“The Last Hope”, Mulung by Parahita Gelar Lari Keliling Bali Sambil Kumpulkan Sampah Plastik
LiterasiPost.com, Gianyar | Mulung by Parahita akan menggelar kampanye kesadaran lingkungan yang bertajuk “The Last Hope – A Recovery Towards Sustainability”. Kegiatan tersebut diwujudkan melalui ajang Lari Full Marathon Keliling Bali pada 27 September – 9 Oktober 2021 mendatang.
Project Leader Mulung by Parahita, IGAA Jezy menjelaskan kegiatan ini digagas karena melihat kondisi lingkungan yang kian memprihatinkan akibat banyaknya sampah, terutama sampah plastik. Begitu pula Bali, terlebih menjadi daerah tujuan pariwisata. Memang sudah banyak dibentuk Bank Sampah yang diharapkan mampu menyerap lebih dari 70% sampah. Namun faktanya masih terkendala dana operasional dan pembuangan sampah organik yang semuanya berakhir kembali di TPA.
“Kami akan mulai dengan mengumpulkan sampah dari langkah pertama (0 – 466 Kilometer) maraton keliling Bali dengan target mengumpulkan 10 ton sampah plastik dan 30 ton sampah organik. Kampanye ini bertujuan menyampaikan pesan dan informasi dasar tentang dampak sampah plastik, cara memilah sampah dari rumah dan fakta tentang daur ulang plastik,” ungkapnya saat jumpa media di Puri Ageng Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Jumat (13/8/2021).
Founder Mulung by Parahita, Yansyah memaparkan kampanye “The Last Hope” selama 13 hari ini akan melibatkan 10 ribu peserta, terdiri dari 100 pelari secara luring yang dibagi sebanyak 10 pelari per hari, 9 ribu pelari secara virtual serta sekitar 900 komunitas lokal seperti seni, lingkungan, edukasi dan lainnya.
“Ini juga upaya mitigasi kami dalam kondisi pandemi saat ini sehingga prokes tetap dijalankan. Target kami di 39 titik atau fokus desa nantinya, ada diskusi dan pengenalan aplikasi juga,” papar pria yang nantinya sekaligus sebagai pelari utama full marathon ini.
Dijelaskan, “The Last Hope” lebih dari sekadar kampanye dengan misi untuk membangun kembali lingkungan Bali melalui ekonomi kreatif dan komunitas. Kegiatan ini bisa menjadi percontohan yang akan dilanjutkan dan dikembangkan ke seluruh Indonesia.
“Melalui kegiatan ini diharapkan dapat memulai sistem pendataan sampah bersumber yang dapat digunakan oleh seluruh pihak terkait dalam rangkaian pemulihan lingkungan secara kolektif,” sebutnya.
Sementara itu Pembina Mulung Parahita sekaligus Panglingsir (Tetua) Puri Ageng Blahbatuh, Anak Agung Ngurah Kakarsana menyatakan sangat mendukung gerakan-gerakan yang baik untuk alam dan berdampak langsung terhadap masyarakat Bali, seperti yang digagas oleh Mulung by Parahita ini.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Puri-puri seluruh Bali serta pemangku adatnya, termasuk pemerintah daerah, semua memberi dukungan untuk mewujudkan visi misi gerakan ini, yang pada akhirnya agar Bali menjadi bersih dari sampah,” ujarnya.
Pada kampanye ini juga diselipkan kegiatan donasi, yang kemudian dijadikan dalam bentuk sembako untuk dibagikan kembali kepada masyarakat desa yang dilalui. Mengingat kegiatan ini perdana dan unik, rencananya didaftarkan untuk meraih MURI. (igp)