October 25, 2024
PENDIDIKAN

“Mengadu” ke Dadang Hermawan, Puluhan Tuna Netra Langsung Dibuatkan BPJS Ketenagakerjaan

LITERASIPOST.COM, DENPASAR | Sekitar 65 penyandang tuna netra yang berasal dari Denpasar, Badung, Gianyar, Bangli dan Tabanan bertemu Rektor ITB STIKOM Bali, Dr. Dadang Hermawan di Aula ITB STIKOM Bali, Renon, Denpasar, Rabu (6/9/2023). Koordinator kegiatan, Julius Kai Luli Rianghepat mengatakan kedatangannya bersama rekan-rekannya ini tidak mengatasnamakan Pertuni (Persatuan Tuna Netra Indonesia) melainkan secara pribadi untuk menyampaikan unek-unek yang selama ini kurang mendapat perhatian dari siapapun. Yakni pekerjaan yang layak, BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, termasuk hak tuna netra untuk mendapat kesempatan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi serta akses beasiswa pendidikan bagi putra putri mereka. Menurut Julius, komunitas tuna netra masih diperlakukan kurang adil.

“Belum lama ini kami mau mengadakan ulang tahun Pertuni saja susah sekali, dipingpong ke sana ke mari,. Waktu kami datang ke sebuah kantor pemerintah, ada yang nyeletuk, orang ini mau ngapain ke mari. Jadi kami masih dianggap semacam benalu,” kata Julius tanpa bermaksud mengeluh.

BACA JUGA :  BIPA FIB UNUD Terima Cultural Visit Siswa SMA Internasional Kanto

Karena itu Julius dan kawan-kawannya sangat berharap hal ini menjadi perhatian Dadang Hermawan jika kelak dipercayakan menjadi wakil rakyat Bali di DPR RI nanti.

“Ada dua pekerjaan utama tuna netra, kalau bukan tukang pijit, ya menjadi musisi. Kami berharap Pak Dadang bisa memperjuangkan pekerjaaan tetap sebagai terapis atau tukang pijit atau sebagai musisi di hotel-hotel dan restoran di Bali, kami tak mau diberi ikan tapi kami ingin diberi kail,” kata yang lain.

Terhadap pernintaan ini, Dadang Hermawan mengatakan karena backgroudnya adalah dunia pendidikan maka nantinya akan duduk di komisi yang membidangi masalah pendidikan. “Namun demikain kerja sama antarkomisi juga penting sehingga saya bisa bantu dorong melalui teman-teman yang membidangi masalah tenaga kerja atau pariwisata,” jawab Dadang Hermawan.

BACA JUGA :  Prodi Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi FK UNUD Gelar Workshop Penyegaran Pengajaran bagi Dosen Klinik

Seorang perempuan yang mengaku putranya sedang menempuh pendidiikan S1 di kampus lain sangat menginginkan agar 4 tahun lagi anaknya bisa melanjutkan pendidikan S2 Magister Komputer di ITB STIKOM Bali.

“Saya mohon Pak Dadang bisa beri kemudahan untuk anak saya, tapi karena masih empat tahun lagi, jaminan apa yang bisa saya pegang pak, hahaha….,” kata ibu tadi sambil tertawa.

Terhadap pemintaan itu, Dadang Hermawan menjawab begini, “Ibu silahkan rekam penegasan saya ini. Jadi atau tidak saya ke Senayan, hari ini saya pastikan saya akan berikan beasiswa S2 full biaya kuliah di ITB STIKOM Bali untuk anakmu. Saya beri beasiswa S2 uang kuliah gratis tanpa ada uang saku. Begitu juga bagi bapak ibu yang lain kalau ada anaknya mau kuliah di STIKOM Bali atau SMK TI Bali Global, saya berikan beasiswa gratis uang kuliah atau SPP,” kata Dadang Hermawan dan disambut aplaus para tuna netra.

BACA JUGA :  Buku Panduan Hibah Penelitian dan Pengabdian PNBP Edisi VIII LPPM UNUD Ditarget Rampung November 2022

Pada bagian lain, menjawab permintaan para tuna netra untuk melanjutkan pendidikannya di ITB STIKOM Bali, seperti sudah dilaksanakan di UNHI Denpasar dan Universitas Pamulang, Tangerang, sesuai informasi dari para tuna netra, Dadang Hermawan belum bisa menjamin, mengingat kampusnya adalah bidang IT.

“Saya perlu pelajari dulu bagaimana teknologi brille bisa diaplikasikan di dunia IT. Yang pasti atas dukungan masyarakat Bali termasuk teman-teman tuna netra dan jika direstui oleh Tuhan Yang Maha Esa hingga akhirnya saya bisa ke DPR RI, maka apa yang menjadi unek-unek teman-teman tuna netra selama ini, Insya Allah saya perhatikan. Sebagai bukti komitmen saya, hari ini saya gratiskan kartu BPJS Ketenagakerjaan untuk teman-teman tuna netra,” tutup Dadang Hermawan. (igp/r)

Related Posts