November 25, 2024
BALI

Pengembangan Pertashop, AWK Harap Muncul Raja-raja Minyak di Bali

LiterasiPost.com, Denpasar –
PT Pertamina Region V Bali mengadakan Sosialisasi Kemitraan Pertashop bertempat di Kantor DPD RI Provinsi Bali, Selasa (11/5/2021). Turut hadir yaitu Komite I Bidang Hukum DPD RI, Dr. I Gusti Ngurah Arya Wedakarna (AWK).

Pertashop (Pertamina Shop) adalah outlet penjualan Pertamina berskala tertentu yang dipersiapkan untuk melayani kebutuhan konsumen bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi, elpiji non subsidi dan produk retail Pertamina lainnya dengan mengutamakan lokasi pelayanannya di desa atau di kota yang membutuhkan pelayanan ritel produk Pertamina, serta untuk meminimalisir penjualan BBM yang ilegal.

BACA JUGA :  Antisipasi PMK, Karantina Denpasar Pasang Karpet Disinfektan di Bandara Ngurah Rai

“Pertashop ini merupakan salah satu cara untuk memerangi peredaran penjualan BBM ilegal yang tidak punya standar dan berbahaya, termasuk adalah penjualan BBM eceran,” ujar AWK.

Dikatakan, di wilayah Bali akan dikembangkan sebanyak 200 titik Pertashop oleh Pertamina Region V. Namun saat ini baru terisi sekitar 17 titik, sehingga masih ada sekitar 90 persen yang belum terisi. AWK berharap potensi tersebut bisa dimanfaatkan oleh BUMDES, Koperasi, LPD, perorangan ataupun perusahaan.

BACA JUGA :  Target Dibuka Akhir 2023, Bali International Hospital Diharapkan Beri Kebermanfaatan bagi Masyarakat Sanur

“Terkait hal ini, Pertamina dan DPD akan bersinergi, setelah Denpasar kami akan garap Tabanan dan Jembrana sehingga sampai akhir tahun ini minimal terwujud 100 titik. Jika sudah terpenuhi semua (200 titik), kita akan ajukan lagi ke Pusat,” ungkapnya.

Untuk mendirikan Perthashop dibutuhkan modal mulai Rp250 juta dengan luas lahan sekitar 1-2 are. Pendiriannya juga bisa dilakukan secara bersama-sama (konsorsium). Dibandingkan mendirikan SPBU membutuhkan modal setidaknya Rp5 miliar dengan lahan yang lebih luas.

BACA JUGA :  "Kita Disabilitas Kita Bisa", Penyandang Disabilitas Ikuti Jalan Santai dan Pentas Musik

“Yang dijual di Pertashop adalah BBM jenis Pertamax. Tujuannya untuk memberikan pelayanan hingga ke desa-desa, apalagi yang lokasinya jauh dari kota, sehingga keberadaan Pertashop akan sangat membantu,” papar AWK.

Diharapkan Bali akan menjadi proyek percontohan terkait distribusi BBM dengan baik, maka akan diusulkan ke Pusat agar Bali diberikan jatah dan subsidi lebih banyak dan kualitas BBM yang terbaik.

BACA JUGA :  Ayu Saraswati: Pasar Oleh-oleh Tunggu "Angin Segar" dari Pembukaan Pariwisata Bali

“Adanya Pertashop ini saya berharap muncul raja-raja minyak di Bali. Potensi ini harus diambil karena BEP (Break Even Point) rata-rata hanya 4-5 tahun,” pungkasnya. (igp)

Related Posts