November 25, 2024
POLITIK & INSTANSI

Relawan Golkar Siap Menangkan AMERTA, Duaja: Denpasar Butuh Sekolah Negeri

LiterasiPost.com, Denpasar – Dukungan kepada Pasangan calon (Paslon) Walikota dan Wakil Walikota Denpasar nomor urut 2, Gede Ngurah Ambara Putra – Made Bagus Kertha Negara terus mengalir. Hampir setiap hari, Paslon AMERTA yang diusung partai Golkar, Demokrat dan Nasdem tersebut didatangi para relawan yang ingin menyampaikan aspirasi dan dukungan, sekaligus menyatakan tekad untuk memenangkan AMERTA pada Pilwali Denpasar 9 Desember 2020.

Seperti halnya pada Minggu (15/11/2020) sore bertempat di Rumah Pembaharuan AMERTA, Jalan Tulip 15 Denpasar, Paslon berlatar belakang pengusaha ini menerima puluhan relawan dari partai Golkar. Seperti biasa Paslon AMERTA memaparkan program-program unggulan AMERTA yang terangkum dalam visi misi menuju Denpasar Berseri, Smart City, Berbudaya dan Berdaya Saing.

BACA JUGA :  Bawaslu Badung Awasi Proses Pendaftaran Calon Bupati dan Wakil Bupati Badung

“Berdasarkan aspirasi yang kita serap banyak masyarakat menginginkan perubahan. Lapangan kerja dan fasilitas umum seperti taman atau tempat rekreasi masih kurang, kita sudah kalah dengan kota-kota lain dalam hal digitalisasi, bahkan urusan optimalisasi pendapatan daerah kita kalah dengan Gianyar,” ujar Cawali Ngurah Ambara.

Untuk itu pihaknya mengajak para relawan berjuang agar AMERTA menang pada 9 Desember nanti.

Wayan Duaja yang tak lain Ketua Komisi IV DPRD Denpasar turut mendampingi relawan, pada kesempatan itu menyampaikan sangat mendukung program-program atau visi misi yang dirancang Paslon AMERTA. Khusus soal pendidikan, pihaknya menyoroti masih terbatasnya daya tampung siswa di sekolah negeri. Duaja pun mengusulkan agar lahan bekas Balai Latihan Kerja (BLK) milik pemprov Bali di wilayah Banjar Margaya, Pemecutan Kelod, Jalan Imam Bonjol bisa dimanfaatkan untuk membangun SMP Negeri 15 Denpasar.

BACA JUGA :  FT UNUD Tanda Tangani MoA Join Research dengan PT Awina Sinergi Internasioal

“Lahan seluas 2 hektar itu sudah mangkrak sekitar 8 tahun, warga di sana menginginkan adanya sekolah negeri, pihak banjar/dusun sudah setuju, tinggal diusulkan atau dikoordinasikan ke pihak provinsi,” sebut Duaja.

Sementara itu pada hari yang sama, sebelumnya Cawali Ngurah Ambara Putra menjalani ritual Otonan di kediamannya, Jalan Kenyeri, Sumerta Denpasar. Prosesi spiritual kali ini tergolong istimewa karena bertepatan dengan Tilem (bulan mati) yang termasuk hari suci bagi umat Hindu.

Ngurah Ambara mengatakan ritual yang dilaksanakan setiap 6 bulan sekali (210 hari) ini sebagai ungkapan syukur kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa) dan leluhur agar senantiasa diberikan kesehatan. “Hari ini bertepatan dengan hari kelahiran saya, yaitu Redite Kliwon Medangkungan dan juga Tilem, jadi momen yang sangat spesial dan berbahagia, agak beda sedikit dibandingkan Otonan biasa,” ungkap Ngurah Ambara.

BACA JUGA :  Bodong, SWI Hentikan Tiktok Cash dan Snack Video

Prosesi Otonan dipimpin oleh Ida Bhujangga Rsi Nabe dari Gria Ubung Denpasar. “Tentu harapannya semoga saya diberikan umur panjang, kesehatan, apalagi sekarang saya mengikuti Pilwali agar lancar hingga pencoblosan nanti,” imbuhnya.

Dalam menjalani prosesi Otonan ini, Ngurah Ambara didampingi oleh Ibundanya, Si Luh Nyoman Sunarti (89). Menurut Ngurah Ambara, Ibundanya sangat mendukung penjuangannya di perhelatan Pilwali kali ini. “Pesan beliau agar saya tetap semangat, terus berjuang dan jaga kesehatan, tanpa dukungan orang tua rasanya agak sulit juga maju,” pungkasnya. (igp)

Related Posts