Konyol! APPMB Minta Senator Pauline Hanson Cabut Statemen dan Minta Maaf pada Bali

LITERASIPOST.COM, KUTA | Statemen senator Australia, Pauline Hanson yang menyebut di Bali banyak cattle dung (kotoran sapi) di jalan dan rentan menularkan penyakit mulu dan kuku (PMK), telah menimbulkan kegaduhan.
Ketua Aliansi Pelaku Pariwisata Marjinal Bali (APPMB), I Wayan Puspa Negara pun bereaksi. Pihaknya menilai statemen Pauline sangat konyol dan menyudutkan Bali. Di samping itu menunjukkan cara pandangnya terhadap Bali masih sangat minim (subyektif) yang hanya berdasarkan imajinasi, opini dan pembenar pendapat dari dirinya sendiri.
“Jika menonton di IG yang bersangkutan jelas terlihat yang ditampilkan foto-foto sapi di jalanan India, bukan di Bali. Mungkin imajinasi sepihaknya bahwa Bali sama dengan India karena sama-sama mayoritas Hindu. Inilah yang perlu dipertanyakan, bahwa dalam mengeluarkan statemen sebaiknya berdasarkan fakta empirik,” ujar mantan senator Badung ini.
Ditambahkan, muncul pertanyaan apakah Pauline pernah datang ke Bali atau kapan terakhir dia ke Bali? Jelas terlihat statemennya menjadi lucu.
“Saya meminta yang bersangkutan agar segera mengklarifikasi pernyataannya, jika tidak, kami APPMB bersiap dan mengajak para netizen untuk menyerbu akun IG-nya untuk memberi komentar meluruskan tentang kondisi Bali yang sebenarnya, tentu dengan cara bijak,” tegasnya.
Lanjutnya, tak dipungkiri di Bali memang ada sapi yang berkeliaran di kawasan tertentu seperti ladang masyarakat dan daerah pertanian/peternakan yang masih dalam pemantauan pemiliknya. Ada juga sapi yang pernah tertabrak mobil, dan terlepas di Jalan Sunset Road beberapa waktu lalu, tapi kotorannya tidak berserakan di jalan.
“Ya, secara positif kita lihat lebih arif bahwa bagaimana kita perlu melakukan evaluasi mendalam tentang kondisi pariwisata kita, kebersihan, sampah, kesehatan termasuk bagaimana kemampuan pemerintah dalam menanggulangi PMK ini,” jelasnya.

Keindahan Bali. (Foto: ist)
Puspa Negara menambahkan, dari statemen senator Australia itu juga memperlihatkan pengetahuannya tentang Bali secara keseluruhan (adat-budaya-agama) belumlah tercermin. Statemennya berbanding terbalik dengan keinginan warga Aussie untuk mengunjungi Bali. Ada pula dugaan maksud dari pernyataan yang bersangkutan adalah agar warga Aussie tidak berlibur ke luar negara dahulu sehingga perputaran ekonomi dan pariwisata domestik setempat dapat dimaksimalkan.
“Hari ini saya ketemu warga Aussie, yang menyatakan bahwa Pauline Hanson dari Queensland itu memang pernyataannya terkenal selalu rasis dan kontroversial, serta patut diabaikan. Warga Aussie juga mengabaikan statemen itu, alias abaikan saja statemen cattle dung-nya!, kata Wisman Aussie di Legian,” sebutnya.
Untuk itu pihaknya berharap kepada para senator, ambasador, diplomat dan parlemen di Bali khususnya agar segera meng-counter statemen tersebut dengan bijak. Pihaknya pula berharap agar warga Aussie tak terpengaruh.
“Terakhir, kepada Pauline Hanson, ayolah datang ke Bali agar bisa melihat langsung situasi riil di sini dan warga Aussie yang sedang berlibur saat ini, seeing is believing,” harapnya. igp/r)














