November 25, 2024
EKONOMI & PERBANKAN

Bank Indonesia Dorong Transformasi Digital Pelaku Usaha di Bali

LiterasiPost.com, Denpasar | Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Bali menyelenggarakan webinar dengan topik “Adaptasi Bisnis di Tengah Penurunan Pariwisata”, Kamis (23/9/2021) lalu. Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi dan memotivasi pelaku usaha sehingga bisa beradaptasi di tengah situasi pandemi Covid-19 saat ini.

Kepala KPw BI Bali, Trisno Nugroho menyampaikan pelaku usaha dituntut untuk mampu beradaptasi secara cepat terhadap perubahan yang terjadi. “Salah satu caranya yakni dengan mengadopsi digitalisasi, mulai dari aspek produksi, pemasaran, pembayaran, hingga pembiayaan,” kata Trisno.

BACA JUGA :  Perayaan Natal Gabungan, Lembaga Keuangan dan Perbankan di Bali Berbagi kepada Sesama

Dikatakan, seiring dengan penurunan level PPKM di Bali, perekonomian Bali pada triwulan II 2021 mulai menunjukkan pemulihan dan tumbuh sebesar 2,83% (yoy). Di samping itu, transaksi digital di Bali terus mengalami kenaikan, yaitu Rp30 miliar per bulan dengan jumlah transaksi sebanyak 376 ribu.

Bank Indonesia pun terus mendorong proses transformasi digital melalui sistem pembayaran menggunakan QRIS yang memungkinkan pelaku usaha untuk masuk ke dalam ekosistem digital dan dapat melakukan transaksi tanpa tatap muka sehingga pembayaran bisa berlangsung cepat, mudah, murah, aman, dan handal.

“Hingga kini jumlah pelaku usaha yang telah terhubung dengan QRIS sudah mencapai lebih dari 10 juta merchant di Indonesia, sementara di Bali berjumlah lebih dari 310.266 merchant,” jelasnya.

BACA JUGA :  Soal Pemeriksaan Pajak, Begini Penjelasan DJP

Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) mengapresiasi berbagai usaha Bank Indonesia yang secara kontinyu mendukung pelaku usaha untuk terus berinovasi dan memotivasi perubahan pola pikir, sikap dan perilaku dari pelaku usaha. Selain untuk mendukung pemulihan ekonomi, pemanfaatan teknologi digital juga dapat meningkatkan daya saing pelaku usaha.

“Pelaku usaha yang tidak memanfaatkan teknologi digital di era globalisasi ini akan tertinggal karena digitalisasi adalah keniscayaan yang tidak bisa dihindari,” ungkapnya.

Oleh karena itu, kata Cok Ace, webinar kali ini sangat tepat untuk memberikan inspirasi dan motivasi bagi pelaku usaha untuk mulai memanfaatkan teknologi digital.

BACA JUGA :  CSR PLN UID BALI Dukung Kampanye Kebersihan Sungai Loloan Jembrana

Webinar ini menghadirkan beberapa pelaku usaha, digitalpreneur dan perbankan sebagai narasumber. Di antaranya Founder Sehat Segar Herbal Drink, Hermien Sri Rejeki dan Co-Founder Bakmi Sundoro, Bintari Saptanti yang memberikan pengalaman dan wawasan agar produk yang dijual dapat menembus pasar internasional. Selanjutnya, Pemilik Krisna Oleh-oleh Bali, Ajik Krisna menjelaskan cara pelaku bisnis untuk tetap bertahan dan berinovasi di masa pandemi.

Hadir pula Riyeke Usdianto sebagai Digitalpreneur yang memberikan tips pemasaran melalui media digital dan pola pikir dalam menjalankan usaha. Terakhir, Nathalya Wani Sabu selaku Vice President BCA yang menyampaikan berbagai risiko dan modus kejahatan transaksi digital, serta cara penanggulangannya. (igp/r)

Related Posts