October 25, 2024
PENDIDIKAN

ITB STIKOM Bali Jalin Kerja Sama dengan Fooyin University Taiwan

Selama 5 tahun di Taiwan, mahasiswa mendapat kesempatan magang sehingga mempunyai penghasilan untuk membiayai segala kebutuhannya

LITERASIPOST.COM, Denpasar | Rektor ITB STIKOM Bali, Dr Dadang Hermawan tak henti-hentinya mendorong anak muda Indonesia khususnya Bali untuk melanjutkan kuliah di luar negeri sambil magang. Kali ini ITB STIKOM Bali menjalin kerja sama dengan Fooyin University Kaoshiung, Taiwan.

Bertempat di kampus ITB STIKOM Bali, Renon, Denpasar, Jumat (19/1/2024), didampingi Wakil Rektor III Bidang Kerja Sama dan Inovasi I Made Sarjana. SE., MM, Dadang Hermawan menandatangani MoU antara ITB STIKOM Bali dan Fooyin University Kaoshiung, Taiwan. Pihak Fooyin Universiity diwakili oleh Natasia, Assistant of International Overseas Affair. Sementara Director of International Overseas Affair, Fooyin University, Dr. Nanyo Cheng menyaksikan dari kampusnya di Kaoshiung, Taiwan secara online melalui zoom meeting.

BACA JUGA :  OJK Bali Tingkatkan Literasi Keuangan Generasi Muda Lewat BALIKU WIKAN 2024

Natasia menjelaskan, kerja sama ini meliputi program 1 + 4 International Foundation Program. Artinya, 1 tahun pertama di kampus Fooyin mahasiswa mengikuti kuliah Bahasa Mandarin selama 720 jam hingga lulus level A-2 sebagai syarat mengikuti kuliah pada tahun kedua sesuai program studi yang dipilih, selama 4 tahun.

Selama 5 tahun di Taiwan itu, lanjut Natasia, para mahasiswa mendapat kesempatan magang sehingga mempunyai penghasilan untuk membiayai segala kebutuhannya.

“Kelebihan kampus Fooyin ini adalah tahun pertama biaya SPP dan asrama gratis, tahun kedua semester pertama biaya SPP gratis, hanya biaya asrama saja,” kata Natasia.

BACA JUGA :  LSP UNUD Adakan Pelatihan dan Uji Sertifikasi Calon Asesor Kompetensi

Masih menurut Natasia, sesuai aturan Kementerian Tenaga Kerja Taiwan bagi mahasiswa asing, dalam masa belajar, mereka mendapat kesempatan bekerja 20 jam per minggu. Sedangkan selama masa liburan musim semi dan musim panas mereka bisa kerja 40 jam per minggu.

“Itu (penghasilannya) lebih dari cukup untuk biaya hidup mereka selama di Taiwan,” yakin Natasia.

Program lain dalam MoU ini adalah kesempatan bagi mahasiswa ITB STIKOM Bali memperoleh dua gelar atau dual degree.

“Dua tahun kuliah di STIKOM Bali dulu, lalu lanjut dua tahun lagi di Fooyin. Syaratnya mahasiswa sudah dibekali dengan bahasa Mandarin Level A-2 di Indonesia. Kelebihan program 2 + 2 ini mahasiswa mendapat uang saku 5 juta per bulan, jadi tidak perlu repot-repot cari kerja,” jelas Natasia.

BACA JUGA :  BI Apresiasi Kerja Sama Distribusi dan Pemasaran Pangan Antar Daerah

Tentu kerja sama ini disambut baik oleh Dadang Hermawan dan I Made Sarjana. Menurut Dadang, khusus program 1 + 4 ini dimana tahun pertama biaya SPP dan asrama digratiskan akan mendorong lebih banyak mahasiswa Indonesia khususnya mahasiswa STIKOM Bali melanjutkan kuliah di Taiwan sambil magang.

Menurut Dadang Hermawan program ini adalah solusi bagi mahasiswa yang secara ekonomi kurang mampu.

“Dia bisa membiayai kuliahnya tanpa tergantung dari orang tua. Kita akan persiapkan mereka dengan baik, misalnya kursus bahasa Mandarin untuk berangkat September 2024 mendatang. Ini juga menjadi solusi memperoleh dua gelar, baik melalui program 1+4 maupun 2+2,” terang Dadang Hermawan yang juga caleg nomor 4 partai Demokrat dapil Bali untuk DPR RI ini. (igp/r)

Related Posts