November 25, 2024
BALI

B20 WiBAC Gelar B20-G20 Dialogue dan Luncurkan Cetak Biru OGWE, Aksi Konkret Berdayakan Perempuan di Dunia Bisnis

• B20 Women in Business Action gelar B20-G20 Dialogue dengan tema Advancing Women in the Global Economy • B20 Women in Business Action Council mengkomunikasikan tiga tema utama pada dokumen final Policy & Recommendation • Diluncurkan cetak biru One Global Women Empowerment (OGWE), platform untuk mempertemukan pihak yang membutuhkan dan yang dapat memberikan bantuan dalam hal pemberdayaan perempuan pekerja dan pengusaha.

LITERASIPOST.COM, NUSA DUA | B20 Indonesia Women in Business Action Council (B20 WiBAC), salah satu gugus tugas dari Presidensi B20 Indonesia, menggelar forum B20-G20 dialogue bertema “Advancing Women in the Global Economy Through the One Global Women Empowerment” di Nusa Dua, Bali, Selasa (23/8/2022). Dialog ini diselenggarakan oleh B20 WiBAC guna mengkomunikasikan dokumen final B20 WiBAC Policy & Action Recommendation serta meluncurkan cetak biru platform One Global Women Empowerment (OGWE) untuk memajukan pertumbuhan ekonomi global yang inklusif, tangguh, dan berkelanjutan melalui pemberdayaan perempuan.

Kegiatan ini dihadiri oleh peserta secara langsung dan daring dari seluruh negara yang tergabung pada Presidensi G20, termasuk pejabat tinggi pemerintah, pemimpin bisnis, CSO, filantropis, platform perempuan, serta pemangku kepentingan terkait termasuk Airlangga Hartarto (Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia), I Gusti Bintang Ayu Puspayoga (Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak), H.E Smriti Zubin Irani (Minister for Women and Child Development Government of India), Baroness Deborah Stedman-Scott (Minister for Women, Government of UK), Nadia Burger (The Ambassador Canada designate to Indonesia & Timor Leste), Nicholle Manz-Baazoui (Director for Women’s Economic Empowerment), dan lainnya.

BACA JUGA :  Wakili Digital Platform Prakerja, PINTAR jadi Panelis di Edtech Asia Summit 2023

“Hari ini kami menyampaikan hasil kerja B20 Women in Business Action Council yang digawangi 150+ anggota top business executives dari berbagai negara dan industri. Mengikuti arahan dari Bapak Presiden, selain menyampaikan dokumen final Rekomendasi Kebijakan dan Aksi untuk mendorong pemberdayaan perempuan di dunia bisnis, kami juga umumkan hasil konkret dari B20 WiBAC melalui peluncuran cetak biru One Global Women Empowerment platform,” kata Ira Noviarti selaku Chair B20 Women in Business Council yang juga Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Tbk.

Mengacu pada data dari B20 WiBAC, kesetaraan partisipasi gender dalam perekonomian global dapat meningkatkan USD 28 triliun dalam pertumbuhan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) global di tahun 2025 mendatang. Namun, untuk mewujudkan potensi tersebut masih banyak kesenjangan pada kesetaraan partisipasi perempuan dalam dunia bisnis yang harus dijembatani. Terkhusus pada kurangnya akses, kesempatan, serta representasi perempuan dalam posisi strategis di dunia usaha.

Ira Noviarti (Chair of B20 WiBAC) memberikan remarks pada Press Conference B20-G20 Dialogue: Women in Business Action Council. (Foto: ist)

Shinta Kamdani, Chair of B20 Indonesia menyampaikan, “Sebagai salah satu engagement group G20 paling signifikan, B20 melihat berbagai peluang dalam perekonomian global yang percepatannya dapat dibantu oleh komunitas bisnis. Salah satunya adalah peluang pertumbuhan GDP global yang dapat diraih dengan cara menjembatani kesenjangan menuju partisipasi gender yang setara pada dunia bisnis. Dengan demikian, Women in Business Action Council memainkan peran penting bagi misi B20 untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang kolaboratif, inovatif, dan berkelanjutan”.

Melalui diskusi intensif dan berbagai masukan dari 150 anggota B20 WiBAC, terdapat tiga tema utama dalam dokumen final B20 WiBAC Policy and Action Recommendation yang dapat menjadi panduan bagi komunitas bisnis di semua negara G20 dan dunia dalam menjembatani kesenjangan menuju kesetaraan partisipasi perempuan: 1) Pemberdayaan pengusaha perempuan, dengan cara mengembangkan ekosistem yang dapat memberikan akses pada bantuan finansial, regulasi, hingga akses pada bantuan teknis bagi pelaku usaha. Sebagai tindak lanjut, jaringan bisnis perempuan dalam skala global harus terus dikembangkan. 2) Mendorong kemampuan digital dan kepemimpinan perempuan, dengan mempercepat akses perempuan pada lingkup digital/STEM, serta meningkatkan kemampuan yang diperlukan untuk dapat  mengambil posisi-posisi pimpinan, diperkuat dengan laporan berbasis gender. 3) Mendorong lingkungan kerja yang adil dan aman bagi semua, hal ini dapat dimulai dengan meningkatkan keamanan kerja bagi pekerja perempuan di sektor perekonomian informal, termasuk di masyarakat pedesaan, serta membangun kebijakan sistematis untuk menghindari kekerasan berbasis gender dan membantu korban kekerasan. 

BACA JUGA :  Usai Pleno Penetapan, KPU Bali Minta Anggota DPRD Bali Terpilih Segera Setorkan LHKPN

Sebagai langkah konkret yang mendukung perwujudan Policy and Action recommendation tersebut, B20 WiBAC meluncurkan platform “One Global Women Empowerment (OGWE)” guna menjembatani potensi dan tantangan yang ada. Platform ini dirancang untuk mempertemukan pihak yang membutuhkan dan yang dapat memberikan bantuan dalam hal pemberdayaan perempuan pekerja dan pengusaha di mana pun berada. Diharapkan bahwa keberadaan OGWE dapat mendorong percepatan keterlibatan perempuan yang akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi global.

Lebih jauh mengenai OGWE Ira menyampaikan, “Kami yakin bahwa perempuan di dunia bisnis yang ingin maju itu tidak sedikit, pelaku industri dan berbagai institusi yang ingin turut mendorong kemajuan perempuan juga tidak sedikit. Diperlukan adanya wadah untuk mempertemukan kedua pihak tersebut dalam lingkungan yang terstruktur dan kondusif agar mendapatkan hasil terbaik dengan skala yang maksimal. Peran sebagai wadah inilah yang akan diperankan oleh One Global Women Empowerment atau OGWE”.

“Sangat membanggakan bagi presidensi Indonesia untuk dapat menghasilkan langkah konkret seperti cetak biru OGWE dari B20 WiBAC yang akan mendorong akselerasi keterlibatan perempuan di dunia bisnis dalam skala global,” tambah Shinta.

Semua pembicara B20-G20 Dialogue: Women in Business Action Council. (Foto: ist)

Sebagai akselerator yang membekali pengusaha dan pegawai perempuan, B20 WiBAC telah menetapkan lima tujuan kunci yang menjadi pilar dari OGWE: a) Digital Capability, yang memberikan serta mendekatkan pelaku usaha perempuan kepada akses digital, b) Knowledge Sharing, di mana para pelaku usaha dapat saling mengembangkan jaringan bisnis perempuan secara global untuk menstimulasi knowledge-sharing dan investasi lintas batas untuk bisnis yang dijalankan perempuan, c) Funding & Investment, identifikasi dan pembentukan ekosistem kritikal yang dapat memberikan akses pada pendanaan serta investasi bagi pengembangan bisnis-bisnis yang dipimpin perempuan, d) Technical Support, di mana para pelaku usaha bisa mendapatkan bantuan hukum, serta berbagai bantuan teknis kewirausahaan lainnya, dan e) Supportive Policy, melalui ​​kebijakan, strategi dan pendekatan sistematis yang dibentuk untuk  mendorong keterlibatan perempuan yang setara dalam dunia bisnis.

Pada implementasinya, OGWE akan dijalankan oleh sebuah sekretariat yang juga berbasis teknologi dalam menyediakan layanan yang disebut, 5C – Crowdsource, Crowdfund, Curate, Clarify, dan Communication – kepada semua pemangku kepentingan yang terlibat.

BACA JUGA :  Kemenkumham Bali dan DJKI Sosialisasikan Pencegahan Pelanggaran KI

“Melalui OGWE, B20 WiBAC berupaya untuk mendorong lebih banyak perempuan dalam memimpin, berpartisipasi, serta memiliki akses pada peluang bisnis dan ekonomi yang lebih baik, peningkatan kemampuan wirausaha, serta peningkatan kemampuan digital yang mumpuni. Kami mengajak seluruh elemen mulai dari pelaku usaha dan seluruh pemangku kepentingan lainnya untuk turut berkolaborasi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi di dalam negeri maupun pada skala global melalui perempuan. Semakin baik kolaborasi lintas stakeholder ini, semakin baik pula hasil dari upaya kita dalam menjembatani berbagai kesenjangan menuju kesetaraan partisipasi gender dalam perekonomian dunia,” tutup Ira. (igp)

Related Posts