Pengurus DEPETA dan DPD ASITA 1971 Bali Periode 2020-2024 Dikukuhkan, Komit Gelar BBTF
LiterasiPost.com, Denpasar –
Musyawarah Daerah (Musda) ASITA 1971 Bali pada 16 Desember 2020 bertempat di Hilton Resort Nusa Dua telah memilih Ketua DPD ASITA 1971 Bali dan Ketua DEPETA ASITA 1971 Bali periode 2020-2024. Melalui formatur yang ditetapkan, tersusun kepengurusan DPD ASITA 1971 Bali, dan dikukuhkan oleh Ketua Dewan Pakar DPP ASITA 1971, Paul Edmundus Tallo, mewakili Ketua DPP ASITA 1971, Selasa (29/12/2020). Sementara Wakil DEPETA DPP ASITA 1971, Al Purwa, mengukuhkan Ketua DEPETA ASITA 1971 Bali.
Kepengurusan baru ini pun telah menetapkan program kerja. Menurut Ketua DPD ASITA 1971 Bali, I Putu Winastra, S.Sos, selain membenahi keanggotaan ASITA 1971 Bali, juga segera meng-update legalitas DPD ASITA 1971 Bali ke Kesbanglinmas dan instansi terkait. “Sosialisasi keabsahan ASITA 1971 Bali kepada stake holder kepariwisataan di Bali, dan meningkatkan kualitas koordinasi dan kolaborasi dengan instansi pemerintah, Provinsi Bali dan daerah lain di luar Bali, lembaga perwakilan negara asing, lembaga swasta/pelaku usaha di Bali,” kata Winastra.
ASITA 1971 juga akan memacu upaya sertifikasi usaha pariwisata (BPW) bekerjasama dengan Lembaga Sertifikasi Usaha, serta sertifikasi Clean, Healthy, Safety Environment (CHSE) bekerjasama dengan Dinas Pariwisata/Kemenparekraf. “Disamping mendorong kinerja bidang pemasaran, untuk membangkitkan semangat anggota mau pun kinerja kepariwisataan Bali,” imbuhnya.
Di bidang pemasaran baik sektor inbound, outbound dan domestik berkolaborasi dengan stakeholders kepariwisataan merancang program table top, roadshow, dan famtrips. Melakukan promosi bersama baik di dalam maupun luar negeri ke negara-negara pemasok wisman dan atau kota-kota besar di Indonesia sebagai upaya meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan baik secara langsung dan virtual. Melakukan roadshow baik di dalam negeri (kota-kota besar) sebagai pemasok wisdom ke Bali maupun ke negara-negara pemasok wisman bekerjasama dengan Pemda dan Kemenparekraf.
Dalam situasi sulit sebagai dampak pandemi Covid-19, ASITA tetap melakukan pengembangan pasar, bersinergi dan berkolaborasi dengan program pemerintah serta stake holder lainnya. ASITA tetap berkomitmen mempromosikan desa wisata berbasis masyarakat berdasarkan potensi obyek wisata dan kesiapan masyarakatnya dan melakukan pendampingan terhadap desa wisata binaan baru ASITA.
Kepengurusan DPD ASITA 1971 Bali berkomitmen tetap menyelenggarakan event “Bali and Beyond Travel Fair (BBTF)” baik secara virtual maupun langsung. BBTF pada 2021 mendatang akan diselenggarakan secara offline dan online dengan penyesuaian target partisipan untuk buyer 260 company, seller 182 company dan media 8 company.
“Berharap anggota ASITA 1971 untuk berperan aktif di dalam kegiatan BBTF baik sebagai seller/exhibitor. Mensosialisasikan penjualan saham PT. Asita Bali Hita (BBTF). Mendukung asosiasi merancang event berskala nasional dan internasional untuk sport, festival, wedding expo dan atau event tematik lainnya guna meningkatkan kunjungan wisatawan pasca pandemi,” katanya.
Hal kepedulian lingkungan, tegas Winastra, ASITA 1971 telah memiliki unit aktivitas sosial bernama ASITA Care. Dalam masa pandemi, bantuan sosial disalurkan melalui aksi ASITA Care. Bali, turut serta melaksanakan program plastic detox dengan mengurangi penggunaan plastik di segala usaha/kegiatan perusahaan dan organisasi. Menyusun pedoman merancang penyelenggaraan event eco-friendly yang dikombinasikan dengan event promosi pariwisata.
Melakukan edukasi dan pengenalan kepada anggota untuk menggunakan produk-produk lokal yang ramah lingkungan. Mewujudkan upaya pelestarian budaya dan tradisi Bali dalam paket wisata, kegiatan sosial dan promosi. Melalui ASITA Care, anggota ASITA melakukan kegiatan donor darah, menyalurkan bansos untuk korban bencana alam (longsor, korban erupsi Gunung Agung, gempa, likuivasi), menyelenggarakan gerakan clean up beach, membangun — dengan menanam — hutan manggrove dan memelihara hingga layak menjadi atraksi wisata.
Memberikan sumbangan 10 papan tanda untuk ditempatkan di beberapa objek wisata di Lembongan dan Nusa Penida yang dipasang di Devil Tears, Angel Billabong, Chrystal Bay, Pantai Atuh, Secret Point, Pasih Uug, Pantai Klingking dan Molenteng. Atas inisiatif Bali Liang, ASITA menyumbang pagar pengaman di kawasan wisata Devil Tears di Desa Lembongan– yang rencananya juga didanai oleh Konjen Tiongkok pada waktu itu–, niat baik ini ditolak masyarakat setempat karena ada permasalahan di lapangan.
ASITA juga terlibat aktif sebagai tim pembinaan desa wisata yang berada di Kabupaten Badung. Melakukan pendampingan desa wisata di Bongkasa Pertiwi dimulai sejak penandatanganan MoU ASITA dan Bongkasa Pertiwi pada 12 Januari 2019 lalu. Memberikan sumbangan tong sampah di objek-objek wisata yang ada di Kabupaten Karangasem sebanyak 10 unit dan di Desa Sudaji, Buleleng sebanyak 6 unit. (igp)