October 25, 2024
HUKUM & KRIMINAL

Wujudkan Suasana Aman saat Pawai Ogoh-ogoh, Ditintelkam Polda Bali Adakan Simakrama dengan Pasikian Yowana

LITERASIPOST.COM, DENPASAR | Menjelang hari Raya Nyepi Saka 1945 tahun 2023 Polda Bali menggelar Simakrama dengan Pasikian Yowana pada Kamis (2/3/2023) bertempat di Renoma Cafe, Jln. Hayam Wuruk, No. 306, Denpasar. Pertemuan tersebut mengangkat tema “Semangat Ajeg Bali Pasikian Yowana Berkomitmen Mendukung Keamanan Bali Saat Pawai Ogoh-ogoh Nyepi Saka 1945/2023”.

Maksud dan tujuan kegiatan ini dalam rangka menjaga stabilitas kamtibmas yang aman dan kondusif pada pawai Ogoh-ogoh menjelang perayaan hari raya Nyepi tahun ini. Simakrama dihadiri sekitar 40 orang, terdiri dari Dirintelkam Polda Bali yang diwakili oleh Kasubdit III Ditintelkam Polda Bali, AKBP Gede Dartiyasa, S.Sos., MH, Kabid Hukum Dinas PMA Provinsi Bali, Ida Bagus Rai, Patajuh Bendesa Agung MDA Provinsi Bali Bidang Agama, Tradisi dan Kearifan lokal, Dr. Drs. I Gusti Made Ngurah, M. Si, Manggala Pasikian Yowana MDA Provinsi Bali, Dewa Agung Laksmana beserta anggota, Manggala Pasikian Yowana MDA Kota Denpasar, Anak Agung Made Angga Hartayana beserta anggota, Manggala Pasikian Yowana MDA Kab. Gianyar, Pande Made Widia beserta anggota, Manggala Pasikian Yowana MDA Kab. Badung, Prayoga Mahardika Putra beserta anggota dan Manggala Pasikian Yowana MDA Kab. Tabanan, I Gede Arum Gunawan, S.Ag., M.Ag beserta anggota.

BACA JUGA :  Angkat Jempol, Presiden Jokowi Apresiasi Kerja Keras PLN Selama KTT G20

Dirintelkam Polda Bali yang diwakili oleh Kasubdit III Ditintelkam Polda Bali, AKBP Gede Dartiyasa, S.Sos., MH, sekaligus membuka kegiatan, menyampaikan bahwa Ogoh-ogoh itu merupakan bagian dari Ajeg Bali, sehingga kita harus memiliki semangat untuk mendukung keamanan Bali. Acara ini bertujuan untuk menyamakan persepsi terkait pawai Ogoh-ogoh dan tujuan Polda Bali hanya keamanan Bali.

“Situasi yang aman dan nyaman Bali sangat menentukan wisatawan yang datang ke Bali, maka kami mengajak untuk memiliki tanggung jawab bersama untuk menjaga situasi yang aman dan nyaman pada pawai Ogoh-ogoh,” ungkapnya.

Manggala Pasikian Yowana MDA Provinsi Bali, Dewa Agung Laksmana menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada Polda Bali yang sangat peduli dengan aktivitas Yowana Bali. “Kita flashback Ogoh-ogoh dari perjalanannya Polda Bali mendukung aspirasi Yowana, karena Ogoh-ogoh bukan hanya kesenian namun tradisi yang terus membudaya,” sebutnya.

BACA JUGA :  UNUD Rayakan Dies Natalis ke-61, Akreditasi Unggul jadi Modal Dasar Menuju PTNBH

Patajuh Bendesa Agung MDA Provinsi Bali Bidang Agama, Tradisi dan Kearifan lokal, Dr. Drs. I Gusti Made Ngurah, M. Si, menyatakan pawai Ogoh-ogoh pada awalnya kreativitas seni budaya untuk menunjukkan kesemarakan menyambut Tahun Baru Saka. Pawai Ogoh-ogoh bisa diatur oleh pemerintah, lembaga adat dan aparat keamanan sesuai dengan perkembangan situasi, seperti dengan adanya tahun politik dan pandemi Covid-19. Pawai Ogoh-ogoh pada Nyepi Saka 1945 sangat memungkinkan dilaksanakan secara normal mengingat pandemi sudah landai dan tidak ada event kenegaraan.

“Dalam pawai Ogoh-ogoh nanti mohon ikuti aturan-aturan dari pemerintah, aparat keamanan dan tokoh adat setempat serta melakukan pengendalian diri dalam pawai Ogoh-ogoh. Mohon tingkatkan komunikasi dan koordinasi dengan lintas sektoral karena pawai Ogoh-ogoh melibatkan orang banyak. Tanggal 21 Maret 2023 merupakan awal puasa berbarengan dengan Pengerupukan, sehingga perlu dilakukan koordinasi dengan tokoh Muslim.
Yowana perlu hati-hati kepada adanya upaya politisasi dalam pelaksanaan pawai Ogoh-ogoh,” tegasnya.

Di sisi lain Kabid Hukum Dinas PMA Provinsi Bali, Ida Bagus Rai, memberikan arahan bahwa Yowana adalah bagian dari Desa Adat agar mampu mendukung tokoh adat. Setiap tahunnya Yowana mampu beraktivitas membuat Ogoh-ogoh sebagai rangkaian Nyepi. Program Sipandu Beradat Provinsi Bali sangat diapresiasi oleh Kapolri, sehingga Yowana harus bersinergi dengan Sipandu Beradat untuk menjaga keamanan dan ketertiban di Desa Adat masing-masing dalam pawai Ogoh-ogoh. Pasikian Yowana harus mampu memberikan arahan hingga ke tingkat Desa Adat terkait keamanan saat pawai Ogoh-ogoh.

BACA JUGA :  FIB UNUD Terima Kunjungan Dubes China untuk ASEAN pada Program CACI

“Sebuah kreativias Ogoh-ogoh dalam rangka melestarikan budaya tentunya jangan ada Miras sebelum mengarak Ogoh-ogoh guna mencegah adanya gesekan. Mari kita dukung apapun kebijakan pemerintah dan kita laksanakan bersama-sama,” ujarnya.

Setelah dilaksanakan diskusi dengan Pasikian Yowana, Dirintelkam Polda Bali yang diwakili oleh Kasubdit III Ditintelkam Polda Bali, AKBP Gede Dartiyasa, S.Sos., MH, menyimpulkan bahwa semua pihak sepakat untuk mengajegkan Bali dan berharap kepada Yowana agar memberikan pemahaman pada Sekaa Teruna Teruni terutama tidak mengkonsumsi Miras saat mengarak Ogoh-ogoh dan mengontrol diri dengan baik.

“Kita mohon Manggala Yowana berkomitmen agar pelaksanaan pawai Ogoh-ogoh berjalan dengan aman dan nyaman. Mohon kepada Manggala Yowana untuk mengenali wilayahnya yang ada konflik antar Banjar, sehingga dapat dilakukan pendekatan agar tidak bergejolak saat pawai Ogoh-ogoh,” tegasnya.

BACA JUGA :  Siap Garap Film, Dea Imut Bicara Harmonisasi Bali di ITB STIKOM Bali

Di akhir kegiatan Dirintelkam Polda Bali yang diwakili oleh Kasubdit III Ditintelkam Polda Bali, AKBP Gede Dartiyasa, S.Sos., MH, menyerahkan cinderamata kepada Manggala Pasikian Yowana Provinsi Bali. (igp/r)

Related Posts