November 25, 2024
BALI

Wujudkan Kedaulatan Pangan, BMKG Gelar Sekolah Lapang Cuaca Nelayan di Gianyar

LITERASIPOST.COM, GIANYAR | BMKG melalui BBMKG Wilayah III Denpasar menyelenggarakan Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) Provinsi Bali Tahun 2022 yang bertema “Dengan SLCN, Nelayan Hebat, Selamat dan Sejahtera” bertempat di Museum Subak Masceti, Kabupaten Gianyar, 9-10 Mei 2022. Penyelenggaraan ini merupakan yang keempat kalinya di Bali.

Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto mengatakan SLCN sebagai bentuk dukungan dalam mewujudkan program Nawacita tentang Kedaulatan Pangan serta Pengembangan Ekonomi Maritim dan Kelautan.

BACA JUGA :  Pascabanjir Bandang, Nusa Penida Ditetapkan Status Transisi Pemulihan Darurat

“Sejak tahun 2016, BMKG berupaya dekat dengan masyarakat untuk meningkatkan pemahaman para nelayan dan penyuluh perikanan terkait tentang informasi iklim dan pemanfaatannya melalui SLCN. Tahun 2021, SLCN telah dilaksanakan di 121 lokasi dan untuk tahun ini dilaksanakan di 38 lokasi yang tersebar di 27 provinsi,” ujar Guswanto.

Pihaknya menyadari bahwa banyak produk informasi BMKG yang menggunakan bahasa-bahasa teknis, terminologi yang rumit dan sulit untuk dimengerti masyarakat awam. Dampaknya, pemanfaatan informasi-informasi tersebut tidak dapat dimengerti masyarakat, sehingga sering terjadi kesalahan dalam pemahaman dan interpretasi.

Konferensi pers. (Foto: igp)

“Maka, melalui kegiatan ini, kami berharap nelayan dan masyarakat yang berkegiatan di laut dapat memahami produk-produk informasi cuaca dan iklim maritim untuk dapat diaplikasikan dan mendukung aktivitas sehari-hari,” ungkapnya.

Mewakili Bupati, Asisten I (Bid. Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat) Setda Gianyar, Dr. I Ketut Mudana, SH, MBA usai membuka kegiatan menyampaikan apresiasi kepada BMKG karena SLCN kali ini diadakan di Kabupaten Gianyar.

BACA JUGA :  Tingkatkan Respon dan Kesiapsiagaan, PMI se-Bali Bertemu Dalam Mukerprov 2021

“SLCN merupakan kegiatan mencerdaskan kehidupan bangsa di laut untuk peningkatan kemampuan nelayan. Dengan adanya sekolah ini, ilmu yang didapat nanti diaplikasikan, diterapkan bagi kehidupan sehari-hari nelayan dan diharapkan dengan bertambahnya pengetahuan nelayan akan berimbas pada meningkatnya ekonomi para nelayan,” ucap Mudana didampingi Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Perikanan Kabupaten Gianyar, Ir. IGA Dewi Hariani, M.Si.

Sementara itu Kepala BBMKG Wilayah III Denpasar, Cahyo Nugroho dalam laporannya menyebutkan sebelumnya SLCN telah dilaksanakan di Kabupaten Badung, Kota Denpasar dan Kabupaten Karangasem. Pada tahun ini kegiatan diikuti sebanyak 100 peserta yang terdiri dari perwakilan kelompok nelayan tangkap dan penyuluh di Kabupaten Gianyar. Konsep kegiatan pun berubah dari pelaksanaan di dalam ruangan menjadi di lapangan atau yang disebut dengan istilah SLCN Goes to Field.

BACA JUGA :  PLN Tanam Ribuan Mangrove di Pulau Pudut

“Tujuannya adalah untuk meningkatkan keterampilan para peserta dalam mengakses, membaca, menindaklanjuti dan mendiseminasikan informasi cuaca dan iklim maritim serta informasi prakiraan lokasi ikan (PPDPI) dari sumber terpercaya yang memiliki kewenangan mengeluarkan informasi tersebut kepada komunitas yang mata pencahariannya berhubungan langsung dengan dunia maritim,” jelas Cahyo.

Sebagai tindak lanjut pelaksanaan SLCN Provinsi Bali yang dimulai tahun 2019, telah dibentuk grup Whatsapp dengan nama “Nelayan Cerdas” yang secara rutin menerima produk informasi prakiraan cuaca dan gelombang dari BMKG maupun Peta Potensi Penangkapan Ikan yang bersumber dari BROL serta sarana komunikasi dan edukasi antara alumnus peserta SLCN Provinsi Bali. (igp)

Related Posts