October 25, 2024
PENDIDIKAN

Senyum Sumringah Penyandang Disabilitas Tuntaskan Program “Aku Mampu Berbahasa Inggris” di I/A/L/F Bali

LITERASIPOST.COM – DENPASAR | I/A/L/F (Indonesia Australia Language Foundation) melaksanakan penutupan program “Aku Mampu Berbahasa Inggris” yang merupakan kerja sama dengan DNetwork. Program ini telah berlangsung selama 10 minggu di kampus IALF Bali, Jl. Raya Sesetan 190, Denpasar dan dirancang khusus untuk penyandang disabilitas di Bali.

Program “Aku Mampu Berbahasa Inggris” mendapat sambutan yang baik dari 19 peserta yang terbagi dalam 2 grup kelas dengan tingkat partisipasi dan antusiasme yang tinggi. Dimulai pada Mei, program ini bertujuan untuk menyediakan pelatihan bahasa Inggris yang berfokus pada kebutuhan dan kemampuan peserta penyandang disabilitas di Bali dalam lingkup Professional Business English untuk membuka peluang pendidikan dan karir pekerjaan yang lebih luas.

Foto bersama Konsulat Jenderal Australia di Bali, Ms Jo Stevens; Konsul Diplomasi Publik, Ms Amelia Ekkel; dan Staf Diplomasi Publik, Ms Reski Ramli berserta staf I/A/L/F Bali, DNetwork dan peserta program “Aku Mampu Berbahasa Inggris”. (Foto: Literasipost)

Program “Aku Mampu Berbahasa Inggris” didanai oleh Australia Indonesia Institute, sebuah inisiatif dari Department of Foreign Affairs and Trade Australia, dan Inspirasia Foundation. Program ini diselenggarakan oleh DNetwork Indonesia dan IALF dengan dukungan dari Annika Linden Centre.

Acara ini dihadiri oleh Konsulat Jenderal Australia di Bali, Ms Jo Stevens; Konsul Diplomasi Publik, Ms Amelia Ekkel; dan Staf Diplomasi Publik, Ms Reski Ramli. “Dengan meningkatkan kemampuan bahasa Inggris para peserta, program ini berupaya menciptakan komunitas yang inklusif dan meningkatkan partisipasi tenaga kerja bagi penyandang disabilitas. Program ini mendukung pembangunan masyarakat dimana penyandang disabilitas dapat berpartisipasi sebagai anggota yang setara dan memiliki kendali lebih besar atas hidup mereka, mandiri secara finansial dan memiliki standar hidup yang lebih baik,” ungkap Jo Stevens.

Selama program ini berlangsung, para peserta menunjukkan kemajuan belajar yang signifikan dalam keterampilan berbahasa Inggris. Hal ini membuktikan bahwa kesempatan mengenyam pendidikan yang berkualitas haruslah inklusif dan dapat diakses oleh semua orang.

BACA JUGA :  Himagri FP UNUD Adakan Diseminasi dan Bedah Buku Mitos vs Fakta Kelapa Sawit

”Terima kasih banyak pada teman-teman semuanya sudah mengikuti program 40 jam secara total. Jadi di sini kita tidak hanya belajar, tetapi kita juga membuat memori,” ujar Wisnu Saputra selaku Project Manager DNetwork, memberi apresiasi.

“Aku Mampu Berbahasa Inggris” dirancang dengan pendekatan yang inklusif, meliputi kelas tatap muka, materi pembelajaran yang disesuaikan, serta dukungan dari pengajar yang berpengalaman. IALF juga menyediakan fasilitas yang ramah bagi para penyandang disabilitas demi memastikan kenyamanan dan kemudahan akses bagi semua peserta. Tidak hanya peningkatan kemampuan berbahasa Inggris, para peserta juga memperoleh kepercayaan diri untuk mengejar peluang pendidikan dan karir.

”Kami sangat berharap bahwa latihan yang telah Anda lakukan telah memberikan kepercayaan diri untuk menggunakan bahasa Inggris lebih banyak lagi di masa depan,” ucap Caroline Bentley selaku Manager IALF Bali.

BACA JUGA :  Lagi, BEM UNUD Catatkan 14 Tradisi Bali sebagai Kekayaan Intelektual Komunal

IALF berharap program-program inklusif seperti “Aku Mampu Berbahasa Inggris” di masa mendatang bisa menjangkau lebih banyak teman-teman penyandang disabilitas di seluruh Indonesia. Keberhasilan program ini adalah langkah awal dalam perjalanan panjang menuju pendidikan yang inklusif.

Salah satu peserta, Ermi mengaku senang bisa mengikuti program ini. “Luar biasa ya, sekitar dua bulan ikut pelatihan, saya sudah berani berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris walaupun tidak begitu fasih, tapi lebih confidence. Saya tinggal di Bangli, di sana ada desa wisata Penglipuran, jadi saya berkeinginan menjadi guide di sana nantinya, semoga bisa,” harapnya. (IGP)

Related Posts