Park23 Creative Hub Gelar Kompetisi Film Pendek dan Pameran Karya Interior
LITERASIPOST.COM, KUTA | Myth Production bersama Park23 Creative Hub menggelar Kompetisi Film Pendek (Short Film Competition/SFC) yang mewadahi kreativitas film maker di seluruh Indonesia, juga untuk mengembangkan serta memperluas komunitas perfilman di Bali dan Indonesia. SFC dilaksanakan pada 20 Agustus 2022 di Park23 Creative Hub, Kuta Bali.
“Park23 ini sekarang menjadi Hub, dimana tempat berkumpul dan juga memperkenalkan kepada khalayak terkait hasil-hasil kreativitas para komunitas film, seni, kreatif dan lainnya. Kali ini kami ingin mewadahi para komunitas film dengan mengadakan Kompetisi Film Pendek. Pendaftaran karya sudah kami buka sejak pertengahan Juli ini dan kami targetkan sebanyak 100 karya yang masuk untuk diseleksi dan di-screening nantinya,” ujar Dewi Lestari selaku Community Leader Park23 Creative Hub, Rabu (27/7/2022).
SFC mengangkat tema “Luasnya Air, Begitu Juga Sinema” dengan harapan film makers dapat menumbuhkan daya kreatifnya dalam memproduksi film-film yang kritis, dan dapat mengangkat isu- isu kreatif seperti sosial, budaya, suku, agama, politik dan lain-lain. Tentunya dengan tema ini sangat diharapkan bahwa isu tentang water sustainability tetap ditonjolkan melalui media audio-visual yaitu film.
“Event ini dilaksanakan di level nasional untuk mengetahui seberapa besar tingkat kreativitas film maker Indonesia. Sejauh ini sudah masuk sekitar 30 film yang akan ikut kompetisi,” jelas Adi Wiraguna dari Myth Production sekaligus Ketua Penyelenggara.
Dikatakan, selama pandemi film makers banyak memanfaatkan waktunya dalam berekspresi sesuai dengan realita yang terjadi dalam masyarakat. Maka dari itu, diselenggarakannya SFC ini juga untuk menumbuhkan ekosistem film pendek dan komunitas-komunitas film pendek di seluruh Indonesia.
Dari ratusan film maker beserta karya terbaiknya yang terdaftar nantinya akan dilakukan kurasi (penilaian) oleh kurator untuk meloloskan 15 film. Selanjutnya dilakukan penayangan langsung untuk umum di Park 23 dan Beachwalk.
Kurator yang terlibat yakni Adi Wiraguna (Myth Production) dan Dhany prasetyo (ISI Denpasar). Dari 15 film yang lolos kurasi tersebut akan dilakukan penilaian oleh juri dan hasil dari penilaian akan diberikan apresiasi berupa prize sebagai bumbu kompetisi yang menjadi daya tarik untuk event ini. Adapun apresiasi itu dikategorikan dengan beberapa nominasi, di antaranya Film Terbaik, Sutradara Terbaik, Penulis Terbaik, Tata Camera Terbaik, Tata Suara Terbaik, Tata Artistik Terbaik, Pemeran Utama Terbaik, Pemeran Pendukung Terbaik, dan Special Jury Mention. Penjurian dipercayakan kepada John Badalu (Produser) dan Gus Ary (CineClue Klungkung).
“Film adalah sebuah karya yang harus bertemu dengan penontonnya, karena tanpa hal itu maka tidak mencapai tujuan dibuatnya film tersebut. Untuk itulah event ini kami harapkan dapat memberikan wadah kepada film maker untuk mencapai tujuan akhir sebuah film, yaitu bertemu dengan penontonnya,” tutup Adi Wiraguna yang juga film maker muda dari Ubud.
*INDAY 2022 dalam Puluhan ‘Kursi’*
Interior Day (INDAY) menjadi wadah dan representasi dari ekspresi mahasiswa Program Studi Desain Interior ISI Denpasar, sekaligus menjadi media dalam memperkenalkan bidang studi dan industri desain interior kepada masyarakat.
Pada tahun ini, INDAY dilangsungkan di luar kampus, tepatnya di Park23 Creative Hub, Kuta pada 30-31 Juli 2022. “Hal tersebut dimaksudkan untuk memperluas audiens dan juga menginformasikan atau mempromosikan Prodi Desain Interior ISI Denpasar kepada masyarakat umum,” ungkap Anak Agung Ngurah Sandi Yuda selaku Ketua Pelaksana INDAY 2022.
INDAY tahun ini mengangkat tajuk “Karya Agung Wonderlust”, dimana para pengunjung dapat bernostalgia dalam mahakarya Desain Interior ISI Denpasar dengan menghadirkan kembali kolaborasi Desain Interior ISI Denpasar baik antar mahasiswa aktif, alumni, dosen dan masyarakat umum. Melalui momen perayaan hari jadi Prodi Desain Interior ISI Denpasar ini, dihadirkan beragam kegiatan mulai dari Webinar Tips&Trick Kebut Sketchup, Kompetisi Sketsa Interior STONER, Pameran Akhir Semester Desain Interior PATIO, Pameran Karya Bebas Mahasiswa, Pameran Furniture Eksplorasi, Talkshow Interior Design, dan dimeriahkan dengan pementasan musik oleh band kolektif mahasiswa dengan guest star seperti White Swan, Ironhead, Morphine, Bayu Cuaca, dan Kasetkulcha.
“Khusus dalam pameran PATIO ini, kami hadirkan tema Kursi, kenapa? Sebagai desain interior tujuan kami adalah mencari permasalahan lalu mencari solusinya. Jadi kami cari kursi yang tadinya bermasalah, seperti bentuknya kurang bagus, fungsinya kurang pas, kemudian kami perbaiki sehingga fungsinya menjadi lebih baik dan juga menambah nilai estetisnya,” sebut Sandi Yuda. (igp)