October 25, 2024
HUKUM & KRIMINAL

Kapolri dan Panglima TNI Pimpin TFG, Susun Strategi Pengamanan KTT AIS

LITERASIPOST.COM, DENPASAR | Tactical Floor Game (TFG) gabungan TNI-Polri digelar di GOR Yudomo, Kepaon, Denpasar, Minggu (8/10/2023). TFG tersebut bertujuan untuk menyusun taktik dan strategi yang akan diterapkan dalam pelaksanaan pengamanan KTT AIS 2023 pada 10-11 Oktober 2023.

Kegiatan TFG dipimpin langsung oleh Kapolri, Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si. dan Panglima TNI, Laksamana TNI H. Yudo Margono, S.E., M.M., C.S.F. dan diikuti oleh para perwira TNI-Polri yang terlibat dalam pengamanan KTT AIS.

BACA JUGA :  Sembilan Lulusan Fapet UNUD Ikuti Yudisium Periode April 2022

Khusus untuk pengamanan KTT AIS, Polri menggelar Operasi Tribrata Agung dengan melibatkan 4.286 personel yang terbagi dalam 8 Satgas, yaitu Satgas I Preemtif, Satgas 2 Preventif, Satgas 3 Walrolakir, Satgas 4 Tindak, Satgas 5 Gakkum, Satgas 6 Anti Teror, Satgas 7 Humas dan Satgas 8 Banops.

Kegiatan TFG diawali dengan paparan oleh masing-masing Kasatgas untuk mensimulasikan pergerakan dari unsur-unsur melalui sebuah peta yang diletakan di lantai, sehingga kegiatan ini juga dapat digunakan sebagai wahana koordinasi dalam perencanaan operasi, agar masing-masing Satgas mengetahui peran dan fungsinya.

Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, TFG ini digelar dalam rangka pengamanan kegiatan KTT AIS. Dimana kegiatan ini diikuti oleh beberapa negara yang tergabung dalam negara-negara MSG dan negara-negara Pasifik dengan membawa isu-isu yang strategis sehingga harus diberikan pengamanan.

Diharapkan isu-isu yang dibahas akan menghasilkan keputusan-keputusan penting dan strategis, sehingga semakin menempatkan posisi Indonesia menjadi lebih baik di tingkat internasional.

BACA JUGA :  Sikapi Kasus Penganiayaan, DJP Junjung Integritas dan Dukung Penanganan Hukum

“Mudah-mudahan KTT AIS ini menghasilkan keputusan-keputusan yang bermanfaat bagi negara-negara MSG dan Pasifik serta negara-negara lainnya,” ucap Kapolri.

Jenderal bintang empat di pundak ini menegaskan bahwa TNI-Polri solid, saling berkoordinasi dan bersinergi dalam mengamankan KTT AIS dengan menerapkan pola pengamanan ring 1, 2 dan 3.

“Kami (Polri) memiliki tugas dan tanggung jawab di ring 3, mulai dari Walrolakir. Tentunya kami, Bapak Panglima dan saya akan melaksanakan kegiatan pengamanan seoptimal mungkin sehingga seluruh rangkaian kegiatan KTT AIS dapat berjalan dengan baik,” kata Kapolri.

Dijelaskannya bahwa Polri juga sudah melakukan pemetaan potensi kerawanan yang dapat menggangu jalannya KTT AIS. Mengantisipasi isu-isu yang berkembang baik yang ada di dalam negeri maupun di luar negeri yang dapat mengganggu situasi Kamtibmas sehingga berdampak terhadap jalannya KTT AIS di kawasan Nusa Dua, Bali.

BACA JUGA :  Dirjen Imigrasi Tinjau Layanan Keimigrasian di Bali

“Kesuksesan pengamanan KTT ini akan meningkatkan internasional trust sehingga memperkuat posisi Indonesia di mata dunia dan ini sangat penting untuk diplomasi-diplomasi internasional,” ucapnya.

Kapolri mengungkapkan, KTT AIS yang dilaksanakan di Bali akan sedikit menggangu aktifitas masyarakat, karena akan ada rekayasa lalu lintas, salah satunya adalah dilakukan penutupan jalan saat rombongan VVIP melintas. Polri sudah mengantisipasi hal ini dengan menyiapkan jalur-jalur alternatif dan menempatkan personel Polri disejumlah titik.

“Terkait dengan kegiatan-kegiatan yang mungkin sifatnya menyampaikan pendapat di muka umum ini juga sudah kita siapkan tempat di Renon, sehingga tentunya kebebasan berekspresi tetap bisa berjalan tanpa mengganggu kegiatan KTT AIS,” tutup Kapolri.

BACA JUGA :  Polda Bali Ajak Elemen Masyarakat Jaga Kondusifitas saat Natal dan Tahun Baru

Hal senada disampaikan Panglima TNI, Laksamana TNI Yudo Margono bahwa kedatangannya ke Bali bersama Kapolri untuk mengecek sejauh mana kesiapan personel TNI-Polri mengamankan KTT AIS melalui kegiatan TFG. Menyamakan persepsi sehingga masing-masing Satgas memahami tugas yang diemban, termasuk Alutsista yang digelar.

“Dalam pengamanan KTT ini, ada kurang lebih 15.000 personel dari TNI dan Polri serta satuan tugas pendukung lainnya dan juga alutsista baik darat, laut maupun udara. Semua kita kerahkan untuk mengantisipasi ancaman-ancaman baik dari luar maupun dari dalam, ancaman faktual maupun potensial sehingga kegiatan KTT dapat terlaksana dengan baik aman dan lancar,” terang Panglima TNI. (igp/r)

Related Posts