October 24, 2024
BALI

Sampling dan Uji Kuliner di PKB, BBPOM: Aman, Tapi Ada Makanan Tak Sehat!

LITERASIPOST.COM – DENPASAR | Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) di Denpasar secara rutin melakukan sampling dan uji terhadap produk pangan siap saji setiap penyelenggaraan Pesta Kesenian Bali (PKB). Begitu halnya pada PKB ke-46 tahun ini, BBPOM menyasar zona kuliner yang berlokasi di sisi barat laut Taman Budaya Provinsi Bali (Art Center) Denpasar, Senin (8/7/2024).

Tim BBPOM mengambil 12 sample makanan seperti bakso, sosis, gulali, popcorn, kerupuk serta kue-kue yang berwarna mencolok. Setelah dilakukan uji di lokasi, dinyatakan semua jenis makanan tersebut negatif dari kandungan bahan-bahan berbahaya.

Tim BBPOM di Denpasar melakukan uji lab terhadap produk pangan siap saji di ajang Pesta Kesenian Bali (PKB). (Foto: Literasipost)

“Jadi semuanya aman, tidak ada mengandung Borax, Formalin, Rhodamin B, dan Methanil Yellow. Kali ini adalah kegiatan kami yang kedua, dimana yang pertama sudah kami lakukan saat pembukaan PKB pada tanggal 15 Juni lalu. Saat itu, dari 24 sample yang diuji, hasilnya sama yaitu aman,” ujar Ni Putu Ekayani selaku Ketua Tim Pelayanan Publik dan KIE BBPOM di Denpasar.

Dikatakan, meski hasil uji dinyatakan aman, pihaknya ternyata masih menemukan pedagang yang menjajakan makanan tak sehat, seperti Chikibul atau snack yang diisi gas Nitrogen. Padahal, dalam daftar BPOM telah dinyatakan bahwa makanan ini tak layak konsumsi karena dapat merusak organ pencernaan. Terhadap hal tersebut, pihak BPOM meminta kepada panitia kuliner PKB melakukan pengawasan agar pedagang bersangkutan tidak lagi menjual makanan itu. Selain itu ada juga pedagang yang membandel menjual Latiao (sejenis makanan Korea) yang belum terdaftar di Indonesia sehingga keamanannya belum terjamin.

BACA JUGA :  Selama WWF ke-10, Pertamina Patra Niaga Jamin Ketersediaan BBM dan Elpiji di Bali

Sekretaris Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali, I Ketut Meniarta menyampaikan bahwa Dinas Koperasi dan UKM menjadi koordinator kuliner di PKB. Ditegaskan, pihaknya sejak awal komit untuk menyajikan kuliner yang sehat dan aman bagi masyarakat. Para UMKM bidang kuliner pun selalu diingatkan agar tidak hanya mengejar keuntungan tanpa memperhatikan keselamatan konsumen.

“Kami akui merasa kecolongan karena masih ada satu dua pedagang atau UMKM yang mengabaikan rambu-rambu yang sudah diberikan sejak awal. Untuk itu, kami akan menguatkan sinergi dan koordinasi dengan panitia lainnya, serta meningkatkan pengawasan dan penyadaran bagi UMKM kuliner,” tegasnya.

Pengawasan produk pangan di PKB melibatkan sinergi berbagai instansi. (Foto: Literasipost)

Kegiatan ini juga diikuti oleh perwakilan Dinas Kesehatan, Dinas Perikanan dan Kelautan, Taman Budaya, serta Satpol PP. (igp)

Related Posts