November 25, 2024
EKONOMI & PERBANKAN

“Resilience” Hadapi Pandemi, Bank Indonesia Dorong UMKM Kuatkan Digitalisasi

LITERASIPOST.COM, DENPASAR | Pandemi Covid-19 yang melanda dunia sejak akhir 2019 hingga saat ini memberikan dampak cukup signifikan bagi UMKM di Tanah Air, tak terkecuali Bali. Data yang dihimpun Bank Indonesia mencatat sebanyak 2.600 UMKM atau 87,5% terdampak negatif pandemi. Sedangkan hanya 370 UMKM atau sekitar 12,5% mampu adaptif (tidak terdampak negatif).

“Pandemi Covid-19 mengakibatkan pembatasan mobilitas masyarakat dan berdampak signifikan pada penurunan kinerja PDB dan perdagangan ritel yang mayoritas pelakunya adalah UMKM. Namun di sisi lain, digitalisasi membantu memperkuat resilience (ketangguhan) UMKM di tengah pandemi,” kata Ekonom Ahli GPIK KPw BI Provinsi Bali, S. Donny H. Heatubun didampingi Kepala Tim Implementasi KEKDA, Beny Okta Tutuarima dalam acara Capacity Building Media yang berlangsung di Sanur, Denpasar, Rabu (29/9/2021).

BACA JUGA :  Jelang Galungan dan Kuningan, Bupati Suwirta Monitoring Pasar Galiran dan Pasar Seni

Dijelaskan, padahal sebelum pandemi UMKM di Indonesia yang berjumlah hampir 64,2 juta memiliki peran strategis atau kontribusi terhadap PDB mencapai 57,24% (sekitar Rp5.721,14 Triliun).

Donny membeberkan bahwa tantangan terbesar UMKM di tengah pandemi saat ini adalah penjualan menurun (68% dari pengaduan UMKM), diikuti masalah permodalan dan distribusi. Jenis usaha yang terdampak bervariasi antara lain jasa, kreatif seperti kuliner dan fashion, pariwisata serta otomotif. Wilayah UMKM terdampak terutama di Pulau Jawa.

BACA JUGA :  BI Dukung Korem 163/Wira Satya Jadi Contoh Digitalisasi

“68 persen UMKM mengalami penurunan penjualan, 12 persen kesulitan modal, 10 persen distribusi terhambat, 6 persen kesulitan bahan baku dan 4 persen produksi terhambat. UMKM di Bali dominan mengalami penurunan penjualan dan kesulitan modal. Maka dibutuhkan subsidi agar penjualan tetap berjalan, ketersediaan bahan baku, dsn alternatif pasar,” paparnya.

Lalu, bagaimana respon Bank Indonesia dalam mendukung PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) termasuk UMKM? Menurut Donny, Bank Indonesia melalui fungsi utamanya terus mendorong UMKM yang berdaya saing untuk akselerasi pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Upaya yang diambil yakni penerapan strategi Korporatisasi, Kapasitas, Pembiayaan dan Digitalisasi termasuk di dalamnya e-commerce, e-payment (perluasan QRIS) dan e-finance yang akan mendorong UMKM untuk naik kelas.

BACA JUGA :  Kasdan 10.0 "Berbagi di Tengah Pandemi Tidak Merugi"

“Respon Bank Indonesia diwujudkan melalui tiga pilar, yaitu Moneter, Sistem Pembayaran, dan SSK, serta kontribusi secara riil melalui peran aktif Kantor Perwakilan Dalam Negeri,” tutup Donny. (igp)

Related Posts