October 25, 2024
PARIWISATA & SENI BUDAYA

Luncurkan Album Resonant, GALIJU “Gebrak” The Orchard Bar

LITERASIPOST.COM – KUTA | GALIJU, sebuah band Indie Rock yang dibentuk selama pandemi tampil ekspresif dalam peluncuran album perdananya yang bertajuk “Resonant” pada Sabtu (25/5/2024) di Orchard Bar & Restaurant, Kuta.

GALIJU yang beranggotakan Reza Achman (Drum, Vokal), Ian Stevenson (Vokal, Gitar), dan Rangga (Bass, Vokal), bukan nama baru di blantika musik Bali dan Nasional. Para anggotanya membawa segudang pengalaman dari malang-melintang di skena musik. Reza Achman, yang dikenal dengan permainan drumnya yang bertenaga bersama Matajiwa; Ian Stevenson, vokalis karismatik Zat Kimia; dan Rangga, kekuatan dominan di kancah metal Bandung.

BACA JUGA :  Kegusaran Tatkala Pandemi, OPX Luncurkan Mini Album "Sarkas"

Lagu-lagu di album “Resonant” ditulis oleh Ian dan musiknya digarap secara kolaboratif bersama GALIJU. Awalnya dirilis secara digital pada tahun 2020, “Resonant” dengan cepat mendapatkan pengikut setia meskipun ada keterbatasan yang disebabkan oleh pandemi global.

Setelah hampir empat tahun beredar di ranah digital, album debut GALIJU telah mengumpulkan basis penggemar setia dan bersemangat, menjadikan perilisan fisik ini sebagai peristiwa penting. Format kaset yang dipilih karena nilai nostalgia dan daya tariknya yang unik ini merupakan edisi terbatas, menjadikan acara ini semakin spesial bagi para penggemar dan kolektor.

Keriuhan penampilan GALIJU di Orchard Bar & Restaurant merupakan malam musik dan selebrasi yang tak terlupakan. Selain penampilan gemilang dari GALIJU, acara tersebut juga menampilkan kolaborasi dengan musisi ternama seperti Rizal Hadi (Rhythm Rebels), Palel (Navicula), Jascha Benny dan Yezki (Wallaby Project), Tigra Rose, Andreas Arianto, dan Agung, menambah khasanah kegembiraan dan keragaman musik.

BACA JUGA :  Industri Pariwisata Diminta Berpartisipasi dalam Program Kontribusi Wisatawan

“Kaset ini sebenarnya kami sengaja buat sebagai bagian dari Mechandise kami. Sepertinya asyik saja membuat kaset untuk album kami, mengingat kaset sudah menjadi barang yang langka di tengah-tengah musik digital yang marak membahana sekarang ini,” seru Reza Achmad sembari menyebutkan hanya meluncurkan 50 copy kaset.

Perayaan debut album GALIJU bukan sekadar peluncuran melainkan bukti perjalanan band dan semaraknya belantika musik Bali. “Target kami album ini bisa diterima oleh masyarakat penikmat musik, bukan hanya di Indonesia, tetapi di luar Indonesia juga,” ucap Rangga.

Ada delapan lagu di album tersebut, yaitu Fractals, Ride, Reconcile, Let it Bleed, Believers, Solitary, Smithereens, dan Here and Now yang bisa dinikmati dan didengarkan di berbagai kanal digital musik.

BACA JUGA :  Kasus Covid-19 di Bali Masih Cukup Tinggi, Masyarakat Diingatkan 6M

“Terutama mengenai lirik, saya sebagai pencipta lirik, mengangkat dan mencoba untuk mengungkapkan hal-hal yang positif betapapun buruk keadaannya. Misalnya, Let It Bleed, lagu ini saya buat untuk mengingatkan diri saya sendiri, jika saya sakit, maka biarkan sakit, rasakan sakit itu hingga berdarah. Lirik-lirik yang positif ini juga bagi saya penting, karena lirik ini akan saya nyanyikan, dan apabila liriknya positif, itu bekerja sebagai mantra bagi saya. Dan saya percaya itu berhasil,” tutur Ian Stevenson.

Lirik yang positif ditambah dengan ciri khas musik masing-masing personel GALIJU, ketika dipadupadankan di dalam karya GALIJU, tentu boleh jadi adalah karya yang apik dan tak terduga dalam skena musik Tanah Air. (igp/r)

Related Posts