November 25, 2024
EKONOMI & PERBANKAN

Lewat OSBIM, Bank Indonesia Paparkan Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Bali 2023

LITERASIPOST.COM, DENPASAR | Obrolan Santai BI bareng Media yang biasa disebut OSBIM, berlangsung di Warung Dapur Alam, Denpasar, Kamis (16/2/2023) dengan topik “Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Bali 2023: Konsistensi, Inovasi dan Sinergi”. Kegiatan ini merupakan salah satu program rutin Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Bali.

Kepala KPw BI Provinsi Bali, Trisno Nugroho memaparkan bahwa pertumbuhan ekonomi global makin melambat dari prakiraan sebelumnya. Bank Indonesia menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia tahun 2023 menjadi 2,3% dari prakiraan sebelumnya sebesar 2,6%. Hal ini disebabkan oleh fragmentasi politik dan ekonomi yang belum usai serta pengetatan kebijakan moneter yang agresif di negara maju. Koreksi proyeksi pertumbuhan ekonomi yang cukup besar dan disertai dengan meningkatnya risiko potensi resesi terjadi di Amerika Serikat (AS) dan Eropa. Penghapusan Zero Covid Policy di Tiongkok diprakirakan akan menahan perlambatan pertumbuhan ekonomi global.

BACA JUGA :  Wayan Sadu Pamerkan Belasan Karya "The Journey" di Santrian Gallery Sanur

Ekonomi Indonesia tumbuh melambat pada triwulan IV 2022. Begitu pula pertumbuhan ekonomi wilayah Bali Nusra tumbuh melambat, namun tetap menduduki posisi tertinggi kedua setelah Sulampua. “Ini merupakan momentum pemulihan ekonomi Bali meningkat signifikan. Pada triwulan IV 2022, ekonomi Bali tumbuh sebesar 6,61 persen (yoy), melambat dari triwulan sebelumnya yang tumbuh 8,10% (yoy). Ranking Bali naik dari posisi terakhir di tahun sebelumnya ke posisi 24 sebagai provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi tahun 2022,” kata Trisno.

Lanjutnya, pada triwulan IV 2022, mayoritas lapangan usaha mencatatkan pertumbuhan positif. Sebanyak 13 lapangan usaha (LU) telah tumbuh positif, tertinggi pada LU Transportasi dan Pergudangan; diikuti LU Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum (Akmamin). Sementara itu terdapat 4 LU yang mengalami kontraksi, terdalam di LU Industri Pengolahan dan LU Pengadaan Air. “Ya,  Akmamin masih tinggi, terutama di Badung, Denpasar dan Gianyar,” jelasnya.

BACA JUGA :  Kajian Kambing Boerka di Bali Antarkan Nyoman Suyasa Raih Doktor Ilmu Peternakan FAPET UNUD

Pandemi Covid-19 berdampak pada perubahan struktur ekonomi Bali. Pangsa LU Akmamin dan LU Transportasi telah mengalami kenaikan seiring dengan semakin pulihnya kegiatan pariwisata. Nilai PDRB Bali triwulan IV 2022 juga semakin meningkat, meski masih lebih rendah 3,24% dibandingkan rata-rata triwulanan PDRB tahun 2019.

Penyaluran kredit di Bali terus tumbuh dan kualitas kredit masih terjaga di bawah 5%. Kinerja penyaluran kredit perbankan bertumbuh pada triwulan IV 2022 sebesar 4,12%. Di antara ketiga LU, kredit LU Perdagangan dan LU Konstruksi tercatat tumbuh positif. Secara agregat, terdapat peningkatan rasio NPL pada triwulan IV 2022 namun masih tetap terjaga di bawah 5%. Kredit di sektor Konstruksi dan Horeka (Hotel, Restoran dan Katering) masih memiliki rasio NPL yang cukup tinggi yaitu masing-masing 14,39% dan 10,74%. Demikian pula, LAR pada sektor ini juga relatif masih tinggi yaitu sebesar 31,73% dan 73,99%.

BACA JUGA :  BPRS Fajar Raih Penghargaan Inovasi Teknologi Informasi Terbaik

Bicara soal inflasi, Trisno mengatakan pada bulan tersebut, inflasi bulanan nasional terpantau sebesar 0,34% (mtm), secara spasial, Provinsi Bali menempati posisi ke-9 realisasi inflasi mtm (month-to-month) tertinggi pada Januari 2023 yaitu sebesar 0,66% (mtm), sedangkan untuk capaian inflasi tahunan berada pada ranking ke-15. (igp)

Related Posts