October 25, 2024
BALI

Simposium HAPUA-JEPIC 2022 di Bali: Potensi 20 Persen Kendaraan Listrik di ASEAN pada 2025

LITERASIPOST.COM, DENPASAR | PLN melalui PLN Pusdiklat bersama HTD PLN Pusat menjadi tuan rumah penyelenggaraan Simposium HAPUA-JEPIC 2022 pada 23-24 November 2022 di Sanur, Kota Denpasar. Simposium mengusung tema “Percepatan Kendaraan Listrik Menuju Net Zero Emission” karena PLN dan sektor kelistrikan global saat ini bekerja keras untuk mengurangi emisi gas karbon atau efek rumah kaca guna mengantisipasi perubahan iklim yang ekstrim/rusaknya ekosistem dan tantangan lingkungan

HAPUA atau Heads of ASEAN Power Utilities/Authorities adalah Asosiasi perusahaan/otoritas listrik di ASEAN. Pada event ini ada beberapa utilitas dari 4 negara anggota HAPUA yang mengirimkan delegasi dan pembicara, yaitu PLN (Indonesia), TNB dan SEB (Malaysia), EGAT dan MEA (Thailand), serta Manila Electric Company/MERALCO (Filipina). Khusus EDC Kamboja dan SESB Malaysia hanya mengirimkan delegasi.

BACA JUGA :  Akhiri Penantian Panjang, Korban Bom Bali Terima Kompensasi

Dari Jepang yang menjadi speaker selain JEPIC (Japan Electric Power Information Centre), juga Tokyo Electric Power Company Holdings, Inc (TEPCO), Chugoku Electric Power Group, dan Tohoku Electric Power. HAPUA dan JEPIC menjalin kerja sama sejak lama untuk saling berbagi ilmu dan pengembangan terkait penyediaan tenaga listrik, perencanaan pembangunan, pengoperasian & pemeliharaan sarana ketenagalistrikan.

“Kerja sama ini menjadi semakin penting belakangan ini karena sektor ketenagalistrikan dihadapkan pada isu lingkungan sekaligus dituntut untuk menyediakan pasokan listrik yang terjangkau, andal, dan berkelanjutan,” kata Rio Adrianto selaku general Manager PLN Pusdiklat.

Untuk mencapai misi tersebut dengan mendorong pengembangan teknologi dan menciptakan ekosistem Green Electricity. Saat ini, negara-negara di dunia untuk diversifikasi rantai pasokan yang dikombinasikan dengan dorongan untuk mengadopsi teknologi hijau telah membuka peluang bagi produksi EV (Electric Vehicles) untuk diambil, terutama di Asia Tenggara.

BACA JUGA :  Aman dan Nyaman! Libur Lebaran di Bali Pakai Mobil Listrik

EVP HTD PLN, Dedi Budi Utomo menyampaikan International Energy Agency atau Badan Energi Internasional memperkirakan 20% kendaraan di ASEAN pada tahun 2025 adalah kendaraan listrik. Ada potensi pertumbuhan yang lebih besar mengingat total populasi kawasan lebih dari 680 juta orang yang merupakan kelas menengah.

“Hal ini merupakan peluang bagi sektor ketenagalistrikan untuk menyusun strategi guna meraih pasar potensial sekaligus berkontribusi terhadap penurunan efek rumah kaca,” ungkap Dedi.

“Kita perlu mengejar pemahaman yang lebih dalam tentang kendaraan listrik yang meliputi infrastruktur pengisian daya, dan teknologi seperti DX dan hidrogen.Tindakan pembelajaran yang dilakukan oleh utilitas juga penting. Ini akan memberi sudut pandang lain untuk mengembangkan pasar EV,” sambungnya.

BACA JUGA :  Asah Kemampuan Mengeja, 650 Pelajar SD/SMP Ikuti "EF Spelling Bee Competition 2023"

PLN memahami bahwa anggota HAPUA dan JEPIC perlu belajar satu sama lain, memperkuat komunitas, dan bekerjasama mencapai net zero emission.

Di simposium ini ada pula booth seru, yaitu PLN CorpU Immersive Booth. Peserta atau pengunjung dapat merasakan sensasi seru dalam pembelajaran menggunakan perangkat Virtual Reality (VR). Selain itu, ada 2 unit lagi yang berpartisipasi melalui booth. PLN Pusharlis menyajikan booth Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) dan PLN UID Bali menunjukkan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), Electric Vihacles (Car and/or Motorcyle) dan Home Charging. (igp)

Related Posts