January 20, 2025
GAYA HIDUP & TEKNOLOGI

“Sate Kakul” Obati Kerinduan Pengunjung PKB

LITERASIPOST.COM, DENPASAR | Dua kali penyelenggaraan Pesta Kesenian Bali (PKB) ditiadakan secara offline akibat adanya pandemi. Walhasil, banyak masyarakat menjadi rindu untuk menikmati kuliner khas Bali yang kerap menjadi bagian tak terpisahkan dari ajang seni budaya tahunan tersebut.

Di antaranya adalah menu olahan Kakul (Keong Sawah). Salah satu stan di arena PKB ke-44 tahun ini yang menyediakan olahan Kakul adalah Pondok Sate Mang Kakul yang berada di bagian barat Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Bali (Art Center Denpasar). Pengunjung dapat menikmati Sate Kakul dan Kakul Suna Cekuh dengan cita rasa yang khas.

BACA JUGA :  Pengembangan Pertashop, AWK Harap Muncul Raja-raja Minyak di Bali

“Tahun ini PKB diadakan kembali secara offline, masyarakat pun meluapkan kerinduannya dengan mengunjungi ajang seni ini. Begitu pula yang rindu dengan masakan Kakul, sehingga pengunjung ke stan kami cukup banyak sejak hari pertama PKB,” ujar I Komang Sugiantara Putra selaku pemilik Pondok Sate Mang Kakul, Rabu (22/6/2022).

Komang mengatakan sudah belasan tahun menjalani usaha kuliner Kakul ini. Baginya, makanan khas Bali ini perlu dilestarikan kendati makin sulit mendapatkan Kakul akibat berkurangnya lahan sawah. Selain itu, merebaknya makanan kekinian turut menjadi tantangan untuk menjaga eksistensi kuliner tempo dulu.

BACA JUGA :  Berlangsung Hingga 4 April, Vaksinasi di Zona Hijau Sanur Sudah Jangkau 30.389 Orang

“Saya konsisten melestarikan kuliner Bali tempo dulu ini. Walau ada saingan dengan makanan kekinian, saya berusaha berinovasi sehingga masakan Kakul tidak monoton. Penyajiannya pun saya sesuaikan agar mudah untuk take away (dimakan sambil jalan-jalan),” jelasnya.

*Sarana Promosi Kuliner Khas Bali*

Di balik fungsi utamanya sebagai ajang pelestarian dan pengembangan seni budaya Bali, PKB juga memberi ruang untuk promosi produk UMKM dan kuliner khas Bali 

Bagi Sugiantara Putra, PKB sangat efektif untuk mengenalkan kuliner khas Bali kepada masyarakat dan wisatawan, baik kuliner lawas maupun inovasi kekinian. 

Sate Kakul menjadi incaran bagi pengunjung PKB. (Foto: igp)

“Saya khususnya, sangat bersyukur dan berterima kasih telah diberikan kesempatan dan difasilitasi secara gratis oleh Pemerintah Provinsi Bali untuk ikut berpartisipasi di ajang seni budaya terbesar di Bali ini. Saya sudah beberapa kali ikut di PKB,” ungkapnya.

Khusus di PKB kali ini, Pondok Sate Mang Kakul juga menyediakan menu lainnya seperti Sate Biawak, Sate Kelinci dan olahan Cumi.

Dikatakan, dengan bergeliatnya usaha kuliner melalui event-event seperti PKB juga akan berdampak pada laju perekonomian masyarakat secara umum.

BACA JUGA :  Level 21 Mall Indoor Run 2024: Serunya Lari di Mall

Pengunjung PKB, Agus Wihara dari Klungkung mengungkapkan sangat menyukai olahan Kakul. Dikatakannya, ada kerinduan dengan makanan-makanan tempo dulu yang saat ini kian langka.

“Saya suka Sate Kakul dan menu lainnya yang ditawarkan Pondok Sate Mang Kakul. Rasanya enak dan harganya tetap terjangkau. Ini adalah kali kedua kami sekeluarga mampir ke sini,” ungkapnya. (igp)

Related Posts