Kunjungi Pasar, AMERTA Minta Abaikan Tekanan Aparat di Desa
LiterasiPost.com, Denpasar – Paslon nomor urut 2, Gede Ngurah Ambara Putra – Made Bagus Kertha Negara, atau AMERTA tidak pernah kapok melakukan sosialisasi ke masyarakat meski dibayang-bayangi adanya ketidaknetralan aparat di desa. Pihaknya gencar memperkenalkan visi misi dan program kerja ke para pedagang melalui kegiatan Grebeg Pasar, dan kali ini dipilih Pasar Kangkung dan Pasar Anyar di Jalan Glogor Carik, Denpasar Selatan.
“Pasar merupakan tempat bertemu antara pedagang dan pembeli yang jumlahnya bisa mencapai ribuan orang. Kondisi ini sangat efektif untuk mensosialisasikan program-program kami (AMERTA) seperti santunan kelahiran Rp1 juta, kematian Rp10 juta, subsidi pendidikan serta subsidi iuran BPJS bagi pemuka agama, petani, pedagang dan nelayan,” ujar Cawali Ngurah Ambara.
Ditambahkannya, di masa pandemi ini banyak pekerja pariwisata yang beralih menjadi pedagang atau UMKM. Pihaknya berharap kondisi tersebut terus bertahan sehingga kemandirian bisa terwujud. “Kami ingin menumbuhkan pengusaha atau wirausaha, meningkatkan ekonomi kerakyatan, agar Denpasar menjadi kota yang mandiri, artinya kebutuhan barang dan jasa bisa dipasok oleh masyarakat Kota Denpasar sendiri,” jelasnya.
Sementara Cawawali Kertha Negara menyoroti soal kondisi pasar yang terkesan belum layak dan perlu penataan atau revitalisasi seperti masalah higienitas dan kebersihan. “Jika kami dipercaya memimpin Kota Denpasar, maka hal ini menjadi perhatian kami untuk memperbaiki fasilitasnya,” sebutnya.
Masalah lainnya adalah belum ada pemanfaatan sistem digitalisasi sehingga sangat rawan akan kebocoran pendapatan. “Kami sepakat akan menerapkan transparansi dengan cara digitalisasi. Kami juga akan menggandeng KPK, Kejaksaan, dan Kepolisian untuk mewujudkan clean government,” pungkasnya.
Menyinggung soal netralitas aparat di desa, Paslon AMERTA mencium adanya indikasi ketidaknetralan, dimana aparat tersebut menekan masyarakat agar memilih Paslon lain dengan “ancaman” tertentu misalnya pengurusan surat-surat akan dipersulit jika tidak menuruti. “Menyikapi hal itu, kami mengharapkan kepada masyarakat agar datang ke TPS untuk memilih sesuai hati nurani, yaitu coblos nomor 2,” tegas Cawali Ngurah Ambara. (igp)