November 25, 2024
BALI

Dari IIRC 2024 di Bali: BULOG Ajak Pelaku Industri Perberasan Dunia Hadapi Tantangan Global

LITERASIPOST.COM – NUSA DUA | Perum BULOG menggelar Indonesia International Rice Conference (IIRC) di Bali International Convention Center (BICC) Nusa Dua pada 19-21 September 2024. Kegiatan ini merupakan inisiasi BULOG sebagai bentuk kesadaran untuk menghadirkan isu ketahanan pangan dari produk beras di tengah banyaknya tantangan global yang melanda dunia.

Hal ini merupakan konsen BULOG untuk mengajak berbagai pihak yang ikut serta dalam industri perberasan untuk mengangkat tema tersebut dalam forum khusus ini. Kegiatan ini dihadiri oleh ratusan pelaku industri perberasan dari 16 negara di belahan dunia.

BACA JUGA :  Tanpa Lewati Daerah Wabah PMK, Sapi Bali Siap Menuju Jakarta

IIRC 2024 dibuka oleh Sonya Mamoriska Harahap selaku Direktur Transformasi dan Hubungan Kelembagaan BULOG. Pihaknya menyampaikan bahwa konferensi internasional ini secara langsung membahas isu-isu penting, seperti perubahan iklim, gangguan ekonomi dan ketegangan geopolitik yang memperumit lanskap produksi dan distribusi beras.

“Ketahanan dalam konteks ini berarti lebih dari sekadar kelangsungan hidup, hal ini berarti mampu bertahan di tengah kesulitan dengan mengembangkan dan menerapkan solusi inovatif yang dapat mempertahankan produksi beras dalam menghadapi tantangan global ini”, ujar Sonya saat welcoming speech IIRC 2024.

Carolyn Turk sebagai Country Director untuk Indonesia and Timor-Leste, East Asia and Pacific World Bank dalam keynote speech-nya menyampaikan bahwa beras merupakan komoditi yang memenuhi kebutuhan pangan dunia khususnya Indonesia. “Harapan ini, melalui konferensi ini kita bisa mendapatkan solusi untuk membuat keberlanjutan pangan dan kehidupan”, katanya.

BACA JUGA :  FKH UNUD Ikuti Penanaman Hijauan Pakan Ternak di UPTD Pembibitan Sapi Bali Sobangan

Badan Pangan Nasional Indonesia yang diwakili oleh Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan, Rachmi Widiarini, mengatakan dalam menghadapi tantangan global, Badan Pangan Nasional berharap ada kolaborasi antar semua pelaku di industri pangan khususnya beras, dan memperkuat hubungan tiap stakeholders.

“Kami berharap kolaborasi dari BULOG dengan segala stakeholders-nya dapat memperkuat serta melalui konferensi ini bisa bekerjasama dan merumuskan ide gagasan untuk dapat menghadapi tantangan global”, ungkapnya.

Sonya juga menjelaskan bahwa tantangan-tantangan yang saling terkait ini menggarisbawahi kebutuhan mendesak akan pendekatan produksi beras yang berketahanan dan adaptif. Kita harus menyadari bahwa metode pertanian dan distribusi tradisional mungkin tidak lagi memadai dalam menghadapi ancaman yang terus berkembang ini. Jelas bahwa untuk menjamin masa depan beras, kita memerlukan solusi inovatif, berkelanjutan, dan kolaboratif yang dapat membantu kita mengatasi tantangan global ini.

BACA JUGA :  Sumbangsih Kodam IX/Udayana Sebar Ribuan Wastafel untuk Bali-Nusra

“Dalam kegiatan Rice Conference ini, kami mengundang berbagai pihak mulai dari pelaku industri perberasan, regulator pemerintahan hingga akademisi untuk membahas isu ini secara komperhensif”, pungkas Sonya Mamoriska. (IGP)

Related Posts