Hadir di Bali, TREVO Bantu Pemulihan Ekonomi Lewat Digitalisasi
LITERASIPOST.COM, BADUNG | Aplikasi berbagi kendaraan, TREVO, menyatakan komitmennya untuk membantu pemulihan perekonomian Bali dengan memberikan layanan terbaik bagi wisatawan.
General Manager TREVO, Brandon Curson mengatakan akibat pandemi Covid-19, banyak pemilik kendaraan tidak bisa memperoleh tambahan pendapatan dari kendaraan yang dimilikinya.
“TREVO hadir untuk mengakomodir kebutuhan sewa kendaraan warga lokal, wisatawan lokal, maupun wisatawan domestik hanya dengan gawai pintar. Kehadiran kami di Bali sebagai salah satu bentuk upaya mendigitalisasi industri transportasi yang saat ini sudah mutlak harus diadopsi oleh siapapun,” tutur Brandon pada Focus Group Discussion ‘Mempercepat Pemulihan Pariwisata Melalui Digitalisasi Transportasi’ yang digelar oleh TREVO bersama media Bisnis Indonesia di Canggu, Kabupaten Badung, Senin (25/10/2021).
Hingga saat ini, TREVO telah menjalin kerjasama dengan puluhan pemilik kendaraan di Bali. TREVO memberikan sejumlah benefit serta fitur keamanan bagi pemilik kendaraan maupun wisatawan.
Suasana Focus Group Discussion “Mempercepat Pemulihan Pariwisata Melalui Digitalisasi Transportasi” yang digelar oleh TREVO bersama media Bisnis Indonesia. (Foto: igp)
“Dari tiga kota besar, yakni Bandung, Jakarta dan Bali, kami bekerjasama dengan sekitar 5.000 pemilik/host dengan 7.000 lebih mobil, 30 lebih merek dan 100 lebih model yang bisa dipilih oleh pengguna. Khusus di Bali saat ini sudah ada sekitar 300 mobil dari 150 pemilik. Kami pula menambah opsi helikopter dan sepeda motor untuk di Bali,” bebernya.
Ditambah lagi, proses transaksi pembayaran dapat dilakukan secara nontunai sehingga mengurangi interaksi kontak fisik serta mendukung program pemerintah Bali untuk bertransaksi secara cashless.
“Bali tidak hanya dibanjiri wisatawan asing, tetapi juga turis lokal. Hal tersebut menjadi peluang penetrasi yang lebih luas. Terlebih, karakteristik wisatawan asing dari Korea, Australia, maupun China yang cenderung menyewa kendaraan kelas mewah. Belum lagi, length of stay wisatawan di Bali yang panjang sehingga durasi pemakaian aplikasi bisa dilakukan lebih lama dibanding di kota lain,” sebut Brandon.
Deputi Direktur KPw Bank Indonesia Provinsi Bali, Agus Sistyo Widjajati menyampaikan sektor transportasi di Bali mengalami kontraksi cukup dalam akibat pandemi seiring pertumbuhan ekonomi karena ditopang pariwisata.
Di sisi lain, pandemi telah mengubah preferensi konsumen, dimana transportasi barang lebih banyak dibutuhkan dan sistem pembayaran nontunai mulai meningkat.
“Digitalisasi secara umum menjadi kunci pemulihan ekonomi Bali, teknologi digital mampu memperkuat resiliensi pelaku usaha di tengah pandemi,” ujarnya.
Wakil Ketua Organda Bali, I Nyoman Arthaya Sena menyampaikan bahwa harus dipisahkan antara angkutan dan sistem digitalisasinya. Angkutan tetap sebagai sarana pengangkut, namun yang berubah adalah sistem informasi pemasaran dan pembayarannya.
“Dulu ada sistem carter, lalu melalui iklan, dan sekarang lewat smartphone. Inilah yang dinamakan digitalisasi angkutan, adalah keniscayaan,” jelasnya.
Sementara itu Ketua Bali Tourism Board (BTB), Ida Bagus Agung Partha Adnyana memandang bahwa kehadiran TREVO di Bali akan memberikan keuntungan.dan solusi.
“Bukan keuntungan bagi BTB, tapi bagi Bali dan pariwisata karena digitalisasinya, ada manfaat yang bisa didapat. Banyak pemandu wisatawan atau pekerja travel yang pulang kampung akibat pandemi dan tidak memiliki kendaraan lagi, tapi mereka masih bisa handle tamu dengan menyewa kendaraan lewat TREVO, apalagi ada penawaran diskon hingga 50 persen, ini bisa dimanfaatkan,” katanya. (igp)
