September 8, 2024
PARIWISATA & SENI BUDAYA

The 1st Food Safety Training: International Certification & Empowering End to End Digital Solution Hasilkan Trainer-trainer Terbaik

LITERASIPOST.COM, KUTA | Dalam upaya meningkatkan kualitas industri makanan minuman di Bali, World Tourism Network (WTN) bekerjasama dengan para pemangku kepentingan terkait di Bali menyelenggarakan “The 1st Food Safety Training International Certification & Empowering End to End Digital Solution” bagi trainers bertempat di Park 23 Creative Hub, Jl. Kediri, Tuban. Kec. Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Kamis (22/9/2022).

“Sebenarnya kami hanya ingin Silahturahmi saja dengan stakeholders di Bali. Sekaligus ingin berbagi, bahwa Standarization International Food Safety bekerja sama dengan kita, karena Indonesia dikenal sebagai negara yang besar dalam hal industri makanan dan minuman, termasuk supplai chain-nya,” ujar Mudi Astuti dari MAHIS Indonesia – PT. Nusa Karya Gemilang saat press conference di Park 23 Creative Hub, Rabu (21/9/2022) sore.

BACA JUGA :  Hijaukan Bali, PLN Gandeng Swasta Perbanyak SPKLU

Dikatakan, para trainers terpilih diharapkan dapat meneruskan pelaksanaan training dan International Sertification MAHIS selanjutnya di berbagai kawasan Bali khususnya menggunakan platform MAHISTech, international digital end to end solution food safety.

“Senang sekali kami (ICA) bisa melakukan kolaborasi dengan MAHIS. Soal Food Safety dan Hygiene sebenarnya sudah menjadi platform kita sejak lama, namun sekarang ini akan mengarah ke internasional. Ini adalah salah satu ketentuan yang harus kita lakukan sebagai pelaku kuliner,” ungkap Lucky Permana selaku Vice President ICA (Indonesia Chef Association) Bidang Pendidikan dan Kelembagaan.

Anggota ICA dan BTB mengikuti The 1st Food Safety Training di Park 23 Creative Hub. (Foto: igp)

“Merupakan satu kehormatan kita menjadi partner untuk bisa sharing bersama bersama MAHIS, dimana anggota ICA BPD Bali mendapatkan training untuk bisa menyampaikan hal ini kepada profesional, praktisi pariwisata bahkan akademik melalui pendidikan serta masyarakat. Kita punya tanggung jawab moral serta panggilan untuk mengedukasi masyarakat untuk bisa menerapkan Food Safety dan Hygiene di dalam kehidupan sehari-hari. Ada blueprint yang harus kita bangun sehingga seluruh komponen pendukung pariwisata ataupun masyarakat memahami tentang konsep Food Safety dan Hygiene. Kita welcome kepada masyarakat dunia untuk bisa menikmati sajian kuliner yang berbasis bahan lokal, maka dari sumbernya itu sendiri kita harus sudah bisa membangun sebuah pengetahuan tentang Food Safety dan Hygiene,” sambung Anak Agung Saputra selaku Ketua ICA BPD Bali.

MAHIS sebagai pengembang internasional standarisasi Food Safety, sertifikasi dan penyedia sarana training center dan end to end digital solution platform bekerja sama dengan ICA dan Bali Tourism Board (BTB) berkomitmen untuk meningkatkan kualitas profesi para praktisi industri makanan dan minuman di Bali dengan menandatangani MoU serta melaksanakan training dengan penyerahan “International Certification” pertama bagi para pengurus ICA Bali dan BTB. Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Ketua BTB, IB Agung Partha Adnyana.

BACA JUGA :  Semangat Sumpah Pemuda, BBDC dan BRI Regional Office Denpasar Adakan Donor Darah

“Kami berharap dari pelaksanaan training dan sertifikasi yang diperuntukan bagi pengurus ICA Bali dan BTB kali ini akan terpilih trainer-trainer terbaik, seperti halnya yang dilaksanakan di Bandung sebelumnya, guna melaksanakan sertifikasi international food safety MAHIS yang lebih menyeluruh bagi industri makanan dan minuman di Bali,” tutup Mudi. (igp)

Related Posts