November 25, 2024
PARIWISATA & SENI BUDAYA

Zolalongor: Refleksi Diri dan Seni Lewat Pameran “Personality”

LiterasiPost.com, Badung –
Sempat tertunda setahun akibat terjangan pandemi, Zola Bari Permana memantapkan diri untuk menyelenggarakan pameran tunggal pertamanya bertajuk “Personality”. Situasi serba tidak menentu di tengah pandemi ini tidak menyurutkan semangat Zola untuk berbagi senyum dan menebar kebahagiaan lewat karya-karyanya yang bisa disimak secara langsung pada 14 – 28 Februari 2021 di Creative Space Wantilan Uma Seminyak.

Zola adalah seorang seniman dan ilustrator lulusan DKV ISI Denpasar yang dikenal dengan nama Zolalongor. Karya-karyanya dekoratif dan colourful, menampilkan figur-figur binatang seperti ular, burung dan ikan yang digambarkan secara lucu dan menggemaskan.

BACA JUGA :  Diawali Orientation Day, Prodi Sarjana Fisioterapi dan Profesi Fisioterapi FK UNUD Selenggarakan Program Internasional

“Selama ini karya-karya Zola dapat ditemui dalam karya mural di beberapa dinding Kota Denpasar dan produk merchandise buatannya sendiri berbentuk pakaian maupun keperluan sehari-hari,” ujar Penulis Pameran, Savitri Sastrawan.

Dalam pameran kali ini, nuansa ruang pamer diubah menjadi ruang kerja Zola yang konon introvert. Figur-figur binatang dan nuansa warna-warni disertai bunga-bunga menyatu dengan interior ruangan yang mengundang pengunjung untuk menyelami pribadi senimannya.

BACA JUGA :  Sambut KTT G20, Akomodasi The Nusa Dua Bali Bertambah dengan Hadirnya Resort Baru

Seperti dalam pengantar pameran yang ditulis Savitri Sastrawan, “Terlihat sosok binatang-binatang tak bermata, ada burung yang mendekati ayam, ikan dan ular dengan warna yang tidak biasanya – warna pastel merah muda, kuning muda, ungu muda, dan peach. Sungguh hal-hal yang mungkin tidak biasa dilihat, tetapi untuk Zola yang dikenal Zolalongor, seorang perupa dan desainer grafis asal Jawa-Bali, inilah refleksi serta ekspresi dirinya, yang pada kesempatan ini dapat kita rasakan juga dalam bentuk berkeseniannya dengan tajuk “Personality” (arti: kepribadian).”

Eksplorasi figur binatang tanpa mata ini bermula saat Zola duduk di bangku kuliah. Dia sempat menonton dokumenter asal luar negeri tentang kehidupan binatang di bumi ini. Pengetahuan umum yang menyatakan ular terlihat jahat namun sebenarnya lembut, survival skill-nya yang harus menyembuhkan dirinya sendiri dengan mengganti kulitnya, dan karena berdarah dingin sehingga suka berjemur saat matahari datang.

BACA JUGA :  Wawali Arya Wibawa Hadiri Tradisi Ngrebong Desa Adat Kesiman

“Ini semua merupakan hal-hal yang Zola rasakan sebagai seorang introvert yang selalu menyendiri berkarya di kamarnya yang juga studionya, tetapi senang menikmati sinar matahari di pantai, menggambar mural bersama dengan kawan-kawannya. Pengalaman harus bertahan sebagai freelancer dimana kadang harus puasa makan,” ungkapnya.

Personality merupakan ekspresi diri Zola sebagai seniman yang introvert, menikmati berkarya di dalam studionya, dan upayanya bertahan hidup. Pameran ini merupakan kumpulan refleksi rasa campur aduk yang dirasakan Zola di tahun 2020. Sebuah representasi rasa senang, kecewa, bersyukur, juga khawatir. Personality ingin menyuguhkan transformasi karakter karyanya agar memberikan suasana sentimen pahit tetapi hangat.

BACA JUGA :  RSHP FKH UNUD Perpanjang Kerja Sama Internasional dengan Animal Australia

“Harapannya, publik bisa ikut merasakan dan merefleksikan perasaan personalnya melalui karya-karya Personality, atau setidaknya pengunjung bisa tersenyum bahagia melihat karya Zola. Smile view, spread happiness,” tutup Savitri. (igp/r)

Related Posts