October 25, 2024
PARIWISATA & SENI BUDAYA

Tingkatkan CSR, Fame Hotel Sunset Road Adakan Donor Darah

LITERASIPOST.COM, KUTA | Fame Hotel Sunset Road mengadakan kegiatan sosial berupa donor darah pada Jumat (25/8/2023) yang diikuti oleh staf, karyawan dan kolega. Kegiatan tersebut secara rutin diadakan setiap tahun untuk memeriahkan Hari Kemerdekaan RI.

Kegiatan donor darah di Fame Hotel Sunset Road. (Foto: Literasipost) 

General Manager Fame Hotel Sunset Road, Maria Renya Rosalin mengungkapkan selain melibatkan staf dan karyawan, pelaksanaan donor darah kali ini juga bekerja sama dengan kolega sekitar, di antaranya Fullerton Health Clinic, Kokita, China Construction Bank Indonesia, dan PMI Kabupaten Badung.

“Kami disupport oleh Fullerton, dengan kegiatan cek gula darah gratis untuk 20 orang dan bazar obat murah,” ungkap Maria.

Tujuan diadakannya donor darah ini, kata Maria, untuk meningkatkan CSR (Corporate Social Responsibility) terhadap lingkungan dan sesama. “Kami mengajak semua karyawan di sini agar rutin melakukan donor, atleast (setidaknya) satu tahun sekali,” sebutnya.

BACA JUGA :  Gelar Lighting Ceremony dan 4th Anniversary, The Cakra Hotel Bali Komit Suguhkan Pelayanan Bintang Lima

Selain donor darah, bentuk CSR yang juga biasa dilaksanakan oleh Fame Hotel Sunset Road seperti cleaning blitz (pembersihan pantai), sumbangan tong sampah kepada banjar di wilayah Legian, kerja bakti, sumbangan ke panti asuhan serta donatur khusus bagi Yayasan Peduli Kanker Anak Indonesia (YPKAI).

Disinggung soal perkembangan bisnis hotel, Maria mengatakan sejak tahun lalu telah menunjukkan angka yang menggembirakan. Tingkat hunian (occupancy rate) Fame Hotel Sunset Road mencapai 90%. Angka ini tergolong melampaui target yang ditetapkan.

“90 persen tamu kami adalah domestik, sisanya overseas. Harapan kami ke depan adalah menambah market segment khususnya traveller, karena dari 90 kamar yang ada, kami tidak banyak mengambil grup tapi dominan individual traveller,” sebutnya.

Fame Hotel Sunset Road. (Foto: Literasipost)

Ke depan, ia berharap pariwisata Bali kian bertumbuh dan menjadi pariwisata berkelanjutan (sustainable tourism). Baginya, mass tourism itu perlu tetapi quality tourism lebih penting.

“Boleh saja kita menargetkan sebanyak 4,5 juta turis mancanegara ke Bali pada tahun ini, tapi tamu yang datang juga harus bisa menjaga, menghargai, serta mematuhi norma dan budaya di Bali. Nah, pemerintah kan sudah membuat Do’s & Dont’s, agar disosialisasikan lebih masif kepada tamu yang akan berkunjung ke Bali,” pungkasnya. (igp)

Related Posts