Bali Film International Festival ke-14, Inilah Pemenangnya
LITERASIPOST.COM, BADUNG | Juri Bali Film International Festival (Balinale) ke-14 mengumumkan film-film pemenang dalam enam kategori di hari ketiga, Sabtu (13/11/2021) serta pergeseran acara berikutnya ke bulan Mei 2022.
Banyak pembuat film terkemuka juga hadir untuk acara tahunan Bali Film, yang kali ini berfokus pada potensi teknologi blockchain dalam mendukung dan mendanai proyek film Indonesia.
Berikut adalah pemenang Bali Internasional Film Festival (Balinale) ke-14 tahun 2021:
• Film Narasi Pendek Terbaik: ANNA
Sutradara: Dekel Berenson
Juri memuji penceritaannya yang menawan tentang perjalanan yang kuat, membawa penonton ke realitas yang suram mengenai kehidupan seorang ibu tunggal.
“Cerita ini disampaikan ke penonton dengan belas kasih dan kesopanan. Tema ini bergema dengan kita semua yang berani bermimpi, terlepas dari latar belakang atau bangsa kita,” komentar juri.
• Film Narasi Panjang Terbaik: SUPERNOVA
Sutradara: Bartosz Kruhlik
Adegan pembukanya disampaikan secara sempurna, dan selanjutnya film ini memainkan ekspektasi penonton.
“Film ini memiliki satu ide dan mampu dieksplorasi secara ekstrim, menuju akhir cerita yang memuaskan secara tematis,” papar juri.
• Film Dokumentasi Terbaik: NEWTOPIA
Sutradara: Audun Amundsen
Juri menilai saat ini jarang ditemukan seorang dokumenter yang mampu membenamkan diri ke dalam cerita seperti yang dilakukan Amundsen. Hasilnya adalah film yang indah dan sangat pribadi, di mana sutradara menjadi sangat dekat dengan subjek dan memang menjadi berubah oleh proses karyanya.
• Special Jury Mention: MATAHARI TERBIT DI HUTAN (Sunrise in the Forest)
Sutradara: Samuel Ruby
Film ini diakui oleh juri karena sinematografinya yang begitu indah, dengan pujian atas pilihan dari pembuat film yang mengangkat cerita rakyat Indonesia sebagai sebuah narasi.
• Film Dokumenter Pendek Terbaik: ATORDOADO, EU PERMANECO ATENTO (Stunned I Remain Alert)
Sutradara: Henrique Amud, Lucas H Rossi
“Sangat sulit untuk membuat film tentang isu-isu sosial yang melibatkan penonton. Stunned, I Remain Alert mencapai ini melalui kombinasi ahli wawancara dan rekaman arsip. Pesannya jelas dan penting bagi kita semua,” kata juri.
• Gary L Hayes Award untuk Emerging Indonesian Filmmaker: ORA SRAWUNG, MATI SUWUNG (Mulut Tertutup Tidak Lalat)
Sutradara: Destian Rendra Pratama
Panitia Festival memilih pemenang ini, dengan memberikan pernyataan bahwa, “Ini adalah film yang dibuat dengan indah di mana setiap elemen ditempatkan dengan sempurna untuk mendukung cerita. Setiap karakter digambar dengan simpatik dan memiliki harapan, impian, dan kegagalan mereka sendiri yang gamblang. Di atas segalanya, film tentang manusia yang luar biasa dari seorang sutradara baru yang fantastis,”.
Dewan juri terdiri dari Nia Dinata (Sutradara), Richard Oh (Novelis dan Sutradara), Anggi Friska (Sinematografer) dan Benny Kadarhariarto (Sinematografer).
Para pembuat film dan profesional industri film terkemuka juga ambil bagian dalam forum tertutup tahun ini, antara lain Titien Wattimena, Anggi Frisca, Nia Dinata, Benny Kadarhariarto, Yudi Datau, Putrama Tuta, Ilya Sigma, Melissa Karim, dan Harvan Agustriansyah.
Festival ini mengumumkan bahwa pengulangan festival di masa depan akan diadakan pada bulan Mei dan dipusatkan di Sanur, Denpasar. Keputusan untuk memindahkan waktu pelaksanaan diambil melalui konsultasi dengan para profesional film Indonesia dan akan lebih mendukung industri yang dinamis ini dengan memberikan dorongan yang sangat dibutuhkan di semester pertama tahun ini.
Sanur terkenal dengan suasana desa dari nelayan tradisional yang santai, serta rekreasi dan keramahan kelas dunia. Perpindahan ke 26-29 Mei 2022 ini juga memanfaatkan musim kemarau di Bali. Panggilan untuk pengiriman ke edisi ke-15 akan dibuka pada Desember 2021.
Semua acara publik mengikuti CHSE-protokol pemerintah. Balinale ke-14 ditutup pada Minggu (14/11/2021). (igp/r)