October 25, 2024
BALI

PLN Bali Siaga Pemilu, Jaga Keandalan Listrik hingga Siapkan Lampu Emergency

LITERASIPOST.COM, Gianyar | Daya mampu kelistrikan Bali saat ini sebesar 1.300 Megawatt (MW). Beban puncak tertinggi pada tahun 2023 tercatat 1.100 MW sehingga masih ada cadangan sekitar 200 MW.

“Ini termasuk kondisi yang ideal untuk sistem kelistrikan dimana ada cadangan daya sekitar 20 sampai 30 persen dari beban puncak,” kata Plh GM PLN UID Bali, Putu Eka Astawa saat Media Gathering PLN UID Bali 2024 di Taman Dedari, Ubud, Rabu (7/2/2024).

BACA JUGA :  Penjelasan Polda Bali Soal Penembakan WNA Turki di Vila Tumbak Bayuh Mengwi

Sejak tahun 2021, Bali mengalami penurunan beban puncak hingga 700 MW. Mulai akhir 2023 hingga awal 2024 beban puncak naik kembali hampir 30-40% dibandingkan saat pandemi. “Di awal 2024 terlihat grafiknya naik karena beban puncak mencapai 1.100 MW,” jelasnya.

Lalu, apakah ketersediaan listrik masih mencukupi ke depan? Eka menyampaikan bahwa PLN menjamin dengan ketersediaan daya saat ini dan ditambah program-program PLN untuk menambah daya mampu sehingga bisa menjaga kestabilan listrik di Bali.

Lanjutnya, pelanggan listrik di Bali masih didominasi golongan rumah tangga. Disusul oleh bisnis, sosial dan pabrik. Rasio elektrifikasi di Bali sudah mencapai 100%. Artinya, seluruh lokasi desa atau dusun sudah teraliri listrik. Bahkan pada 2019 PLN dan Pemprov Bali memperoleh penghargaan dari MURI sebagai provinsi pertama dengan sambungan listrik rumah tangga.

BACA JUGA :  Pelantikan Pengurus Lamaholot Bali 2022-2025, Momentum Kenang Almarhum Frans Lebu Raya dan Korban Banjir Larantuka

Soal energi baru terbarukan (EBT), PLN memiliki PLTS Bali Barat sebesar 25 MW, pembangkit listrik tenaga mikro hydro (PLTMH) yang dikonstruksi tahun 2024, dan PLTS hybrid di Nusa Penida. Sementara untuk EBT panas bumi belum ada, namun ada potensi di kawasan Bedugul.

Dalam menghadapi pelaksanaan pesta demokrasi Pemilu, PLN pun menyatakan siaga. Lokasi-lokasi yang dipastikan aman terhadap ketersediaan listrik di antaranya kantor KPU, Bawaslu dan TPS di seluruh Bali. Petugas PLN akan melakukan pemantauan atau inspeksi setiap saat sehingga jika ada kondisi yang membutuhkan respon cepat maka petugas PLN akan menangani.

“Kami juga akan menyiagakan lampu emergency, sehingga tetap akan menerangi kegiatan-kegiatan Pemilu. Siaga Pemilu ini telah diawali dengan pemeliharaan, pengecekan jaringan, dan lainnya sehingga selama masa siaga dari tanggal 11 hingga 17 Februari ketersediaan listrik tetap terjaga,” sebut Eka. (igp)

Related Posts