Tukad Mati Kelurahan Legian Disiapkan jadi Destinasi Bersih dan Asri

LITERASIPOST.COM – LEGIAN | Tukad mati yang membentang di wilayah Kelurahan Legian, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, beberapa kali menimbulkan bencana banjir tatkala musim hujan tiba. Air limpahan dari hulu yang melewati tukad mati meluap hingga menggenangi pemukiman sekitarnya akibat debit air yang cukup besar.
“Setiap musim hujan di atas normal, memang airnya meluap meskipun sudah ada pompa pengendali banjir, kemudian gorong-gorong sudah diperbaiki, tetapi daya tampung tukad mati ini tidak cukup karena bidang resapnya banyak yang berkurang menjadi bangunan, sehingga upaya untuk pengendalian banjir itu salah satunya adalah mengurangi deltanisasi atau mengeruk deltanya, kemudian juga membersihkan semak-semak dan sampah karena sampah menjadi penghambat kelancaran air”, ujar tokoh masyarakat Legian yang saat ini menjabat Ketua Fraksi Gerindra DPRD Badung, I Wayan Puspa Negara.

Sejumlah partisipan sedang membersihkan area tukad mati. (Foto: Literasipost)
Untuk itulah, pihaknya menggerakkan partisipasi aktif masyarakat dan pelaku usaha untuk melakukan pembersihan tukad mati melalui kegiatan gotong royong atau kerja bakti.
“Kerja bakti ini sejatinya memperkuat program yang sudah ada, yaitu Prokasih (Program Kali Bersih) dari LPM Kelurahan Legian, yang kita dukung sebagai bentuk upaya partisipasi aktif masyarakat dalam bentuk Kasih Hati (Kali Bersih Tukad Mati), dan ini akan berlanjut terus secara stabil, periodik dan berkelanjutan untuk menjaga sungai sebagai wajah depan wilayah kita”, jelasnya di sela-sela kerja bakti pembersihan tukad mati, Minggu (25/5).
Puspa Negara yang juga inisiator gerakan Beach Clean Up Pantai Legian menambahkan, karena Legian tergolong destinasi pariwisata, maka tukad mati bisa dijadikan wajah depan destinasi. Ketika kondisinya kotor harus dibersihkan, dan jika sudah bersih maka akan ditata menjadi lebih baik lagi. Semua itu harus dilakukan dengan niat dan kebaikan serta kerja keras. Oleh karena itu, kegiatan kerja bakti ini akan terus dilakukan berkolaborasi dengan LPM Kelurahan Legian setiap hari Jumat pagi.
“Jadi, jam 7 pagi kita pembersihan pantai, lalu jam 8 kita lanjutkan di tukad mati ini. Selain untuk menciptakan gerakan, karena masih dalam suasana Hari Kebangkitan Nasional, juga dalam upaya kita menciptakan habit atau kebiasaan untuk senantiasa sadar bahwa lingkungan harus kita jaga karena ketika kita menjaga lingkungan maka lingkungan akan menjaga kita,” ungkap Puspa Negara.
Dikatakan lagi, bahwa kebersihan adalah syarat mutlak dari sebuah destinasi. Jadi obsesi dari gerakan ini adalah menjadikan tukad mati sebagai destinasi pariwisata.
Kerja bakti kali ini melibatkan Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida, DLHK Kabupaten Badung, serta pemilik usaha dan warga di sepanjang tukad mati – baik di Jalan Sri Rama maupun Jalan Sri Krisna. Mereka terlihat antusias mengikuti kegiatan yang sekaligus menunjukkan kepedulian terhadap kebersihan lingkungan.
“Gerakan ini juga untuk mendukung SE Gubernur Nomor 9 Tahun 2025 tentang Gerakan Bali Bersih Sampah Plastik”, tutupnya.

Ketua Fraksi Gerindra DPRD Badung, I Wayan Puspa Negara (kanan) didampingi Ketua LPM Kelurahan Legian, Nyoman Erwin dan Lurah Legian, Putu Eka Martini saat memberikan pengarahan pada kegiatan kerja bakti pembersihan tukad mati. (Foto: Literasipost)
Sementara itu Lurah Legian, Putu Eka Martini turut memberikan apresiasi terhadap inisiasi gerakan pembersihan tukad mati ini. Pihaknya juga berterimakasih kepada semua pihak yang berpartisipasi aktif dan mendukung program ini.
“Tukad mati adalah cerminan destinasi kita di wilayah Samigita (Seminyak, Legian dan Kuta), kami sangat berterimakasih kepada bapak anggota dewan, bapak Puspa Negara, yang sangat aktif menggerakkan masyarakat, begitu juga bapak Ketua LPM melalui program Prokasih-nya setiap hari Jumat sehingga bisa menjadi wadah bagi kita semua dalam menjaga kebersihan lingkungan”, ucapnya. (L’Post)














