January 31, 2025
PARIWISATA & SENI BUDAYA

Gundukan Sampah Pantai di Badung Terkendala TPA

LITERASIPOST.COM – LEGIAN | Kabupaten Badung masih menghadapi persoalan sampah, terutama tempat pembuangannya. Tak hanya sampah domestik atau rumah tangga, volume sampah kian membludak dengan penambahan sampah kiriman di pantai pada saat musim angin muson barat (Desember-Februari).

Selama ini, sampah Kabupaten Badung dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) Suwung yang berada di Kota Denpasar. Namun diketahui bersama, daya tampung TPA ini belakangan sudah overload. Walhasil, pembuangan sampah pun kerap antre.

BACA JUGA :  UPT Bahasa UNUD Adakan Seminar IELTS Preparation

“Kami di Badung sampai detik ini belum bisa membuang sampah ke TPA Suwung karena masih antre. Oleh karena itu kami berharap Badung juga memiliki TPA yang besar karena di negara-negara maju pengelolaan sampah juga menggunakan TPA. Kami juga berharap pemerintah provinsi dan kabupaten/kota untuk menyiapkan TPA masing-masing dengan kapasitas yang cukup”, ujar I Wayan Puspa Negara, Ketua Fraksi Gerindra DPRD Badung saat pelaksanaan gerakan Beach Clean Up di Pantai Legian, Jumat (31/1/2025).

Ditambahkannya, sampah kiriman di pantai berupa sampah organik dan anorganik serta plastik jika tidak di-manage dengan baik akan menimbulkan persoalan baru. Sampah-sampah itu perlu dikelola secara tepat, cepat, akurat, efisien, efektif dan produktif seperti yang dilakukan oleh negara Singapura, bahkan menjadi daya tarik wisata tersendiri.

Ketua Fraksi Gerindra DPRD Badung sekaligus inisiator gerakan bersih-bersih Pantai Legian, I Wayan Puspa Negara. (Foto: Literasipost)

“Jadi, kami pun berharap sampah ini juga bisa memberikan berkah, seperti ada beberapa masyarakat yang mengelola melalui bank sampah, ada juga TPS-3R kemudian juga me-recycle menjadi barang-barang berharga tetapi belum maksimal. Kita ingin mendorong pemerintah agar memberikan porsi anggaran lebih besar untuk sampah sehingga penanganan sampah bisa diselesaikan. Malu dong destinasi internasional tapi pengelolaan sampahnya belum beres”, cibirnya.

Puspa Negara yang juga sebagai inisiator gerakan Beach Clean Up di Pantai Legian ini menambahkan bahwa kegiatan bersih-bersih pantai memang secara rutin dilaksanakan setiap hari Jumat. Timnya didukung oleh komunitas BumiKita serta mengajak para pelaku usaha dan stakeholders pariwisata di wilayah Kelurahan Legian yang dibagi menjadi 4 blok secara bergiliran.

“Nanti mulai bulan Maret, sesuai keyakinan masyarakat Bali akan memasuki Sasih Kedasa, secara otomatis pantai akan kedas (bersih), karena angin berubah arah dari timur ke barat dan sampah akan bergerak ke tengah laut atau menuju ke arah tiupan angin”, katanya.

BACA JUGA :  BRI Buka Layanan Operasional Terbatas Saat Libur Nataru

Ia menambahkan, kegiatan yang telah dilaksanakan berkelanjutan sejak 5 tahun lalui ini tak semata-mata untuk menjadikan destinasi Pantai Legian tetap bersih. Lebih dari itu, melalui langkah kecil atau Small is Beautifull, bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran dan habit semua pihak agar turut menjaga kebersihan lingkungan.

“Semua itu dimulai dari diri kita sendiri dan membutuhkan konsistensi, karena ketika kita konsisten maka di situlah akan tercipta habit untuk bersama-sama ikut menjaga kebersihan lingkungan, dalam hal ini pantai. Kegiatan ini juga didukung penuh oleh pemerintah pusat yakni bapak Prabowo (Presiden RI) serta pak De Gadjah (Ketua Gerindra Bali) termasuk TIDAR (Tunas Indonesia Raya) yang beberapa waktu lalu hadir di sini melakukan bersih-bersih”, pungkas Puspa Negara. (LP)

Related Posts