Kabar Gembira! Bali Safari Park Berhasil Tetaskan Bayi-bayi Komodo
LITERASIPOST.COM, GIANYAR | Di Bali Safari Park, Komodo merupakan salah satu satwa yang dirawat dan dikembangbiakkan untuk tujuan konservasi agar bisa mempertahankan kelestariannya di alam liar.
Pada Maret 2022, Bali Safari Park berhasil menetaskan bayi-bayi Komodo. Hal inipun menjadi kabar menggembirakan sekaligus membanggakan karena Bali Safari Park merupakan lembaga konservasi satwa pertama di Bali yang berhasil mengembangbiakkan kadal besar ini.
Bayi-bayi Komodo yang belum genap berusia 1 bulan ini masih dirawat secara intensif oleh tim Dokter Hewan Bali Safari Park.
“Saat ini kondisi anakan-anakan Komodo dalam keadan sehat dan aktif. Pemberian pakan dilakukan dua kali dalam satu minggu. Jumlah pakan yang diberikan disesuaikan dengan berat badan masing-masing anakan. Penimbangan berat badan dilakukan tiap dua minggu sekali,” ujar drh. Yohana Kusumaningtyas.
Menetasnya bayi-bayi Komodo menjadi salah satu bukti nyata keberhasilan Bali Safari Park, yang sebelumnya sukses dengan kelahiran bayi Hyena, Zebra dan Hippo pada pengujung tahun 2021.
“Ini merupakan keberhasilan pengembangbiakan Komodo secara alami dan menjadi yang pertama di Bali,” ungkap Asisten Kurator Bali Safari Park, Ida Ayu Ari Janiawati.
“Kesuksesan ini bisa menjadi bukti keseriusan Bali Safari Park menjadi lembaga konservasi terbaik di Bali. Semoga anakan Komodo ini berkembang dengan baik dan Komodo di Bali Safari Park dapat berkembang biak kembali,” imbuhnya.
Keberhasilan program konservasi tentunya juga terwujud berkat dukungan dari seluruh lapisan masyarakat yang tidak pernah lelah dalam mendukung kegiatan konservasi satwa di Bali dengan berkunjung ke Bali Safari Park. Diharapkan ke depannya bayi-bayi Komodo ini dapat tumbuh dengan baik dan bisa segera bertemu dengan para sahabat satwa.
Untuk diketahui, Komodo termasuk kadal terbesar di dunia yang memiliki habitat asli di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Satwa ini dapat ditemukan di Pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang dan Padar.
Saat ini, Lembaga Uni Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN) memasukkan Komodo sebagai spesies yang rentan terhadap kepunahan. Aktifitas vulkanis, gempa bumi, kerusakan habitat dan perburuan gelap diperkirakan menjadi penyebab utama menurunnya populasi Komodo. Pemerintah Indonesia kemudian menetapkan Komodo ke dalam spesies yang dilindungi. (igp/r)