October 25, 2024
GAYA HIDUP & TEKNOLOGI

Adakan Customer Gathering, RSUP Prof Ngoerah Jalin Komunikasi Soal Pelayanan Pasien Asing

LITERASIPOST.COM, DENPASAR | RSUP Prof. Dr. I G. N. G. Ngoerah (RSUP Prof Ngoerah) Denpasar mengadakan Customer Gathering dengan topik “Pelayanan Pasien Asing Menguntungkan” bertempat di Swiss-belresort Watu Jimbar, Sanur, Denpasar, Kamis (19/10/2023). Pada kegiatan ini RS Prof Ngoerah mengundang para konsulat yang ada di Bali serta mitra lainnya.

Direktur Layanan dan Operasional RSUP Prof Ngoerah, Dr I Gusti Lanang Suartana Putra, MM, MARS menyampaikan bahwa Customer Gathering ini memiliki maksud dan tujuan yaitu pertama, untuk melaksanakan silaturahmi dengan para konsulat khususnya dan para mitra lainnya. “Hal ini penting kita jalin untuk komunikasi yang lebih erat terkait dengan pelayanan kesehatan bagi warga negara asing (WNA) yang datang ke Bali,” ujar Lanang Suartana.

Direktur Layanan dan Operasional RSUP Prof Ngoerah, Dr I Gusti Lanang Suartana Putra, MM, MARS. (Foto: Literasipost)

Kedua, bahwa Bali adalah daerah tujuan wisata utama sehingga benar-benar akan banyak wisatawan yang memilih Bali. Tentu mereka membutuhkan keamanan dari segi kesehatan. Karena itulah RSUP Prof Ngoerah menyatakan siap untuk bisa memberikan layanan kepada wisatawan ketika dalam kunjungannya ke Bali mengalami gangguan kesehatan.

Ketiga, RSUP Prof Ngoerah pula memiliki medical tourism yang bisa dimanfaatkan oleh WNA apabila ingin mendapatkan layanan-layanan khusus terkait dengan medical tourism. “Kami tawarkan medical check up disertai dengan tambahan pelayanan yang kita perkenalkan berupa traditional medicine yaitu Prana – tenaga energi yang disalurkan oleh mereka yang sudah terlatih kepada masing-masing yang butuh kebugaran atau penyegaran atau butuh istirahat yang baik dan sebagainya,” jelasnya.

BACA JUGA :  174 Ribu Lebih Warga Denpasar Telah Jalani Vaksinasi Covid-19 Tahap I

Ditegaskan, komunikasi kedua pihak ini sangat penting untuk memperlancar layanan kepada pasien-pasien yang datang menjadi wisatawan dari berbagai negara yang tentu dilindungi dan difasilitasi oleh konsulat masing-masing. Soal jumlah WNA yang memanfaatkan layanan RSUP Prof Ngoerah dalam satu bulan, Lanang Suartana mengatakan tidak begitu banyak karena mereka tersebar ke rumah sakit swasta yang ada di Kota Denpasar dan sekitarnya.

“Mungkin bisa kami sebut berkisar antara 50 sampai 100 orang masih bisa kita layani setiap bulannya,” ungkapnya.

Pada kesempatan ini beberapa konsulat menyampaikan pertanyaan dan masukan terkait dengan urusan administratif. Seperti, kesulitan dalam menghubungi pihak keluarga sehingga konsulat menjadi jembatan. Kemudian dalam kaitan dengan pelayanan kesehatan yang membutuhkan pembiayaan ketika keluarga yang datang tidak diback-up oleh pembiayaan, sehingga hal ini juga dijembatani oleh konsulat. Lalu, soal wisatawan yang meninggal dunia atau mengalami kecelakaan yang kemudian menimbulkan kematian. Tentu pihak RS bisa menjembatani lewat konsulat untuk melacak keluarganya di negara asal, lalu menyelesaikan proses administrasinya, sehingga sebisa mungkin menghindari mereka menjadi pasien yang terlantar yang kemudian menjadi jenazah yang terlantar, karena akan membutuhkan waktu yang panjang apabila hal itu terjadi.

BACA JUGA :  Tim FH UNUD Boyong Juara 1 ALSA Legal Opinion LC UNSRI 2023

“Kami beberapa kali sudah melaksanakan kremasi jenazah terlantar, hampir tiap tahun dan terakhir di awal bulan Oktober yang lalu kami mengkremasi sebanyak 16 jenazah yang tiga di antaranya adalah WNA. Itu membutuhkan waktu hampir dua tahun untuk memastikan bahwa jenazah tersebut benar-benar terlantar,” pungkas Lanang Suartana.

Kegiatan yang dikemas dalam format dialog ini juga menghadirkan dr Ida Bagus Alit, Sp.F yang mengulas tentang layanan otopsi bagi WNA serta perwakilan dari Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali. (igp)

Related Posts