November 25, 2024
EKONOMI & PERBANKAN

Sinergi TPID Jaga Stabilitas Harga Jelang Nyepi dan Ramadan, Masyarakat Diminta Belanja Hemat

LITERASIPOST.COM, DENPASAR | Jelang Hari Raya Nyepi dan Ramadan, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Provinsi Bali melakukan sinergi dari hulu ke hilir dalam rangka Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Provinsi Bali tahun 2023.

Di sisi hilir, pada 15 Maret 2023 telah dilaksanakan operasi pasar di Musholla Baitul Mu’miniin Badan Koordinasi Dakwah Islam (BKDI) Bali, Denpasar Selatan. Kegiatan operasi pasar tersebut merupakan sinergi antara Pemerintah Kota Denpasar, Bank Indonesia Bali, Yayasan Baitul Mu’miniin BKDI Bali, Bulog, Perumda Pasar Sewakadharma, distributor bahan pangan serta UMKM.

BACA JUGA :  Survei Agustus 2024, BI Catat Kinerja Penjualan Eceran di Bali Tumbuh

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho menyampaikan operasi pasar selain upaya pengendalian inflasi, juga merupakan langkah untuk pemenuhan kebutuhan pangan terutama menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Nyepi dan Ramadan. “Operasi pasar ini diharapkan mampu meningkatkan kapasitas ekonomi dari UMKM yang terlibat,” kata Trisno.

Trisno menambahkan untuk menjaga stabilitas harga TPID di Provinsi Bali bekerja sama dengan Bulog, distributor bahan pangan dan Perumda akan melakukan operasi pasar secara serentak dan berkelanjutan menjelang HBKN Nyepi dan Ramadan hingga Idul Fitri di seluruh wilayah Bali. Selain itu, Bank Indonesia juga mendorong akseptansi ekonomi dan keuangan digital khususnya melalui QRIS. Oleh sebab itu, seluruh merchant yang terlibat dalam operasi pasar diwajibkan memasang QRIS sebagai salah satu opsi pembayaran.

BACA JUGA :  Bank Indonesia Bali Dorong UMKM Perluas Akses Pasar Global

Sedangkan di sisi hulu, pada 16 Maret 2023 telah dilakukan penanaman bibit dan panen cabai yang dipusatkan di Kelompok Tani Ternak (KTT) Mekar Nadi Sari, Br. Bangah, Kec. Baturiti, Kab. Tabanan. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari program Gerakan Tanam “Merdeka 77.000” di Provinsi Bali pada tahun 2022 yang lalu. Dalam kegiatan panen cabai bersama ini juga dilakukan penanaman bibit cabai bersama dengan tujuan agar produksi cabai di Tabanan tetap berkelanjutan.

Trisno Nugroho menyampaikan berdasarkan hasil monitoring harga yang dilakukan oleh Bank Indonesia, sampai dengan posisi minggu II-Maret 2023, masih terdapat potensi kenaikan harga yang bersumber dari harga komponen volatile foods (VF), khususnya cabai. “Panen cabai kali ini tentunya akan menambah pasokan cabai di Bali sehingga diharapkan harga cabai di pasar akan menurun”, kata Trisno.

BACA JUGA :  78 Mitra UNUD Hadiri Monev Kerja Sama 2023

Sementara, harga beras mulai melandai pada Maret karena sebagian daerah di Bali sudah memasuki musim panen. Bank Indonesia terus bersinergi dengan Pemerintah Pusat dan Daerah serta instansi terkait untuk mengendalikan inflasi pangan melalui GNPIP. “Kegiatan ini harus dilakukan dengan semangat KIS (konsistensi, inovasi, dan sinergi) agar kestabilan harga dapat terus dijaga dan mencapai target inflasi 3%±1% pada akhir 2023”, ujarnya.

Berdasarkan hasil koordinasi antara TPID Provinsi Bali, Bulog, Distributor dan Perumda, dapat dipastikan bahwa bahan kebutuhan pokok di Bali sangat mencukupi menjelang Hari Raya Nyepi dan Ramadan. Untuk itu, Bank Indonesia mengimbau masyarakat untuk berbelanja bijak dan hemat sesuai kebutuhan menjelang beberapa HBKN Nyepi dan puasa Ramadan. Perilaku belanja bijak dan hemat ini tentu dapat membantu dalam mengurangi tekanan inflasi harga pangan di Provinsi Bali. (igp/r)

Related Posts