November 25, 2024
NASIONAL

“SIAL INTERFOOD – SEAFOOD SHOW OF ASIA 2022” Siap Digelar, Dukung Perluasan Pemasaran Produk Perikanan RI

LITERASIPOST.COM, DENPASAR | Indonesia sebagai salah satu negara pengekspor hasil kelautan utama di dunia bersanding dengan eksportir utama lainnya seperti China, Norway, Vietnam, India, dan Amerika Serikat. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat nilai ekspor produk hasil perikanan Indonesia tahun 2021 mencapai USD 5.7 milliar atau sekitar Rp90 trillun. KKP terus berupaya meningkatkan target nilai ekspor mencapai USD 7,13 milliar di tahun 2024. Tujuan ekspor hasil kelautan utama adalah Amerika Serikat, Cina, ASEAN, Jepang, dan Uni Eropa.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus berupaya memperluas jangkauan pasar produk perikanan Indonesia di kancah global. Salah satu program terobosan KKP adalah pengembangan perikanan budi daya berbasis komoditas ekspor dengan udang sebagai salah satu komoditas unggulan selain, lobster, kepiting/ rajungan, dan rumput laut. Udang merupakan salah satu komoditas perikanan andalan Indonesia yang sangat potensial untuk diekspor. Sebagai salah satu komoditas unggulan nasional, udang selalu menjadi pilihan untuk bisa dilibatkan dalam upaya peningkatan pendapatan negara.

BACA JUGA :  Angkat Tema Perdamaian, SMAN 3 Denpasar Siap Helat Presslist 14 dan YSA 9

Erwin Dwiyana selaku Direktur Pemasaran, Ditjen Penguatan Daya Saing KKP menyampaikan bahwa KKP akan terus mendorong penguatan branding Indonesian Seafood di kancah dunia guna menarik minat buyer dan investor dengan branding “Indonesia Seafood: Naturally Diverse, Safe and Sustainable”.

“Dengan mengangkat jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan (safe) serta kebijakan pada keberlanjutan sumberdaya ikan dan usaha (sustainable), dan dukungan pengembangan akses pasar dan penanganan hambatan ekspor diharapkan dapat memacu ekspor produk perikanan Indonesia ke mancanegara,” ungkap Erwin Dwiyana pada Konferensi Pers Pameran Seafood Show of Asia 2022 secara daring, Jumat (4/11/2022).

Dikatakan, KKP juga memfasilitasi beberapa UMKM binaannya untuk mengikuti pameran Seafood Show of Asia 2022 agar produk UMKM tersebut bisa dikenal di pasar nasional dan global.

Direktur Pemasaran Ditjen Penguatan Daya Saing KKP, Erwin Dwiyana. (Foto: igp)

Pemeran Seafood Show of Asia 2022 diselenggarakan bersamaan dengan Sial Interfood pada 9-12 November 2022 di Jakarta International Expo, Kemayoran Indonesia. Diikuti oleh lebih dari 100 perusahaan di bidang Seafood dari total 750 perusahaan di bidang kuliner dan HORECA. Perusahaan yang mengikuti pameran ini berasal dari 27 negara seperti Australia, Belanda ,China ,India, Indonesia, Iran, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Korea Selatan, Malaysia, Mesir, Oman, Pakistan, Palestina, Perancis, Polandia, Saudi Arabia, Singapore, Taiwan, Thailand, Turki, Uruguay, USA, Vietnam, dan Yunani.

Budhi Wibowo selaku Ketua Asosiasi Produsen Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia (AP5I) menyampaikan bahwa selain terus mengembangkan pasar ekspor, anggota AP5I akan semakin serius mengembangkan pasar dalam negeri produk olahan perikanan. Beberapa tahun terakhir ini permintaan pasar dalam negeri terhadap produk perikanan, terutama untuk produk olahan siap masak dan siap saji (ready to cooked dan & ready to eat) meningkat sangat tajam. Penjualan ke pasar dalam negeri selain dilakukan melalui berbagai retailer besar dan kecil juga melalui penjualan online melalui berbagai ecommerce dan marketplace yang tren penjualannya terus mengalami peningkatan.

Ketua Asosiasi Produsen Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia (AP5I), Budhi Wibowo. (Foto: igp)

“Kendala utama peningkatan penjualan produk olahan perikanan ke pasar dalam negeri adalah sulit dan mahalnya pengiriman door to door produk frozen dalam jumlah kecil dari industri pengolahan perikanan ke konsumen akhir. Untuk mengatasi kendala tersebut kami terus berkoordinasi dengan KKP dan perusahaan logistik khusus produk frozen. Akhirnya, secara bertahap kendala tersebut semakin teratasi, bahkan saat ini sudah mulai tersedia jasa fulfillment door to door produk frozen yang diperkirakan bisa memangkas biaya distribusi produk perikanan sekitar 10 hingga 20 persen,” katanya.

Dengan besarnya penduduk Indonesia dan ekonomi Indonesia yang terus berkembang dan telah berada pada urutan ke 7 ekonomi dunia, pihaknya sangat optimis bahwa pasar dalam negeri produk olahan perikanan akan terus berkembang dengan pesat.

CEO Krista Exhibition, Daud D Salim dalam sambutannya menyampaikan pameran Seafood Show of Asia dan Sial Interfood 2022 terasa sangat istimewa setelah hampir 3 tahun vakum akibat pandemi Covid. “Kami bangga dapat menyelenggarakan pameran ini yang menjadi barometer kebangkitan Industri pengolahan industri makanan minuman yang di dalamnya ada industri pengolahan perikanan,” sebutnya.

BACA JUGA :  PPK Ormawa Prodi TIP FTP UNUD Rancang Pendampingan dan Pelatihan Olah Produk Minuman Herbal Gula Semut-Serai

Berbagai acara dan kompetisi yang menarik pada pameran ini diharapkan akan menarik pengunjung dalam dan luar negeri setidaknya 82 ribu orang mengulangi sukses pameran yang sama pada tahun 2019. Daud juga menyampaikan bahwa pada pameran ini para peserta dari Industri pengolahan perikanan, selain bertemu langsung dengan buyer asing juga bisa bertemu dan berdiskusi langsung dengan para pembeli olahan perikanan dalam negeri, seperti para chef, pengusaha catering, jaringan ritel modern, hotel, restoran dan para distributor produk olahan perikanan.

Kesuksesan Seafood Show of Asia 2022 dan Sial Interfood 2022 adalah berkat dukungan Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama dukungan asosiasi terkemuka seperti AP5I, Gabungan Pengusaha Makanan Minuman (GAPMMI), Asosiasi Lisensi Indonesia (ASENSI), Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO), Association of Culinary Professionals (ACP), Indonesian Chef Association (ICA), Asosiasi Pengusaha Jasa Boga Indonesia (APJI), Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Indonesia (PPJI), Asosiasi Teh Indonesia (ATI), Dewan Kakao Indonesia (DEKAINDO), Specialty Coffee Association of Indonesia (SCAI), Gabungan Eksportir Kopi Indonesia (AEKI), Perkumpulan Petani dan Penggiat Kopi Indonesia (Asosiasi Kopi Indonesia/ASKI), Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia (ASPERAPI), Federasi Pengemasan Indonesia (IPF), dan lain-lain. (igp)

Related Posts