November 8, 2025
POLITIK & INSTANSI

Luncurkan Maskot dan Jingle Pilkada Bali 2024, KPU Serukan Kurangi Baliho

LITERASIPOST.COM – DENPASAR | KPU Provinsi Bali menyelenggarakan kegiatan Peluncuran Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Bali (selanjutnya disebut Pilkada Bali 2024) bertempat di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Provinsi Bali (Art Center Denpasar) pada Jumat (5/7/2024).

“Kegiatan ini sangat penting dalam rangka mensosialisasikan Pilkada Bali 2024 serta mengajak masyarakat untuk memberikan warna dalam memilih pemimpin Bali ke depan,” ujar Ketua KPU Provinsi Bali, I Dewa Gede Agung Lidartawan saat mengawali sambutannya.

BACA JUGA :  InspiraHub Private Station Wujudkan Online Broadcast Station Dengan Kontrol Penuh Pada Pemilik Konten

Dikatakan, maskot Pilkada Bali 2024 yaitu Genta Nayaka Praja, yang berarti ingin mendapatkan pemimpin yang baik untuk rakyat dari suara-suara kedamaian yang biasa dilantunkan. Di dalam maskot tersebut tergambar Asta Brata yang merupakan ciri-ciri kepemimpinan yang baik sebagai teladan dalam menapaki kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Harapan kami, dengan diluncurkannya maskot ini akan mengilhami kita dalam memilih calon gubernur dan wakil gubernur Bali dan juga diikuti oleh pemilihan bupati dan wakil bupati serta walikota dan wakil walikota di Bali agar berjalan damai dan lancar,” jelasnya.

Cukup beralasan karena pada Pemilu sebelumnya, Bali menjadi satu-satunya penyelenggara Pemilu yang tidak ada perselisihan di Mahkamah Konstitusi (MK). Hal itu karena kerja sama yang sinergis dari semua pihak dan masyarakat Bali dalam berdemokrasi.

BACA JUGA :  India dan Pemkot Denpasar Jajaki Kerja Sama Pengembangan Pariwisata Berbasis Budaya

Terkait dengan jingle, Lidartawan mengatakan hal ini akan memberikan warna dan nuansa dalam melakukan demokrasi di tengah persaingan para kandidat nantinya. “Saya berharap Bali tetap aman, damai dan lancar,” tegasnya.

Melalui Pilkada nanti, pihaknya pun menginginkan adanya perubahan, terutama untuk lingkungan. Dimana, para kandidat diminta untuk mengurangi penggunaan baliho karena akan menimbulkan sampah. “Saya ingin tanya yang hadir di sini, apakah masih ingin dipasangin baliho? Bapak/ibu semua terutama partai politik bisa dengar bahwa masyarakat kita tidak ingin lagi dipasangin baliho,” ucap Lidartawan menegaskan jawaban “tidak” dari hadirin.

Pihaknya ingin mengubah kebiasaan ke arah yang lebih baik dengan menggunakan material yang bisa didaur ulang atau teknologi digital berupa video pendek. Selain soal baliho, KPU Bali juga mengajak perguruan tinggi, sekolah dan seluruh masyarakat untuk menciptakan Bali yang hijau dan lestari pada saat pelantikan KPPS. Yakni, dengan melakukan penanaman pohon yang ditargetkan sebanyak 250.000 pohon dalam rangka menyelamatkan bumi. Hal ini pula sebagai pengganti pohon-pohon yang telah ditebang untuk dijadikan bahan kertas pada Pemilu-pemilu sebelumnya.

BACA JUGA :  Pemkot Denpasar Apresiasi Bank Sampah Berbasis Masyarakat dan Sekolah

“Untuk itu, mari kita sama-sama sukseskan Pilkada Bali dan Pilkada Serentak yang akan berlangsung pada 27 November 2024, karena tanpa dukungan bapak/ibu sekalian, kami (KPU) tidak akan ada apa-apanya,” tutup Lidartawan. (igp)

Related Posts