LUKIS Festival & Green Market: Puncak Gerakan Berkelanjutan NARAVA LSPR Bali Atasi Krisis Sampah Plastik

LITERASIPOST.COM – DENPASAR | Community Development kelompok NARAVA dari LSPR Institute of Communication and Business Bali mempersembahkan puncak kampanye “LUKIS: Let Us Keep It Sustainable”, yaitu LUKIS Festival & Green Market pada Jumat (20/6) di Wisata Edukasi Subak TeBA Majalangu, Denpasar.
Festival ini merupakan inisiatif kolaboratif yang dirancang untuk secara aktif melibatkan komunitas lokal, pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), serta generasi muda dalam upaya kolektif mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan meningkatkan kesadaran lingkungan di Bali.
NARAVA bekerja sama PlastikDetox Bali – komunitas di bawah naungan Yayasan Kita Untuk Semesta yang telah berdedikasi sejak tahun 2012 dalam edukasi dan pendampingan pengurangan sampah plastik sekali pakai – menginisiasi kampanye LUKIS sebagai solusi nyata. LUKIS Festival & Green Market adalah manifestasi dari komitmen tersebut.
Festival ini hadir dengan konsep pasar hijau yang inovatif, menyatukan lokakarya edukatif, berbagai tantangan ramah lingkungan, serta menampilkan beragam bisnis lokal yang telah mengadopsi praktik berkelanjutan. Seluruh aspek pelaksanaan festival ini dirancang untuk meminimalkan penggunaan sampah atau produk sekali pakai, mencerminkan semangat keberlanjutan yang diusung.
Sorotan utama dalam festival ini adalah Talkshow & Workshop Upcycling serta Eco Challenge yaitu serangkaian tantangan interaktif yang dirancang untuk menginspirasi partisipasi aktif dan perubahan perilaku di kalangan pengunjung:
1. Snap & Tag: Pengunjung diajak untuk mengabadikan momen di festival dan membagikannya di Instagram dengan menandai akun @lukis.bumi dan @plastikdetox, menyebarkan semangat keberlanjutan secara daring.
2. Upcycle: Peserta dapat bergabung dalam lokakarya daur ulang (upcycle) yang kreatif, belajar dan menciptakan produk baru yang bernilai dari bahan-bahan bekas, menunjukkan potensi daur ulang dalam kehidupan sehari-hari.
3. Sustainable Shopper: Mendorong kebiasaan berbelanja yang bertanggung jawab, pengunjung dapat membeli produk ramah lingkungan dari UMKM yang berpartisipasi dan membagikannya di Instagram Story dengan menandai UMKM terkait, @lukis.bumi dan @plastikdetox
4. Plastic-Free Picnic: Mendemonstrasikan gaya hidup minim plastik, pengunjung dapat menunjukkan penggunaan barang-barang guna ulang seperti botol minum, wadah makanan, atau produk ramah lingkungan lainnya saat menikmati area piknik di festival.
5. Eco Quiz: Sebuah tantangan pengetahuan interaktif di mana peserta dapat mencari anggota panitia untuk menjawab pertanyaan bertema lingkungan. Jawaban yang benar akan mendapatkan hadiah berupa stempel apresiasi.
6. Eco Pledge: Pengunjung diajak untuk merumuskan dan menuliskan komitmen pribadi mereka terhadap lingkungan di paspor tantangan (misalnya, mengurangi plastik, bersepeda lebih sering, atau menjalani gaya hidup berkelanjutan) dan menandatanganinya sebagai bentuk janji nyata.
“LUKIS adalah cara kami untuk menginspirasi masyarakat Bali agar meninjau kembali hubungan mereka dengan plastik. Melalui LUKIS Festival & Green Market ini, kami ingin menunjukkan bahwa perubahan positif bisa dimulai dari aksi nyata yang menyenangkan dan kolaboratif. Bersama-sama, kita bisa menciptakan Bali yang lebih berkelanjutan”, kata Ketua Pelaksana NARAVA, Agung Wulan.
LUKIS berkomitmen pada model aktivisme berbasis kolaborasi yang berkelanjutan. “Kolaborasi erat antara PlastikDetox, bisnis lokal, dan pemuda memastikan bahwa kampanye ini tidak hanya berfokus pada edukasi semata, tetapi juga memberdayakan individu untuk mengambil langkah nyata dalam menjaga lingkungan,” tegasnya kembali.
Keberhasilan acara ini juga mendapat apresiasi dari pihak akademisi dan peserta. A.A. Istri Putri Dwijayanti, M.I.Kom, Dosen Community Development LSPR Institute of Communication and Business Bali, mengungkapkan kepuasannya. “Acara LUKIS berjalan lancar sesuai harapan, dengan penekanan kuat pada kampanye pengurangan plastik dan kreativitas yang sangat mengesankan bagi audiens. Penggunaan eco passport challenge misalnya, berhasil meningkatkan engagement peserta. Secara keseluruhan, acara ini sukses dan kami berharap para mahasiswa dapat melanjutkan inisiatif positif ini secara berkelanjutan”, ucapnya.
“This Project Represents a significant legacy, encompassing not only your contributions to society but also your role in fostering awareness for effective waste management and, importantly, respect for the natural environment. As students of communication, you are entrusted with a profound responsibility to serve as ambassadors for these principles. Your efforts should extend beyond just campaigns, it is imperative to ‘walk the talk’ and embody these values personally. The message delivered during yesterday’s event was exceptionally clear, and we anticipate it will inspire others to perpetuate these valuable contributions to our program. Yesterday’s event was highly engaging, complemented by favorable weather conditions and an excellent venue. Our congratulations to everyone involved”, ungkap Dosen Public Relations Program & Evaluation LSPR Institute of Communication and Business Bali, Gesille Sedra Buot, M.B.A.
Salah satu partisipan LUKIS Festival 2025, Dekna, perwakilan dari Waste Hub, menyampaikan antusiasmenya. “Senang sekali bisa ada kegiatan seperti ini. Acaranya asyik, apalagi bisa lebih mendalami bagaimana cara menjaga lingkungan. Jadi lebih sadar akan kebersihan lingkungan dan pengelolaan sampah. Semoga ke depannya bisa membuat event yang lebih besar dan pastinya lebih bermanfaat lagi buat generasi milenial”, ungkapnya. (L’Post/r)














