERTA
LiterasiPost.com, Denpasar –
Semeton Pura Pasek Gelgel, Desa Gegelang, Dusun/Banjar Telengan, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, yang tinggal di Kota Denpasar, tepatnya di Jalan Gatot Subroto I, Gang Sari Ayu, membulatkan tekad untuk memenangkan Paslon Walikota-Wakil Walikota Denpasar nomor urut 2, Gede Ngurah Ambara Putra-Made Bagus Kertha Negara atau akrab disebut AMERTA. Dukungan tersebut disampaikan saat acara simakrama yang berlangsung pada Rabu (2/12/2020) malam.
Dihadapan Paslon AMERTA, Panglingsir Semeton Pasek Gelgel, Wayan Sudi mengatakan pasemetonan ini sudah ada sekitar tahun 1963 ketika Gunung Agung meletus. Pada saat itu, mereka merantau ke Kota Denpasar. Hingga saat ini Semeton Pasek Gelgel Karangasem yang ada di Kota Denpasar berjumlah sekitar 52 KK.
“Kami punya ikatan emosional terutama dengan Bapak Ngurah Ambara, jadi kami sepakat untuk memenangkan AMERTA pada 9 Desember nanti,” kata Sudi.
Menanggapi program-program AMERTA, Sudi mengatakan sangat bagus dan mewakili harapan para perantau Karangasem yang sudah menjadi warga Kota Denpasar.
“Kami sangat tertarik dengan program-program AMERTA. Semuanya demi perubahan ke arah yang lebih baik. Mudah-mudahan AMERTA terpilih menjadi Walikota dan Wakil Walikota Denpasar,” harapnya.
Paslon AMERTA juga mendapat dukungan dari kelompok pengajian/TPQ Al Hidayah di Jalan Sandat yang khusus datang ke Posko Pemenangan AMERTA, Jalan Tulip 15 Denpasar.
“Mudah-mudahan AMERTA diberikan kemenangan sehingga Kota Denpasar semakin mantap dan jaya. Kalau AMERTA sudah terpilih agar selalu bekerja sama dengan seluruh umat beragama khususnya warga Muslim dan Denpasar tetap aman, damai, tenteram di bawah NKRI,” ungkap M. Ainur Rofiq Hasyim selaku salah satu Ketua MUI Denpasar Utara dan pengasuh di TPQ Al Hidayah.
Calon Walikota Denpasar, Ngurah Ambara berharap umat Muslim membentuk ikatan untuk memenangkan AMERTA. “Kami menawarkan program seperti subsidi BPJS, pendidikan dan kesehatan gratis untuk pekerja nonformal. Kota Denpasar sudah kalah pengelolaan dengan kota/kabupaten di Jawa karena belum memakai digitalisasi. Sekecil apapun dukungan yang diberikan kepada kami sangat berarti agar program tersebut bisa jalan. Mohon sosialisasikan lagi saat kegiatan pengajian,” harapnya. (igp)