October 25, 2024
BALI

South East Asia Red Cross and Red Crescent Meeting 2024 di Bali Bahas Sinergi Hadapi Krisis Iklim

LITERASIPOST.COM – KUTA | Palang Merah Indonesia (PMI) menjadi tuan rumah South-East Asia (SEA) Meeting Red Cross and Red Crescent 2024 yang berlangsung pada 2-7 September 2024 di Kuta, Bali. Pertemuan tahunan ini mengangkat tema “Stronger Together for Climate Resilience and Recovery” atau lebih kuat bersama untuk ketahanan dan pemulihan iklim.

Sekretaris Jenderal PMI, A.M. Fachir menyampaikan pertemuan ini diikuti oleh perhimpunan nasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah dari 11 negara di Asia Tenggara, yaitu Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Timor Leste, Filipina, Vietnam, Thailand, Kamboja, Laos, Myanmar, dan Indonesia.

BACA JUGA :  Pasukan Elit PLN Tingkatkan Kapasitas Melalui Bakti PDKB 2024

“Pertemuan ini menjadi momentum penting bagi Gerakan Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah untuk memperkuat kolaborasi serta menghasilkan upaya-upaya kongkrit dalam menghadapi tantangan kemanusiaan terbesar saat ini, yaitu krisis iklim. Krisis ini telah menjadi persoalan global yang mendesak dan mempengaruhi semua aspek kehidupan. Ini adalah bencana global yang memerlukan respon global, terutama dari kita, para pembawa misi dan mandat kemanusiaan,” jelas A.M. Fachir saat konferensi pers di Kuta pada Selasa (3/9/2024).

Dalam pertemuan ini pula akan dibahas bagaimana memperkuat sinergi, jejaring, dan kerja sama antar lembaga, baik itu perhimpunan nasional, ASEAN, mitra Gerakan Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah, pemerintah, sektor swasta, maupun pemangku kepentingan lainnya untuk menghadapi tantangan kemanusiaan.

Poin penting lainnya yang akan dibahas adalah peran perhimpunan nasional dalam memberdayakan dan mendidik masyarakat, agar mereka tidak hanya siap dan tangguh menghadapi potensi krisis, tetapi juga mampu berkontribusi dalam pengurangan risiko, terutama melalui tindakan adaptasi lingkungan.

BACA JUGA :  Tidak Lapor SPT, Pengusaha ini Dipenjara dan Didenda Rp2 Miliar

Ketua Bidang Kesehatan dan Sosial PMI, CSP Wekadigunawan menambahkan pertemuan tahun ini juga akan membahas potensi krisis kesehatan yang mungkin terjadi, mengingat beberapa tahun lalu dunia mengalami pandemi Covid-19 yang telah merenggut banyak nyawa dan menyebabkan kerugian sosial serta ekonomi yang parah.

“Seperti yang kita ketahui, saat ini sejumlah negara tengah menghadapi merebaknya epidemi baru, yaitu penyakit Monkeypox atau Mpox. Sejumlah kasus juga telah terjadi di Indonesia dan Thailand. Hal ini harus menjadi perhatian kita bersama karena Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan Mpox sebagai keadaan darurat kesehatan masyarakat global,” kata Wekadigunawan.

Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi PMI Provinsi Bali, Vidi SM Simanjuntak menyebutkan, “Kami menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada PMI pusat karena telah mempercayakan Bali sebagai tuan rumah penyelenggaraan South-East Asia Meeting Red Cross and Red Crescent 2024. Kami beserta jajaran PMI Provinsi Bali turut menyukseskan event ini”.

BACA JUGA :  Asesmen Uji Coba Sistem Kompetensi di TUK PMI Bali, 14 Asesi Direkomendasikan Kompeten

South East Asia Red Cross and Red Crescent Meeting 2024 terbagi ke dalam empat pertemuan, yakni (1) SEA Youth Forum, yang dihadiri oleh perwakilan pemimpin muda dan relawan, (2) SEA First Aid Network, yang dihadiri oleh para praktisi pertolongan pertama, (3) SEA National RCRC Societies – IFRC Engagement with ASEAN, yang dihadiri oleh pimpinan Sekretariat ASEAN, Presiden dan Sekretaris Jenderal perhimpunan nasional, serta Wakil Tetap Negara Asean untuk ASEAN; dan (4) SEA Leaders Meeting, yang dihadiri oleh pimpinan perhimpunan nasional, Delegasi Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC), serta Komite Internasional Palang Merah (ICRC). (IGP)

Related Posts