SMKN 5 Denpasar Gelar UKK dan UK LSP P1
LiterasiPost.com, Denpasar –
SMK Negeri 5 Denpasar menyelenggarakan Uji Kompetensi Keahlian (UKK) dan Uji Kompetensi (UK) LSP P1 bagi siswa kelas XII Tahun Pelajaran 2020/2021. Ujian diikuti oleh siswa dari lima bidang keahlian.
Kepala SMKN 5 Denpasar, I Made Buda Astika, SPd. MPd menyampaikan bahwa sesuai Juknis dari Pusat dan petunjuk Dinas Pendidikan Provinsi Bali, ujian telah dimulai sejak 1 April 2021 lalu bagi siswa dari bidang keahlian Tata Boga.
“Sejak 1 April ujian sudah dimulai khusus bagi siswa dari bidang keahlian Tata Boga. Lalu, mulai 5 April sudah berlangsung bagi semua bidang keahlian, yaitu Tata Boga, Perhotelan, Usaha Perjalanan Wisata, Seni Tari serta Seni Karawitan,” ujar Buda Astika saat ditemui Rabu (7/4/2021).
Dikatakan, khusus bidang keahlian Tata Boga, Perhotelan, dan Usaha Perjalanan Wisata bisa melaksanakan UK menggunakan LSP P1 dengan penguji (Asesor) sistem silang dari SMKN 3 Denpasar dan SMKN 4 Denpasar. Setelah lulus, siswa akan mendapatkan sertifikat berlogo Garuda dari BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi).
Sedangkan dua bidang keahlian lainnya, yakni Seni Tari dan Seni Karawitan melaksanakan UKK pada 5-9 April 2021 dengan penguji dari guru internal serta dunia usaha dunia industri di antaranya ISI Denpasar dan sanggar-sanggar.
“UKK ini bisa dilaksanakan di sekolah dan industri, bisa di industri saja, bisa juga di sekolah saja. Nah, kami mengambil yang kolaborasi antara sekolah dan industri. Kenapa dua keahlian ini belum bisa melaksanakan UK dengan LSP P1? Karena skema dari Seni Tari dan Seni Karawitan sampai saat ini belum ada, padahal kami sudah punya tiga Asesor Seni yang siap untuk menguji,” jelasnya.
UKK dan UK LSP P1 diikuti sebanyak 635 siswa, terdiri dari 5 rombongan belajar (rombel) Tata Boga, 5 rombel Perhotelan, 3 rombel Usaha Perjalanan Wisata, 3 rombel Seni Tari dan 3 rombel Seni Karawitan.
“Ke depan kami merancang para penguji tidak lagi dari guru-guru di sini, tapi dari industri semua, karena industrilah yang akan memakai mereka setelah tamat,” ungkapnya.
Pelaksanaan ujian di tengah pandemi Covid-19 ini tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Terbukti, seperti pada UKK Seni Tari dan Seni Karawitan hanya dihadiri oleh peserta ujian, tim penguji dan tim teknis. Tidak ada penonton seperti sebelumnya ketika belum pandemi.
“Yang utama adalah kesehatan siswa, bukan ujiannya. Kalau sudah sehat maka ujian bisa diiikuti dengan baik,” pungkas Buda Astika. (igp)