Piala Dunia U20 Batal di Indonesia, Masyarakat pun “Batal Bahagia”
LITERASIPOST.COM, DENPASAR | Pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 masih menjadi perbincangan. Bahkan, kegaduhan pun terjadi manakala dua kepala daerah disebut-sebut sebagai biang kerok pembatalan tersebut. Bali termasuk salah satu daerah yang sedianya menjadi venue penyelenggaraan event dunia itu. Lalu, apa dampaknya bagi Bali?.
“Kita jangan dulu bicara pasca pembatalan. Tapi kita coba telusuri seandainya Piala Dunia U20 ini jadi diselenggarakan di Indonesia, termasuk Bali. Ini menyangkut kesehatan mental dan kesehatan mental itu berkaitan dengan hiburan, nilai sepak bola itu hiburan yang sangat menarik apalagi setelah pandemi. Kalau jadi digelar, tentu ajang ini hiburan yang menarik,” ujar dr. I Gusti Rai Putra Wiguna, SpKJ saat diskusi “Menelisik Dampak Tragedi Pembatalan Piala Dunia U20 di Bali”, pada Kamis (6/4/2023) di Warung Kubu Kopi, Denpasar.
Lebih lanjut dr. Rai Putra menyampaikan bahwa secara psikologis Piala Dunia U20 itu tak sekadar permainan 2×45 menit, namun banyak yang menarik sekaligus menjadi kebanggaan. Jika event ini terlaksana, dampaknya yang dirasakan masyarakat jauh lebih besar dibandingkan KTT G20. “Jadi ini menjadi hiburan dan kebanggaan yang sangat penting. Banyak orang yang hidupnya pas-pasan, tapi karena cukup hiburan, dia justru terhindar dari gangguan (jiwa),” tegas dr. Rai yang juga pecinta sepak bola.