November 25, 2024
PENDIDIKAN

PUPAR UNUD Rekomendasikan RATU BHASMA untuk Percepatan Desa Wisata Babahan

LITERASIPOST.COM, TABANAN | Peneliti Pusat Unggulan Pariwisata Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Udayana (PUPAR LPPM UNUD) merekomendasikan RATU BHASMA untuk percepatan pembangunan Desa Wisata Babahan, Kabupaten Tabanan. RATU BHASMA merupakan akronim dari Rural Tourlsm Babahan Happiness Authentic Sustainable Main Area.

Hal itu terungkap dalam diskusi khusus penyusunan masterplan kepariwisataan Desa Babahan, di Warung Bamboo Banjar Utu, Desa Babahan, Sabtu (25/12/2021). Diskusi yang dihadiri perwakilan tokoh masyarakat dan perangkat desa diadakan untuk menelaah laporan akhir Kajian Pengembangan Desa Wisata Babahan yang dikerjakan Tim Peneliti PUPAR LPPM UNUD. Agus Muriawan Putra, M.Par yang bertindak selaku Ketua Tim Kajian menjelaskan RATU BHASMA tercetus dari hasil diskusi panjang dan mendalam diantara anggota tim.

BACA JUGA :  FAPET UNUD Promosikan Program S2/S3 ke Universitas Timor NTT

“Ide ini mengkristal setelah mencermati berbagai potensi yang ada di Desa Babahan, mulai dari potensi alam maupun sejarah. Desa Babahan memiliki peradaban lama, terkait dengan nilai-nilai spiritual sehingga muncullah kata BHASMA yang dalam ritual Hindu merupakan kata lain dari bija atau benih suci yang mendapat anugerah Dewa Siwa,” tegas Dosen Fakultas Pariwisata UNUD itu.

Dalam pengembangan desa wisata RATU BHASMA, lanjut akademisi yang dikenal ulet mendampingi terbentuknya desa wisata, berarti pengembangan pariwisata berbasis pertanian dan kearifan lokal yang dipegang teguh penduduk Desa Babahan. Sekretaris PUPAR Dr. Nyoman Ariana, STT.Par, M.Par., menambahkan RATU BHASMA menjadi tema pengembangan desa wisata yang bertetangga dengan Desa Jatiluwih itu karena potensi desa yang sangat unik. Selain memiliki pemandangan alam terasering sawah, ada air tiga air terjun, permandian air panas, wisata pertanian organik, hingga wisata tirta yakni main tubing di cristal water.

Salah satu pengembangan wisata tirta.di Desa Wisata Babahan. (Foto: ist)

“Setiap wisatawan yang datang sama halnya dengan masyarakat akan merasa bahagia karena bersentuhan langsung dengan alam. Alamnya juga masih asli terindikasi dengan warna air yang bening ketika diterpa sinar matahari terlihat berkilau seperti kristal,” tutur akademisi yang segera dikukuhkan sebagai Wakil Dekan Bidang Kemahasiswan Fakultas Pariwisata UNUD itu.

Kedamaian dan keaslian alam menjadi tematik khusus happiness dan authentic untuk keberlanjutan Desa Wisata Babahan sehingga RATU BHASMA menjadi kawasan strategis untuk dikambangkan.

Kepala Desa Babahan, I Made Sukapariana, S.E. menyambut baik ide pengembangan kawasan strategis RATU BHASMA. Kawasan tersebut, tutur dia, ada di wilayah Bangkiang Sidem, Banjar Utu Desa Babahan. Kawasan tersebut tersedia hamparan sawah yang luas, ada air terjun Besi Kalung, Pura Pajenengan yang dapat disulap sebagai kawasan RATU BHASMA.

BACA JUGA :  Wujud "Menyama Braya", OJK Regional 8 Lakukan Bersih-bersih Pantai Padang Galak

“Kami berterima kasih kepada UNUD khususnya PUPAR yang telah bersedia mendampingi Desa Wisata Babahan mulai dari identifikasi potensi, menyusun masterplan serta pengembangan tata kelola nantinya,” ujar Sukapariana yang sudah menjabat Kades Babahan periode kedua.

Sementara itu Ketua BPD Babahan, I Wayan Kartika menyatakan antusias mendukung pengembangan Desa Wisata Babahan setelah mengikuti paparan peneliti PUPAR.

“Rencana ini sangat bagus dan mencengangkan. Kami yakin dapat terwujud segera, mohon dilanjutkan penyusunan masterplan di kawasan lain Desa Babahan mulai dari Banjar Balangan, Banjar Dadia hingga pusat Desa Babahan. Hal ini untuk mewujudkan Desa Wisata Babahan yang terintegrasi menyeluruh,” tegas Kartika.

BACA JUGA :  Kunjungan BRIN dan Riset bersama RIIM BRIN-Laboratorium Heat Pipe dan Teknologi Nano FT UNUD

Tokoh masyarakat Babahan dr. Bikin Suryawan yakin Desa Wisata Babahan dapat berkembang dengan cepat. Ada tiga faktor pendukung utama yakni daya tarik yang unik, kebijakan pemerintah desa, serta partisipasi masyarakat yang tinggi.

“Segera buatkan aturan sebagai rambu-rambu investasi dan pengelolaan desa wisata secara tepat agar tidak menimbulkan konflik kepentingan nantinya,” usul tenaga kesehatan yang bertugas di RSUD Wangaya tersebut.

Bikin Suryawan sendiri saat ini sedang merintis pembangunan vila untuk mendukung pengembangan Desa Wisata Babaharı. Di samping itu, Bikin Suryawan sudah merelakan tanahnya untuk dibangun tempat parkir sebagai kontribusi dalam bentuk lainnya. (igp/r)

Related Posts