November 25, 2024
PENDIDIKAN

Wakil Rektor III ITB STIKOM Bali Tantang Mahasiswanya Ciptakan Alat Deteksi Covid-19

LiterasiPost.com, Denpasar | Wakil Rektor III Bidang Kerja Sama dan Inovasi ITB STIKOM Bali, I Made Sarjana menantang para mahasiswanya untuk menciptakan sebuah alat deteksi sebaran Covid-19, sekaligus sebagai jalan untuk merintis sebuah bisnis di tengah pandemi ini.

“Dalam situasi pandemi Covid-19 ini cobalah Anda ciptakan sebuah alat yang bisa ditaruh di jam tangan atau saku, saat kita berdekatan dengan orang terpapar Covid-19, alat itu langsung berbunyi sehingga kita bisa menghindarinya. Itu peluang bisnis besar,” tantang Sarjana ketika memberikan sambutan dalam acara Pelantikan Pengurus Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kampus ITB STIKOM Bali di aula kampus setempat, Sabtu (4/9/2021).

BACA JUGA :  KPP Pratama Denpasar Barat Adakan Tax Gathering

Sarjana memberi contoh sebuah alat yang dipasang di lobi ITB STIKOM Bali. “Begitu kita letakkan di tangan, cairan sanitizer keluar dan muncul angka suhu tubuh. Nah coba kalian bikin alat lain untuk mendeteksi orang yang Covid-19,” tegasnya.

Menurut Sarjana, era teknologi informasi atau information technology (IT) dewasa ini telah banyak melahirkan orang kaya dan itu bukan hal yang luar biasa.

“Sebagai mahasiswa IT kalau Anda menjadi kaya, bukan hal yang luar biasa. Lihatlah orang kaya dewasa ini, kebanyakan pengusaha IT. Maka kalau Anda mahasiswa IT lalu hidup miskin, itulah yang luar biasa. Itu berarti Anda gagal mengembangkan diri,” tentang Sarjana.

Mengenai pembentukan HIPMI di kampus, menurut Sarjana, sudah diwacanakan sejak lima tahun lalu, dan pada akhirnya baru terwujud sekarang. “Terbentuknya HIPMI ITB STIKOM Bali merupakan yang paling membanggakan di bulan ini,” ungkapnya.

BACA JUGA :  Prodi S3 Ilmu Hukum UNUD Sosialisasikan Desa Wisata Berbudaya

Made Sarjana ini berharap, para pengurus HIPMI Kampus ITB STIKOM Bali dapat memanfaatkan momentum ini untuk memulai sebuah bisnis rintisan (startup). Dikatakan, gerakan 1.000 wirausahawan muda ITB STIKOM Bali yang dicanangkan sejak lima tahun lalu dan diresmikan oleh AA Puspayoga, Menteri Koperasi dan UMKM kala itu, akhirnya terjawab oleh Presiden RI Joko Widodo yang juga mencanangkan 10.000 startup.

“Ini sejalan dengan program ITB STIKOM Bali. Terwujud harapan dan impian kita,” kata Made Sarjana yang juga sebagai Pembina HIPMI Kampus ITB STIKOM Bali.

Sarjana menjabarkan, 10% dari wisudawan ITB STIKOM Bali diresmikan menjadi wirausahawan muda. “Jadi setiap kali wisuda, kita tidak hanya melepas sarjana, tetapi juga melepas wirausaha muda ITB STIKOM Bali. Negeri kita ini butuh barisan pengusaha,” tandasnya.

Menurut Made Sarjana, banyak orang hanya duduk diskusi dan merencanakan sebuah bisnis berjam-jam, berhari-hari tetapi tidak ada aksi. “No action, not happen,” tegasnya.

Wakil Rektor III Bidang Kerja Sama dan Inovasi, I Made Sarjana. (Foto: ist)

Sebelumnya, Ketua HIPMI Kota Denpasar, Dewa Gede Ngurah Wirayuda saat melantik Pengurus HIPMI Perguruan Tinggi ITB STIKOM Bali, mengatakan HIPMI ITB STIKOM Bali adalah HIPMI kampus ke-11 yang terbentuk di Bali, dan terbanyak di Kota Denpasar. Disebutkan, HIMPI kampus ini digulirkan oleh Bahlil Lahadalia, Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) HIPMI periode 2015–2019, yang pada 28 April 2021 lalu dilantik oleh Presiden Jokowi menjadi Menteri Investasi.

“ITB STIKOM Bali sangat kami idam-idamkan sejak dulu (untuk membentuk HIPMI kampus). Dan ini merupakan gagasan dari Ketua Umum kami sebelumnya, sejak tahun 2015. Beliau ingin HIPMI memiliki regenerasi terbaik sehingga tidak susah mencari ketua umum. Karena sudah ada diasa di perguruan tinggi,” ungkap Dewa Gede Ngurah Wirayuda.

Dikatakan, masa jabatan HIPMI di perguruan tinggi hanya 1 tahun. “Di Bali diharapkan ada HIPMI perguruan tinggi di kabupaten/kota. Namun karena tidak semua ada kampus, jadi Denpasar yang paling berkembang,” ujarnya.

BACA JUGA :  Institut Teknologi Sumatera Kunjungi Prodi Arsitektur Lanskap FP Unud

Kepada pengurus HIPMI ITB STIKOM Bali, Wirayuda meminta agar melakukan kolaborasi dan menggunakan networking yang dimiliki. “Dalam Denfest (Denpasar Festival) nanti, HIPMI akan disediakan tempat untuk memamerkan produknya,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua HIPMI ITB STIKOM Bali yang baru dilantik, Gede Hendri Mahardika Wicaksana mengatakan, sebagai organisasi maka langkah awal yang dilakukan adalah membangun fondasi organisasi terlebih dahulu.

“Tujuan organisasi kami yakni mensupport ITB STIKOM Bali dalam menciptakan seribu pengusaha muda. Namun tujuan itu untuk jangka panjang,” ujar mahasiswa dari Prodi Sistem Informasi ini seraya mengatakan, terbentuknya organisasi ini akan mengakselerasi tujuan 1.000 pengusaha muda tersebut.

BACA JUGA :  Gathering Kepariwisataan di Kuta Selatan, Implementasi CHSE Mutlak di Industri Pariwisata

Untuk saat ini, lanjut dia, fokus membangun relasi yang didahului dengan membangun fondasi. “Dalam membangun bisnis itu, fondasi yang paling penting,” ujar pemuda berusia 20 tahun yang sebelumnya dalam sambutannya melontarkan tagline motivasi ‘Muda, Sukses, dan Kaya’.

Kepala Inkubator Bisnis ITB STIKOM Bali, Dedy Panji Agustino berharap HIPMI ITB STIKOM Bali dapat menggairahkan bisnis yang ada di kampus ini. Jaringan dan ekosistem yang telah dimiliki semakin kuat, karena sudah ada organisasi yang kuat bagi mahasiswa. Baik yang sudah punya usaha, maupun yang mempunyai passion di bidang usaha. “Dengan demikian, target kita dalam mencetak wirausaha muda yang baru itu bisa tercapai,” harapnya.

Dia menambahkan, di ITB STIKOM Bali sendiri telah ada beberapa pengusaha muda yang baru mulai merintis (startup) maupun yang sudah berjalan. “Tentunya dengan adanya organisasi ini, kita akan lakukan pengembangan-pengembangan,” tandasnya. (igp/r)

Related Posts