October 25, 2024
PARIWISATA & SENI BUDAYA

Road to Film PULAU PLASTIK, Berbagi Inisiatif dan Solusi Kurangi Plastik Sekali Pakai

LiterasiPost.com, Denpasar –
Menyambut penayangan film dokumenter PULAU PLASTIK dan peringatan Hari Bumi Sedunia, Visinema Pictures berkolaborasi dengan Kopernik, Akarumput, dan WatchdoC mengadakan kampanye bertajuk “Road to Film Pulau Plastik #BergerakuntukMasaDepan”.

“Kampanye ini merupakan ajakan untuk terlibat dan menggaungkan makna dari film PULAU PLASTIK, yakni menjadi bagian dari solusi mengurangi timbulan sampah plastik sekali pakai untuk masa depan bumi yang kita tinggali untuk anak cucu nantinya,” ujar VP Marketing & Promotions, Content & Entertainment Business, Visinema Pictures, Chyntia Kartika Sari di Denpasar, Minggu (18/4/2021).

BACA JUGA :  Kadishub Bali Serahkan Izin Pangkalan, Driver "Balicab" Kuta Beroperasi Nyaman

Kampanye akan dilaksanakan di beberapa tempat di Bali pada 18 – 21 April 2021, antara lain Minggu Tanpa Plastik, temu wicara tentang Solusi Lokal Untuk Bumi, konser musik, serta talkshow dengan berbagai topik terkait aksi, kebijakan, dan solusi untuk mencegah timbulan sampah plastik sekali pakai. Kegiatan ini diharapkan memberi ruang bagi semua pihak yang terkait untuk berbagi solusi dan inisiatif mengenai silang sengkarut permasalahan sampah plastik sekali pakai.

“Kami ingin mengundang publik untuk berbagi ragam solusi dalam mengurangi timbulan sampah plastik sekali pakai dan mendorong peran serta multipihak dalam gerakan #TOLAKSEKALIPAKAI. Selain itu, yang tidak kalah penting adalah meningkatkan kesadaran pihak swasta (industri/korporasi) untuk mendesain ulang atau mengubah kemasan produk mereka agar tidak lagi menggunakan material plastik sekali pakai,” tegas Co-produser film PULAU PLASTIK, Andre Dananjaya.

BACA JUGA :  Pimpin Upacara HUT ke-41 Satpam di Bali, Kabareskrim Polri Apresiasi Tugas Satpam

Puncak kampanye ini adalah penayangan film dokumenter PULAU PLASTIK pada 22 April 2021 di Cinema XXI, Level 21 Mall, Denpasar. Bali menjadi titik awal menyuarakan isu sampah dan menjadi lokasi penayangan perdana film ini.

“Cerita dimulai dari Bali karena saya tumbuh di Bali dan melihat banyak dampak negatif dari pesatnya industri pariwisata yang sering mengorbankan lingkungan. Saya percaya Bali punya banyak kebijakan lokal yang dapat menjadi solusi bagi masalah ekologis. Saya juga percaya daerah-daerah lain di Indonesia memiliki kebijakan-kebijakan lokalnya sendiri. Tapi lewat Bali yang dianggap sebagai jendela internasional bagi Indonesia, kami ingin menunjukkan kepada dunia bahwa banyak masyarakat Indonesia peduli terhadap isu lingkungan dan sudah bergerak dengan kebijakan lokalnya masing-masing,” jelas Produser film PULAU PLASTIK, Lakota Moira.

BACA JUGA :  Menteri Erick Thohir Apresiasi Dukungan BUMN pada KTT G20

“Peluang kerja sama dengan Visinema merupakan kesempatan yang luar biasa untuk membawa PULAU PLASTIK menjangkau masyarakat yang lebih luas, dari level provinsi ke level nasional, sehingga apa yang menjadi visi dan misi kami di awal pembentukan PULAU PLASTIK, yaitu membangun kesadaran komunitas tentang masalah sampah plastik dan mengajak semua orang untuk terlibat secara aktif dalam mengambil bagian dan mengadvokasikan perubahan dan solusi, dapat perlahan terealisasi,” jelas Chief Operating Officer Kopernik sekaligus Produser Eksekutif film ini, Ewa Wojkowska.

Setelah di Bali, film PULAU PLASTIK akan diputar secara terbatas di beberapa kota lainnya seperti Makassar, Surabaya, Yogyakarta, Medan, Bandung, dan Jabodetabek.

BACA JUGA :  Bandara Ngurah Rai Sambut Pembukaan Kembali Rute Perth-Bali pp

“Film ini dapat ditonton seluas mungkin meskipun untuk sementara penayangannya masih di kota-kota tertentu. Semoga animo penonton dapat mengubah keadaan sehingga semakin banyak kota yang bisa menonton film ini, karena skala masalah yang kita hadapi terkait sampah plastik yang digambarkan di film PULAU PLASTIK merata di seluruh kota, bahkan di pelosok kampung hingga pedalaman,” harap Sutradara, Dandhy Laksono.

Road to film Pulau Plastik #BergerakuntukMasaDepan bertujuan mengajak masyarakat untuk berbagi ragam inisiatif dan solusi untuk mengurangi konsumsi dan timbulan sampah plastik sekali pakai, mendorong implementasi kebijakan pemerintah terkait sampah plastik, dan mendesak penggunaan desain ramah lingkungan.

BACA JUGA :  Tunjuk 163 Pemungut PPN PMSE, Pemerintah Kumpulkan Rp16 Triliun Lebih

“Film ini menggambarkan dengan jelas bagaimana masyarakat dari berbagai kota di Indonesia sudah muak dengan sampah plastik, dan siap membawa semangat perubahan, yaitu dengan mendorong larangan plastik sekali pakai. Pesan ini diharapkan dapat menebar inspirasi untuk beraksi, mendukung kebijakan pemerintah yang sudah berjalan, dan mendorong kebijakan yang belum berjalan,” beber Tiza Mafira selaku pemeran protagonis di film ini.

Film PULAU PLASTIK diharapkan dapat menjadi alat untuk mendorong semua pihak melakukan perubahan. (igp/r)

Related Posts