Media Gathering BI: Proyeksi Ekonomi Bali 2023 Capai 6,50 Persen hingga Edukasi Cinta Bangga Paham Rupiah
LITERASIPOST.COM, NTB | Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Provinsi Bali melaksanakan acara Media Gathering di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 29 September hingga 1 Oktober 2022. Kegiatan ini diikuti oleh 24 awak media di Bali yang selama ini secara intens menyebarluaskan informasi seputar Bank Indonesia kepada masyarakat.
Dalam sesi diskusi, Kepala KPw Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho memaparkan tentang Bolstering Bali Economic Recovery. Disampaikan bahwa kinerja lapangan usaha di Bali terkait pariwisata semakin membaik. Kinerja ekonomi Provinsi Bali pada triwulan II 2022 terutama ditopang oleh meningkatnya sektor transportasi, Akmamin, dan konstruksi seiring dengan membaiknya kinerja pariwisata.
Selain itu, lapangan usaha industri pengolahan juga tetap tumbuh tinggi meskipun terjadi deselerasi seiring dengan naiknya biaya bahan baku di tengah tekanan inflasi yang meningkat.
“Akmamin mengalami pertumbuhan paling tinggi hampir 18 persen. Tingkat hunian hotel dan penjualan restoran meningkat seiring kenaikan wisatawan ke Bali di tengah momentum musim liburan sekolah,” kata Trisno saat didampingi Ekonom Ahli KPw Bank Indonesia Provinsi Bali, Donny H. Heatubun, Jumat (30/9/2022).
Trisno menambahkan pariwisata Bali 2022 pula terus membaik sejalan dengan banyaknya penyelenggaraan sejumlah event internasional, pelonggaran kebijakan perjalanan dan peningkatan jumlah maskapai internasional yang mengoperasikan direct flight ke Bali, terutama sejak Maret 2022.
Menurutnya, proyeksi pertumbuhan ekonomi Bali diperkirakan dalam tren yang meningkat. Keseluruhan tahun ini, pertumbuhan ekonomi Bali berada pada rentang 3,80% hingga 4,60% (yoy). Hal ini sejalan dengan pemulihan kunjungan Wisman-Wisnus di tengah momentum pemulihan ekonomi dan recovery dari pandemi Covid-19.
“Sementara tahun 2023, ekonomi Bali kami perkirakan tumbuh 5,70 persen sampai 6,50 persen (yoy),” sebutnya.
*Edukasi Cinta Bangga Paham Rupiah*
Sementara itu pada sesi kedua, Staf/Asisten Penyelia Perkasan Bank Indonesia NTB, Alex Iskandar memaparkan materi soal Edukasi Cinta Bangga Paham Rupiah. Dijelaskan, bahwa Cinta Rupiah merupakan perwujudan dari kemampuan masyarakat untuk mengenal karakteristik dan desain Rupiah, memperlakukan Rupiah secara tepat, menjaga diri dari kejahatan uang palsu.
Lalu, Bangga Rupiah merupakan perwujudan dari kemampuan masyarakat memahami Rupiah sebagai alat pembayaran yang sah, simbol kedaulatan NKRI, dan alat pemersatu bangsa.
“Sedangkan, Paham Rupiah merupakan perwujudan kemampuan masyarakat memahami peran Rupiah dalam peredaran uang, stabilitas ekonomi, dan fungsinya sebagai alat penyimpan nilai,” bebernya.
Pihaknya juga menjelaskan mengenai latar belakang dan tujuan pengeluaran uang Rupiah kertas tahun emisi 2022, serta penguatan uang Rupiah TE 2022. (igp)