November 7, 2025
POLITIK & INSTANSI

Bali Macet Parah, Caleg Puspa Negara Usulkan Flyover

Pada titik atau kawasan tertentu yang dimungkinkan dalam tatanan yang tidak menabrak agama, adat dan budaya Bali

LITERASIPOST.COM, LEGIAN | Menjelang tutup tahun 2023, wilayah Bali selatan khususnya dan area lainnya di Bali mengalami traffic jam (kemacetan) cukup parah. Kondisi ini sangat memprihatinkan, di tengah masa recovery (pemulihan) pariwisata Bali pasca pandemi Covid-19.

Memang diakui, pertumbuhan kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman) maupun wisatawan domestik (Wisdom) ke Bali mulai membaik, bahkan target Wisman sampai akhir tahun 2023 sebanyak 4,5 juta telah terlampau hingga 4,8 juta di akhir November 2023. Diperkirakan mencapai 5,5 juta sampai 31 Desember 2023.

BACA JUGA :  "Bali Safari Goes to School" Beri Edukasi Asyik dan Menarik bagi Siswa

Di balik itu, Wisdom pula meningkat tajam. Bahkan, data ASDP Gilimanuk mencatat sekitar 302 ribu jiwa, 1.5758 roda dua dan 3.738 roda empat menyeberang ke Bali di akhir tahun 2023. Akibatnya, lalulintas di Bali selatan serta beberapa objek dan destinasi wisata mengalami kemacetan yang parah. Jalan Tol Bali Mandara pun macet hingga ke arah Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Demikian juga By Pass Ngurah Rai arah airport macet total, hingga beberapa Wisman yang menuju bandara terpaksa turun dari mobil dan berjalan kaki menuju airport.

“Sungguh memprihatinkan, hal ini menampar wajah destinasi kita, oleh karena itu Pemprov Bali dan Pemkab Badung harus segera mengambil langkah-langkah strategis terkait perluasan infrastruktur jalan atau aksesibilitas. Jalan dan akses di destinasi sangat parah. Lihatlah kawasan Kerobokan, Berawa, Batubelig, Petitenget, Pipitan, Canggu, Munggu, Cemagi hingga Seseh macet dan selalu macet parah, demikian juga di Bali selatan Jalan Uluwatu juga macet parah arah Pecatu, Ungasan hingga Kampial,” ungkap I Wayan Puspa Negara, Caleg DPRD Badung Partai Gerindra No Urut 2 menyoroti kondisi saat ini.

BACA JUGA :  Pascasarjana UNUD Berbagi Kiat Menarik Minat Calon Mahasiswa "Fresh Graduate" kepada Pascasarjana UPR

“Pemkab Badung dan Pemprov Bali harus segera action, jangan dibiarkan seperti ini berlarut-larut, jangan hanya membangun dengan hibah, Bansos dan BKK yang bukan merupakan urusan wajib, ayo benahi infrastruktur jalan, kabel semrawut, kemacetan,  hingga penataan estetika kawasan agar destinasi kita tidak ditinggalkan,” tegasnya kembali.

Ia mengusulkan agar segera dibuatkan master design infrastruktur aksesibilitas yang world class. Sudah saatnya di kawasan tertentu dibangun tambahan underpass (jalan bawah) di simpang-simpang krodit. Demikian juga sudah waktunya dibangun flyover (jalan layang) yang terkoneksi menuju bandara, Kuta, Uluwatu, Nusa Dua, Tanjung Benoa, Ungasan, Denpasar, dan Sanur. Dimana pembangunan jalan layang ini tidak menghabiskan banyak lahan, namun perlu dimusyawarahkan dengan para ahli agama, adat dan budaya Bali agar tidak menabrak harmonisasi alam yang sudah tertata dan terjaga.

BACA JUGA :  Perkenalkan Prodi Ilmu Kelautan, FKP UNUD Adakan Neptune’s 2023

“Bagi saya sudah saatnya di Bali dibangun flyover untuk memecah kepadatan arus kendaraan, di samping penguatan regulasi terkait perlalulintasan demi terciptanya destinasi yang tetap nyaman,” pungkasnya. (igp/r)

Related Posts