October 25, 2024
EKONOMI & PERBANKAN

Di Bawah Tekanan Pandemi, Akseleran Mampu Tumbuh 35 persen di Akhir 2020

LiterasiPost.com, Jakarta –
Di bawah tekanan pandemi Covid-19 yang masih mewabah, perusahaan Peer to Peer (P2P) Lending Akseleran berhasil menyalurkan total pinjaman usaha sebesar Rp960 miliar di akhir Desember 2020 atau tumbuh 35 persen dibandingkan realisasi yang sama di akhir tahun sebelumnya. Secara kumulatif, Akseleran yang sudah berizin di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menyalurkan total pinjaman usaha sebesar Rp1,85 triliun dengan total rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) berada di angka 0,18 persen hingga 31 Desember 2020.

CEO & Co-Founder Akseleran, Ivan Tambunan mengatakan bahwa pencapaian Akseleran menunjukkan performa yang positif dan terus meningkat sekalipun di tengah kondisi pandemi Covid-19. Meskipun demikian, untuk tahun 2020 Akseleran sempat mengalami penurunan akibat Covid-19 khususnya di kuartal kedua sebesar 12 persen dibandingkan kuartal yang sama tahun 2019.

BACA JUGA :  Tekan Penyebaran Covid-19, Polda Bali Terjunkan Satgas PKM

Menurutnya, rata-rata penurunan tersebut didominasi pada April dan Mei sebesar 30 – 39 persen. Akan tetapi, performa Akseleran kembali naik pada Juni hingga Desember 2020 dimana penyaluran pinjaman pada November 2020 sudah mencapai lebih dari Rp120 miliar per bulan, naik lebih dari 50 persen dari penyaluran sebelum Covid pada Januari 2020 sebesar Rp80 miliar.

“Sepanjang 2020, Akseleran mampu mencatat tiga kali rekor penyaluran pinjaman usaha secara beruntun, yakni September Rp105 miliar, Oktober Rp115 miliar, dan tertinggi terjadi di November Rp120 miliar. Bahkan di Desember sendiri juga mengalami kenaikan hingga 60 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2019,” kata Ivan di Jakarta, Senin (18/1/2021).

BACA JUGA :  Survei BI November 2023: Optimisme Konsumen Terhadap Ekonomi Bali Meningkat

Dia mengungkapkan, selama tiga tahun beroperasional sebagai perusahaan penyelenggara P2P Lending di Indonesia, Akseleran telah melayani sekitar 2.500 pelaku usaha (UMKM) yang tersebar di 23 provinsi atau sukses menyerap 50 persen dari total jumlah provinsi yang ada saat ini. Adapun 12 provinsi dengan total pinjaman usaha terbesar yang sudah disalurkan oleh Akseleran, antara lain DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Kalimantan Timur, Riau, Sulawesi Tenggara, Sumatra Selatan, Kalimantan Tengah, dan Maluku.

Di sisi lain, pertumbuhan penyaluran pinjaman usaha Akseleran juga sejalan dengan pertumbuhan yang terjadi pada pendanaan yang dilakukan oleh para pemberi pinjaman (lender) baik dari retail (perorangan) maupun dari institusi. Tercatat, hingga akhir 2020, total pendanaan Akseleran tumbuh 35 persen dibandingkan periode yang sama di 2019 dan berasal dari 150 ribu lebih lender retail yang tersebar dari Aceh hingga Papua.

BACA JUGA :  Ciptakan Sistem Keuangan yang Aman, BI Bali Lakukan Langkah Strategis Penguatan APU-PPT

“Kami juga didukung oleh lebih dari 10 lender institusi dan mampu berkontribusi 20 persen dari total penyaluran pinjaman usaha Akseleran secara kumulatif. Pencapaian di tahun 2020 semakin memperkuat optimisme kami untuk terus berakselerasi di 2021 dalam mendukung pertumbuhan bisnis UMKM yang sebanyak-banyaknya di seluruh Indonesia dan memberikan ruang seluas-luasnya kepada masyarakat agar dapat melakukan pengembangan dana secara online mulai dari Rp100 ribu dengan imbal hasil yang diperoleh hingga 21 persen per tahun melalui platform P2P Lending Akseleran,” pungkas Ivan. (igp)

Related Posts