Tekad Menang, AMERTA Bidik 77 Persen Pemilih Potensial
LiterasiPost.com, Denpasar – Pasangan calon (Paslon) Walikota – Wakil Walikota Denpasar nomor urut 2, Gede Ngurah Ambara Putra – Made Bagus Kertha Negara atau AMERTA bertekad kuat untuk memenangkan Pilwali 2020. Pasalnya, ada sekitar 77 persen suara pemilih yang akan direbut dengan merangkul peran serta para generasi muda milenial.
Hal tersebut disampaikan Paslon AMERTA ketika bertatap muka dengan puluhan generasi milenial yang dinamakan “Satyawan-Satyawati AMERTA” di wilayah Panjer dan Sidakarya, Denpasar Selatan, Sabtu (7/11/2020) malam.
“Berdasarkan hasil survei yang kita dapatkan, baru 23 persen pemilih yang sudah menetapkan pilihannya, sedangkan 77 persen masih ngambang alias belum menentukan pilihan. Nah, inilah peluang yang akan kita rebut agar AMERTA menang,” kata Cawali Gede Ngurah Ambara Putra.
Dijelaskannya, dari 77 persen tersebut, 38 persen diantaranya tidak tahu menahu dan 39 persen akan menetapkan pilihannya mendekati hari pemungutan suara. Dengan adanya pertemuan ini diharapkan visi misi AMERTA yang meliputi 10 program unggulan bisa diteruskan kepada keluarga dan teman-teman. “Tujuan dari program-program AMERTA adalah mewujudkan Denpasar Berseri (bersih, sejahtera dan indah), Smart City, Berbudaya dan Berdaya Saing. Kami sepakat jika dalam dua tahun tidak bisa merealisasikan program-program tersebut maka kami siap mundur,” tegasnya.
10 program unggulan tersebut diantaranya santunan kelahiran Rp1 juta, santunan kematian Rp10 juta, insentif prajuru banjar Rp30 juta pertahun, dana sekaa teruna Rp25 juta, PKK Rp5 juta dan Pura Dadia Rp5 juta pertahun. Program lainnya adalah pendidikan dan kesehatan gratis bagi pekerja nonformal yang tidak mampu. “Yang menjadi keinginan masyarakat adalah lapangan pekerjaan dan perbaikan fasilitas umum, agar masyarakat lebih sejahtera dan Kota Denpasar lebih maju,” ungkapnya.
Sementara Cawawali Made Bagus Kertha Negara lebih menyoroti soal digitalisasi. Dikatakan bahwa Kota Denpasar memiliki aset yang luar biasa.
“Kami turun ke pasar adat untuk menyerap aspirasi. Pasar adat mampu menghasilkan profit Rp300 hingga Rp400 juta per tahun. Sedangkan 16 unit pasar yang dikelola Perusda belum bisa menyetorkan hasil yang maksimal,” paparnya.
Untuk itu, AMERTA yang berlatar belakang pengusaha dan didukung partai Golkar, Demokrat dan NasDem ini sangat menginginkan penerapan digital management agar pendapatan tersebut bisa maksimal dan transparan serta PAD meningkat. (•igp)