November 25, 2024
PARIWISATA & SENI BUDAYA

Wali Kota Jaya Negara Apresiasi “Denpasar Kite Festival 2022”

LITERASIPOST.COM, DENPASAR | Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara secara resmi membuka Denpasar Kite Festival VI tahun 2022, Minggu (28/8/2022) di Pantai Mertasari, Sanur, Denpasar Selatan yang ditandai dengan menaikkan layang-layang ikon Pelangi Denpasar.

Denpasar Kite Festival VI tahun 2022 diselenggarakan selama dua hari, yaitu 27-28 Agustus 2022 yang diikuti kurang lebih 600 buah layang-layang tradisional Bali terdiri dari jenis Bebean, Pecukan dan Janggan serta Kreasi Baru.

BACA JUGA :  BI Tingkatkan Literasi Masyarakat Lewat Perpustakaan

I Wayan Mariyana Wandhira selaku Ketua Umum Persatuan Layang-layang Indonesia (Pelangi) Denpasar menyampaikan Denpasar Kite Festival VI tahun 2022 mengambil tema “Tejaning Urip” yang mengandung makna cahaya kehidupan. Sebagai permohonan agar dianugerahkan sinar suci atau cahaya yang terang untuk menghadapi berbagai macam tantangan hidup akibat pandemi Covid-19.

“Lomba ini seperti pelepas dahaga bagi pelayang di Kota Denpasar khususnya, karena dua tahun ke belakang kita vacum akibat pandemi,” kata Wandhira.

Wandhira mengatakan tujuan diselenggarakannya Denpasar Kite Festival VI tahun 2022 adalah menjadi ruang gerak bagi para pelayang agar dalam bermain layang-layang dilandasi rasa tanggung jawab sekaligus mempererat rasa kebersamaan para generasi muda dan pehobi layang-layang.

BACA JUGA :  Juara, Ogoh-ogoh Ini Dikendalikan Bluetooth

Melalui permainan layang-layang dapat mengubah perbedaan menjadi kekuatan dan satu kesatuan. Kegiatan ini juga mempererat  rasa Menyama Braya (bersaudara) untuk melestarikan tradisi dan budaya Bali.

“Pelaksanaan Pelangi Denpasar Kite Festival ini tak terlepas dukungan Pemkot Denpasar untuk tetap melestarikan seni dan budaya Melayangan di Kota Denpasar,” pungkas Wandhira yang juga Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar.

Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara mengapresiasi pelaksanaan perlombaan layang-layang yang dilaksanakan Pelangi Denpasar. Di samping memberikan ruang kreativitas bagi para Rare Angon (istilah pehobi layang-layang di Bali), juga dapat meningkatkan rasa toleransi dan kekompakan dalam menaikkan layang-layang.

BACA JUGA :  ITDC Serahkan Bantuan untuk Tiga Desa Penyangga

“Seperti pada lomba ini para peserta remaja dan dewasa memiliki teknik permainan layang-layang yang sangat baik, terlihat dalam menaikkan layang-layang secara bersamaan, tidak terjadi saling senggol antara layangan satu dengan lainnya,’’ kata Jaya Negara. (igp/r)

Related Posts